TRIBUNWOW.COM - Simak pembahasan kunci jawaban Pendidikan Kepercayaan Kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) Bab 3 Memayu Hayuning Bawana, buku Kurikulum Merdeka.
Soal ini terdapat pada halaman 77 yang berisi pertanyaan uraian.
Buku Pendidikan Kepercayaan Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka tersebut merupakan karya Antonius Sukoco.
Kunci jawaban soal Pendidikan Kepercayaan Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka halaman 77 ini dapat digunakan orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar anak.
Baca juga: Kunci Jawaban Sosiologi Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka Asesmen Bab 4 Halaman 197-202
Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.
Kunci Jawaban
1. Saat terjadinya manusia, yang terjadi saat bertemunya sperma (air suci bapak) dengan telur (air suci ibu) dan roh suci dari Tuhan (telu-teluning atunggal), semuanya atas dasar tresnasih.
2. Terjadinya manusia terdiri dari 4 unsur, yaitu penghantar Ibu dan bapak, roh suci dari Tuhan, manusia bisa berkembang karena ada sari bumi atau sari makanan yang berasal dari bumi.
3. Kewajiban manusia terhadap Tuhan, antara lain sujud manembah kepada Tuhan, menerima dan mensyukuri apa yang diberikan, mengamalkan sifat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Kewajiban manusia terhadap orang tua, antara lain berbakti kepada orang tua dengan menghargai, santun, membanggakan orang tua.
4. Percaya diri yaitu yakin akan dirinya sendiri bisa dan mempunyai hak sama, mandiri yaitu yakin beradi hidup dengan kekuatan sendiri tidak tergantung terus dengan orang lain, disiplin yaitu memegang prinsip yang diyakini untuk menjadi lebih baik, dan sebagainya.
5. Hidup manusia didunia bahwa alam semesta menjadi rumah yang dapat menjadikan hidup dan berkembang, maka manusia perlu menghayu hayuning diri, sesama dan bawana.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Kepercayaan Kelas 11 SMA Bab 2, Halaman 48 49
6. Kesehatan secara jasmani merupakan salah satu bagian dari kunci ketentraman diri.
Apabila fisik sedang sakit, maka tentu saja gelisah, dan hal ini sangat mengganggu kenyamanan diri saat menghadap Tuhan YME.
7. Menjaga hati dan jiwa tetap suci dan bersih dengan menjauhi perilaku yang kurang baik, misalnya tidak terlalu dekat dengan teman yang berperilaku kurang baik, tidak melihat yang tidak baik seperti situssitus di internet yang terlarang.
8. Pengendalian diri adalah bentuk pertimbangan keputusan yang akan dilakukan supaya nafsu-nafsu dalam diri tidak mengendalikan perilaku diri, untuk dapat mengendalikan diri hendaknya melakukan sujud, manembah, semedi atau menditasi supaya mendapatkan ketenangan, dengan tenang akan menumbuhkan kesadaran diri dalam mempertimbangan dikap maupun perilaku diri.
9. Makluk adalah sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan, contohnya manusia, tumbuhan hewan.
Sedangkan lingkungan hidup adalah ruang atau tempat bagi makluk hidup merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Artinya sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan hidupnya.
10. Memayu hayuning sesama merupakan jenjang kedewasaan spiritual penghayat kepercayaan, dimulai dari memayu hayuning diri yang ruang lingkupnya hanya diri sendiri kemudian memayu hayuning sesama ruang lingkupnya bukan hanya lingkup diri sendiri melainkan sudah mampu menjadi manusia yang tepo seliro dan menjadi pamong bagi lingkungan sekitarnya.
11. Disiplin dan tekun dalam manembah kepada Tuhan, menghargai orang lain, bersikap sabar dan pemaaf, selalu berfikir positif, tekun belajar, menghargai waktu, disiplin dan tanggung jawab, mau mendengarkan pendapat orang lain dan jangan memutus pembiicaraan orang lain ketika masih bicara, berempati, bertoleransi, bergotong royong dan bekerja keras.
12. Manusia dengan makluk lain saling bekerja sama dan saling menguntungkan, misalnya dalam membajak sawah manusia menggunakan kerbau sebgai tenaga dalam membajak, begitu pula manusia harus memberi makan dan merawat kerbau yang sudah digunakan tenaganya; manusia dalam menjaga rumah memelihara anjing karena anjing peka sesuatu yang tidak dikenal dan membahayakan, kosekuensinya manusia juga harus menjaga dan memberi makan anjing peliharaannya.
13. Menghargai orang lain dengan menjaga kerukunan, toleransi dan ketentraman dan menghargai sesama makluk Tuhan dengan menyayangi hewan maupun hewan misalnya tidak menebang pohon sembarangan, tidak membunuh satwa yang dilindungi dan menjaga ekosistem alam tetap bersih dan terjaga kelestariannnya.
14. Karena alam semesta ibaratkan rumah yang memberi apapun yang manusia inginkan seperti makanan, minuman dan udara, maka dari itu manusia harus menjaga keseimbangan alam semesta terutama dilingkungan sekitar masing-masing, contohnya tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang limbah kimia di tanah atau bumi, tidak membakar sampah sembarangan, mendukung pertanian secara organik, dan sebagainya.
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Magang TribunWow.com/Ahmad Wafir)