Puasa

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Menurut Muhammadiyah di Bulan Muharram, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sahur Puasa -Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada Minggu 7 Juli 2024 sesuai PP Muhammadiyah.

TRIBUNWOW.COM - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada Minggu 7 Juli 2024 sesuai PP Muhammadiyah.

Di bulan Muharram, umat muslim bisa melakukan amalan-amalan sunah untuk menambah pahala.

Seperti puasa Tasu'a dan Asyura.

Dalam kalender penanggalan Jawa, 1 Muharram selalu dibarengi dengan peringatan 1 Sura/Suro.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura, Puasa Sunah yang Dikerjakan ketika Bulan Muharram Juli 2024

Dikutip dari islamicfinder.or, sebagai bulan pertama dalam Tahun Baru Islam, bulan Muharram memegang peranan yang sangat penting dalam Islam.

Bulan Muharram adalah satu bulan sakral dalam kalender Islam yang secara harafiah, Muharram berarti "terlarang."

Mirip dengan bulan sakral lainnya, berperang atau terlibat dalam kekerasan jenis apapun terlarang selama Muharram.

Oleh karenanya, ada beberapa kemuliaan yang bisa diamalkan pada bulan Muharram.

Jadwal puasa tasua dan asyura menurut Muhammadiyah

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, organisasi tersebut menetapkan 1 Muharam 1446 Hijriah jatuh pada Minggu (7/7/2024).

Dengan begitu 10 Muharam 1446 Hijriah jatuh pada Selasa (16/7/2024).

Berikut jadwal puasa tasua dan asyura menurut Muhammadiyah:

Puasa tasua 9 Muharam: Senin, 15 Juli 2024

Puasa asyura 10 Muharam: Selasa, 16 Juli 2024

Puasa 11 Muharam: Rabu, 17 Juli 2024.

Penetapan 1 Muharam menurut Muhammadiyah ini didasari oleh kriteria Kalender Hijriah Global Tunggal (KGHT) yang ditentukan oleh imkan rukyat dan konjungsi.

Imkan rukyat atau kemungkinan terlihatnya bulan sabit pertama terjadi pada Sabtu, (6/7/2024) pukul 11.30.38 GMT atau 18.30 WIB.

Sementara konjungsi bulan yang terjadi pada Jumat (5/7/2024) pukul 22.57.19 GMT atau 05.57 WIB.

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.

- Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram atau pada tahun ini, dilaksanakan pada Selasa 16 Juli 2024.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

((…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.))

"… Dan puasa di hari 'Asyura' saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." HR Muslim no. 1162/2746.

Puasa Asyura menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu 'anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

"Dulu hari 'Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa 'Asyura'. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya."

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharram, sejumlah ulama berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharram yakni pada 11 Muharram.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

"Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura' dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu'aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharram terlarang.

Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharram.

Niat Puasa Asyura

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala. (*)