TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Jumat, 5 Juli 2024.
Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024 di 33 Kota, BMKG: Jakarta dan Bandung Hujan di Siang Hari
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Barat
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Selatan
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Aceh
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
Pemicu Cuaca Buruk
BMKG mengatakan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra pasifik timur Filipina yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Filipina hingga Samudra Pasifik timur Filipina, dari Sulawesi Utara hingga perairan utara Halmahera, dari Maluku hingga Maluku Utara.
Sirkulasi Siklonik lain terpantau di Kalimantan tengah yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Kalimantan Timur, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah.
Daerah konvergensi lain memanjang dari Laut Jawa hingga Bangka Belitung, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dari Papua Barat hingga Papua Barat Daya, dari Papua Pegunungan hingga Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Jawa, Laut Andaman dan Laut Cina Selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Sirkulasi Siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News