TRIBUNWOW.COM - Perubahan iklim mengakibatkan munculnya Badai Boris dan menyebabkan banjir bandang di Eropa semakin parah.
Mengutip dari bbc.com pada Rabu (25/9/2024), Kelompok Atribusi Cuaca Dunia (WWA) mencatat banjir yang terjadi di Eropa selama empat hari terakhir merupakan yang terparah.
Namun, diperkirakan intensitasnya bisa meningkat dua kali lipat seiring dengan perubahan iklim yang terjadi.
Para ilmuwan WWA membandingkan dampak perubahan iklim dengan wilayah lain yang belum pernah menggunakan bahan bakar fosil selama 200 tahun.
Baca juga: Organisasi Meteorologi Dunia Peringatkan Perubahan Iklim yang Meningkat di Asia, Bencana Mengintai
Para ilmuwan ingin mengitahui sebesar apa dampak perubahan iklim terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di Eropa.
Perubahan iklim menyebabkan wilayah Eropa terasa lebih panas dari sebellumnya.
Akibat emisi gas rumah kaca, pemanasan di Eropa meningkat hingga 1,3 derajat celsius.
Selain meningkatkan pemanasan, perubahan iklim juga menyebabkan intensitas curah hujan semakin tinggi.
Jika pemanasan mencapai angka 2 derajat celsius, intensitas curah hujan juga akan meningkat 50 persen lebih sering.
Rekor curah hujan di Eropa ini menunjukkan bahwa iklimnya telah mengalami perubahan drastis.
WWA juga memperkirakan pemanasan global akan terus meningkat hingga mencapai 3 derajat celcius pada akhir abad ini.
Perubahan iklim di Eropa mengakibatkan pergeseran cuaca berskala besar berujung pada intensitas curah hujan yang lebih ekstrem.
Menurut layanan iklim Copernicus, Eropa adalah benua yang paling cepat memanas.
Tercatat dalam lima tahun terakhir, suhu di Eropa 2,3 derajat celsius lebih panas dari sebelumnya.
Baca juga: Para Ahli Memperingatkan Perubahan Iklim Meningkatkan Risiko Panas bagi Pekerja hingga Kematian
Selain itu, terjadinya perubahan iklim dan cuaca ekstrem di Eropa menyebabkan munculnya Badai Boris.