TRIBUNWOW.COM - Disebut menunggak pembayaran venue Timnas U-19 Indonesia saat menjadi juara Piala AFF U-19 2024 kemarin, PSSI kini buka suara dan sempat membandingkan dengan saat menggelar pertandingan di Solo.
Timnas U-19 Indonesia kemarin sempat menggunakan Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 November, Surabaya sebagai venue gelaran Piala AFF U-19 2024 yang berlangsung dari 17-29 Juli 2024 lalu.
Pada ajang tersebut, Timnas U-19 Indonesia berhasil memenangi trofi Piala AFF U-19 2024 berkat gol Jens Raven ke gawang Thailand.
Baca juga: Belum Diumumkan PSSI, Persib Bandung Sudah Lepas Pemainnya ke Timnas Indonesia, Hanya 1?
Namun, prestasi Timnas U-19 Indonesia tersebut sempat diterpa isu kurang mengenakkan, di mana PSSI disebut tengah menunggak biaya sewa GBT dan Gelora 10 November untuk gelaran Piala AFF U-19 2024 lalu.
PSSI juga disebut-sebut menunggak biaya sewa lapangan yang digunakan latihan selama Piala AFF U-19 2024.
Anggota Executive Comittee (Exco) PSSI Arya Sinulingga pun buka suara terkait adanya kabar penunggakan biaya sewa venue Timnas U-19 Indonesia tersebut.
"Nah ini juga kami baru dapat kabar," ujar Exco PSSI Arya Sinulingga lewat TikTok pribadinya @aryamsl pada Kamis (15/8).
"Informasi tadi dari berita," lanjut Arya Sinulingga terkait kabar penunggakan biaya sewa GBT dan Gelora 10 November.
Arya Sinulingga mengaku PSSI tidak melanggar ketentuan pembayaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya terkait penyewaan GBT dan Gelora 10 November.
Baca juga: Strategi Busuk China di Kualifikasi Pildun 2026 ke Timnas Indonesia Dibaca PSSI: Kita Kerjai Disini
Karena, pada ketentuan pembayaran PSSI diminta membayar paling lambat 10 hari sejak 13 Agustus 2024.
Walhasil, PSSI yang masih memiliki waktu untuk membayar sekitar tujuh hari untuk membayar tersebut turut menyayangkan tagihan dari Dispora Surabaya itu.
"Kok bisa sih sampai masuk berita gitu ya. Kenapa? Karena tagihan mereka itu tanggal 13 Agustus yang lalu, dua hari yang lalu nih," ucap Arya Sinulingga.
"Dan di sana tertulis bahwa dibayarkan batasnya 10 hari setelah tanggal penagihan. Ini masih tanggal 23, tapi kok sudah heboh ya Dispora Surabaya nya," lanjutnya.
Arya Sinulingga juga terkejut dengan nominal tagihan biaya sewa GBT dan Gelora 10 November yang meningkat hingga dua kali lipat semenjak terakhir kali disewa saat Timnas Indonesia kala melawan Turkmenistan.
"Dan kami terkejut dengan angkanya, karena angkanya melebihi hampir dua kali lipat daripada harga yang diberikan ketika bertanding terakhir dengan Turkmenistan," lanjut Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga juga mengaku PSSI sempat meminta diskon karena ajang Piala AFF U-19 2024 adalah kompetisi yang cukup lama.
Baca juga: Profil Kadek Arel: Aset Emas Bali United untuk Timnas U-20 Indonesia, Menyala di ASEAN Cup U-19 2024
"Nah dan kenapa kami minta diskon, karena ini kan ajangnya panjang, wajar dong. Kalau kita sekali pakai, oke deh, tapi kalau dipakai berkali-kali wajar dong kita minta diskon kan, karena untuk AFF kan. Panjang turnamen, wajar kita minta diskon," tambah Arya Sinulingga.
PSSI juga sempat membandingkan urusan sewa stadion untuk gelaran pertandingan Timnas Indonesia antara Dispora Kota Surabaya dengan Pemerintah Kota Solo yang saat itu masih dipimpin oleh Gibran Rakabuming.
PSSI menyebut Gibran Rakabuming sempat memberi diskon hingga 30 persen agar Timnas Indonesia bisa bermain di Stadion Manahan, Solo.
"Dan ini pun terjadi ketika AFF U-16 di Solo ini," lanjut anggota Exco PSSI tersebut.
"Pak Wali Kota Gibran itu membantu kami sekali dan beliau memberikan sampai diskon 30 persen dari pembayaran yang normalnya. Support beliau sangat baik untuk kita," lanjutnya.
Kini, PSSI mengaku akan tetap membayar biaya sewa GBT dan 10 November meski harganya naik dua kali lipat.
"Jadi, buat Dispora Surabaya, sabar kami pasti bayar. Walaupun harganya dua kali lipat lebih mahal," pungkas Arya Sinulingga.
(TribunWow.com/Aulia)
Baca Berita Lainnya di Google News