Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Kamis 4 Juli 2024: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 24 Wilayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang. Cek peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia,Kamis 4 Juli 2024.

TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Kamis 4 Juli 2024.

Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Cuaca Hari Ini Kamis 4 Juli 2024 di 33 Kota, BMKG: Yogyakarta dan Surabaya Hujan di Siang Hari

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Riau
  4. Kep. Riau
  5. Jambi
  6. Kep. Bangka Belitung
  7. Lampung
  8. DI Yogyakarta
  9. Jawa Timur
  10. Kalimantan Barat
  11. Kalimantan Tengah
  12. Kalimantan Utara
  13. Kalimantan Timur
  14. Kalimantan Selatan
  15. Sulawesi Utara
  16. Gorontalo
  17. Sulawesi Tengah
  18. Sulawesi Barat
  19. Sulawesi Selatan
  20. Sulawesi Tenggara
  21. Maluku Utara
  22. Maluku
  23. Papua Barat
  24. Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Sumatera Barat
  2. Sumatera Selatan
  3. Jawa Barat
  4. Jawa Tengah
  5. Nusa Tenggara Barat

Wilayah berpotensi angin kencang:

  1. Bali
  2. Nusa Tenggara Timur

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Sumatra utara hingga Selat Malaka, dari Laut jawa hingga Selat Karimata, dari Laut Banda hingga Kalimatan Barat, di utara Kalimantan Utara, di Maluku Utara, di perairan utara Maluku Utara, dari Papua Tengah hingga Papua Barat Daya dan Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi tersebut. (*)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News