Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Minggu 21 Juli 2024: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 3 Wilayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang. Peringatan Dini cuaca ekstrem dari BMKG untuk sejumlah wilayah di Indonesia, pada Minggu 21 Juli 2024.

TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Minggu 21Juli 2024.

Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Cuaca Hari Ini Minggu 21 Juli 2024 di 33 Kota, BMKG: Semarang dan Jakarta Cerah, Jambi Waspada Kabut

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Kalimantan Utara
  2. Papua Barat
  3. Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Jambi
  2. Kalimantan Tengah
  3. Kalimantan Timur
  4. Maluku

Wilayah berpotensi angin kencang:

  1. Nusa Tenggara Barat
  2. Nusa Tenggara Timur
  3. Sulawesi Barat

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG mengatakan, Bibit Siklon Tropis 91W terpantau di Laut Filipina bagian barat dengan kecepatan angin maksimum 30 knots (56 km/jam) dan tekanan udara minimum 1004 hPa.

Dan terpantau juga Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina sebelah utara Maluku Utara dengan kecepatan angin maksimum 30 knots (56 km/jam) dan tekanan udara minimum 1004 hPa.

Dalam 24 jam kedepan Bibit Siklon Tropis 91W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat laut, dan Bibit Siklon Tropis 92W dalam 24 jam kedepan berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah utara-barat laut.

Daerah tekanan rendah ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Natuna Utara hingga Laut Cina Selatan, Laut Banda hingga Laut Seram, Laut Sulu hingga Perairan Filipina, Laut Filipina hingga Samudra Pasifik utara Papua Barat, Perairan utara Papua, Perairan utara Papua Barat Daya hingga Sumatra Pasifik utara Papua Barat Daya, dan Papua bagian tengah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi tersebut.

Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Perairan selatan Kalimantan, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Maluku, Laut Filipina, Samudra Pasifik utara Maluku Utara, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. (*)