Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Jumat 14 Juni 2024: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 23 Wilayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto wanita berjalan memakai payung di tengah hujan lebat. Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Jumat 14 Juni 2024.

TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Jumat 14 Juni 2024.

Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Cuaca Hari Ini Jumat 14 Juni 2024 di 33 Kota, BMKG: Bandung dan Semarang Waspada Hujan di Malam Hari

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Riau
  4. Bengkulu
  5. Jambi
  6. Sumatera Selatan
  7. Kep. Bangka Belitung
  8. Lampung
  9. Jawa Barat
  10. DKI Jakarta
  11. Jawa Tengah
  12. Jawa Timur
  13. Kalimantan Barat
  14. Kalimantan Tengah
  15. Kalimantan Utara
  16. Kalimantan Timur
  17. Sulawesi Utara
  18. Gorontalo
  19. Sulawesi Tengah
  20. Sulawesi Selatan
  21. Maluku Utara
  22. Maluku
  23. Papua Barat
  24. Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Sumatera Barat
  2. Kep. Riau
  3. Banten
  4. Kalimantan Selatan

Wilayah berpotensi angin kencang:

  1. Nusa Tenggara Timur
  2. Sulawesi Barat

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG mengatakan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Sumatra Utara hingga Riau, di Bengkulu, di perairan selatan NTB, di Kalimantan Utara bag utara, di Laut Cina Selatan, dari Laut Maluku hingga Gorontalo, di Laut Banda, dari Sulawesi Utara hingga perairan utara Maluku Utara, di Papua Barat dan di Papua.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Selat Karimata.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*) 

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News