Pilkada DKI Jakarta

3 Komentar soal Niat Anies Baswedan Kembali ke Pilkada Jakarta, Golkar dan PKS Sinyal Tak Setuju?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diundang menjadi pembicara ke Singapura, Selasa (10/1/2023).

TRIBUNWOW.COM - Mantan Calon Presiden Anies Baswedan akan mempertimbangkan untuk kembali ikut Pilkada DKI Jakarta.

Diketahui, Anies Baswedan telah kalah dari Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024.

Karier politik Anies Baswedan pun ingin kembali ia lanjutkan dengan kembali menjajaki Pilkada DKI Jakarta.

Baca juga: Alasan PDIP Beri 2 Kader Militan untuk Pilkada Sumut 2024, Siapkan Saingan untuk Bobby Nasution?

Ia berharap warga DKI Jakarta masih akan memilihnya sebagaimana ia sempat memimpin mantan ibu kota itu.

Berbagai tanggapan pun muncul dari kalangan politisi hingga pakar hukum.

1. Turun Pangkat

Dikutip dari Tribunnews, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan menyebut tak masalah dengan kemauan Anies untuk kembali di ranah Pilkada.

Namun, Ace menyinggung jika untuk mengajukan diri butuh dukungan dari partai politik.

Sementara Anies Baswedan bukanlah kader dari suatu partai politik.

"Kita tahu bahwa majunya seseorang menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, ya. Pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya," tutur Ace Hasan.

"Yang kedua, mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi, gitu?" ujar dia.

"Jadi, saya kira tentu ini harus dipikirkan," tukas Ace.

Baca juga: Menanti Sikap Politik PDIP setelah Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Bakal Menyusul? Ini Kata Pengamat

2. Anies Diminta Mengalah

Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberikan sinyal jika akan berat hati jika partainya mengusung Anies Baswedan.

Pasalnya, PKS lebih memberatkan dukungan pada eks Menteri ESDM Sudirman Said.

“Kalau Mas Anies mau (maju), enggak terpikir Mas Dirman maju juga,” ujar Mardani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

“Tapi, kalau Mas Dirman maju, mudah-mudahan Mas Anies malah dukung Mas Dirman, misal,” sambung dia dikutip dari Kompas.com.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam rapat dugaan kecurangan pemilu di Markas Tim Hukum AMIN, Mampang Square, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024). (Tribunnews/JEPRIMA)

3. Setara Pilpres

Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyebut alasan Anies Baswedan kembali ke Pilkada DKI Jakarta lantaran daya tarik di sana.

Menurutnya, Anies memiliki pandangan jika Pilkada DKI Jakarta hampir setara dengan Pilpres.

"Gubernur Jakarta tetap punya daya tarik cukup kuat, bahkan punya peluang setara dengan peluang politik Presiden, itulah sebab Anies tetap tertarik ikuti kontestasinya," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Dedi menjelaskan, besar kemungkinan Jakarta dipilih Anies untuk maju dalam Pilkada 2024.

Sebab, wilayah itu dianggap strategis untuk mempertahankan ketokohan nasionalnya.

Apalagi, Anies punya kepentingan terus meningkatkan elektabilitas guna maju kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. (TribunWow.com)