TRIBUNWOW.COM - Sebanyak tiga pelatih yang menjadi korban kerasnya persaingan di Liga 1 2024/2025 hingga pekan kelima, terbaru ada pelatih Madura United.
Kerasnya persaingan Liga 1 2024/2025 masih sama dan baru masuk pekan kelima sudah ada tiga korban.
Kompetisi Liga 1 2024/2024 baru bergulir selama lima pekan dan pekan kelima ini baru dimulai Minggu (15/9/2024).
Baca juga: Korban Kerasnya Liga 1, Widodo didepak Madura United seusai Dibantai Persis Solo, PSS Sleman Next?
Namun, siapa yang menyangka bahwa sudah ada beberapa pelatih yang harus menjadi korban dari kerasnya persaingan Liga 1 2024/2025 ini.
Dipastikan sudah ada tiga pelatih yang harus berpisah dengan timnya karena rentetan hasil buruk di Liga 1 musim ini.
Kompetisi musim ini memang sangat menarik dan dinantikan pecinta sepak bola Tanah Air.
Pasalnya, dalam kompetisi musim ini ada beberapa aturan baru yang bisa menambah kekuatan tim.
Salah satunya terkait adanya aturan dari PT Liga Indonesia Baru yang mengesahkan tim bisa menggunakan delapan pemain asing.
Walaupun saat bermain di lapangan hanya enam pemain yang bisa dimainkan.
Namun, saat diperbolehkannya klub memakai banyak pemain asing ini tak menjamin klub bisa tampil apik dan aman.
Baca juga: BREAKING NEWS: Widodo Cahyono Putro Resmi Mundur dari Madura United, Korban Ketiga Liga 1 2024
Pasalnya, masih ada beberapa klub yang Liga 1 yang kesulitan bersaing di Liga 1 hingga akhrinya pelatihnya menjadi korban.
Bukti kerasnya persaingan Liga 1 ini dimulai enam hari lalu pada Selasa (10/9/2024).
1. Juan Esnaider (PSBS Biak)
Pelatih yang memiliki Curiculum Vitae (CV) sekelas Real Madrid dan Juventus sekaligus kesulitan bersaing di Liga 1 ini.
Hal ini karena PSBS Biak akhirnya resmi berpisah dan mengakhiri kerja sama dengan pelatih Juan Esnaider.
Juan Esnaider pelatih PSBS Biak itu menjadi korban pertama kerasnya persaingan Liga 1.
Esnaider dipastikan tak lagi melatih PSBS Biak setelah tim menelan tiga kekalahan secara beruntun.
Tim yang baru promosi ke Liga 1 itu kalah 4-1 dari Persib Bandung dalam laga perdana kompetisi musim ini.
Setelah itu, mereka kalah 1-2 dari PSM Makassar, dan takluk 0-1 dari PSIS Semarang.
Dengan hasil buruk itu, manajemen PSBS Biak pun langsung mengakhiri kerja sama dengan sang pelatih.
Setelah pemecatan Juan Esnaider pun PSBS langsung menunjuk Marcos Guillermo Samso menjadi pelatih.
Pelatih asal Argentina itu pun langsung menunjukkan kualitasnya dengan membawa PSBS Biak meraih kemenangan langsung.
Ia membawa PSBS mengalahkan Persija 3-1 pada Kamis (12/9/2024) dengan materi pemain yang sama.
2. Hendri Susilo (Semen Padang FC)
Nama Hendri Susilo menjadi korban kedua yang harus angkat kali dari kursi kepelatihan di Liga 1.
Hasil terpuruk Semen Padang FC pun membuat manajemen mengakhiri kerja sama dengan hendri Susilo pada Jumat (13/9/2024).
Semen Padang dalam empat pertandingan Liga 1 memulai kompetisi dengan hasil kurang memuaskan.
Tim berjuluk Kabau Sirah itu hanya meraih satu kemenangan dengan menelan tiga kekalahan.
Dengan hasil ini, manajemen Semen Padang FC pun memutuskan berpisah dengan Hendro Susilo.
Manajemen memutuskan mengakhiri kerja sama ini setelah melakukan rapat evaluasi setelah Semen Padang FC kalah dari Malut United 1-2 pada Jumat (13/9/2024).
Hendri Susilo menjadi salah satu bukti sulitnya persaingan di Liga 1.
Hal ini karena satu kemenangan saja tak cukup, sehingga kerja sama itu pun berakhir.
Manajemen pun langsung menunjuk Hengki Ardiles untuk menggantikan posisi Hendri Susilo sebagai pelatih sementara.
Baca juga: Panser Biru-Snex Bodo Amat PSIS Semarang Dilibas Persib Bandung: Ra Kaget, Penting Gak Dibantai
3. Widodo Cahyono Putro (Madura United)
Pelatih yang menjadi korban selanjutnya dari kerasnya persaingan Liga 1 yakni Widodo Cahyono Putro.
Legenda Timnas Indonesia itu memang mengawali Liga 1 dengan hasil kurang bagus.
Widodo Cahyono Putro baru hanya membawa Madura United dengan meraih satu poin dari empat laga yang dilakoninya.
Manajemen Madura United sepertinya tak bisa lagi bersabar menunggu hasil bagus karena akhirnya Widodo Cahyono Putro memutuskan mundur dari tim kepelatihan.
Madura United dipastikan berpisah dengan Widodo setelah Sape Kerrab menelan kekalahan telah dari Persis Solo.
Setelah Madura United kalah 0-4 dari Persis Solo pada Jumat (13/9/2024), manajemen pun memecat Widodo.
Widodo C Putro sebenarnya memulai dari awal saat menukangi Madura United karena 90 persen pemainnya memutuskan cabut jelang Liga 1 2024/2025 ini.
Dengan begitu, Widodo meracik tim dengan tim baru dalam waktu kurang lebih tiga bulan.
Namun, setelah menukangi Madura United ini, ternyata Widodo kesulitan bersaing di Liga 1.
Hingga akhirnya Widodo C Putro harus menyusul pendahulunya seperti Juan dan Hendro Susilo yang telah menjadi korban kerasnya persaingan Liga 1.
Widodo masuk dalam daftar yang gagal memenuhi target dari manajemen, sehingga harus jadi korban.
Pemecatan tiga pelatih ini tentu saja menjadi bukti kerasnya persaingan di Liga 1 2024/2025.
Padahal kompetisi musim ini baru saja seumur jagung dan Liga 1 baru masuk pekan kelima.
Akan tetapi, sudah ada tiga korban yang harus angkat kaki dari tim karena hasil tak memuaskan. (*)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Bukti Kerasnya Persaingan Liga 1 2024/2025, Baru Masuk Pekan Kelima Sudah Ada 3 Korban