TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng meminta koalisi pemerintahan terpilih saat ini untuk tak terus-terusan merangkul jadi koalisi.
Hal ini dikatakan Andi Mallarangeng di Kompas TV, Rabu (1/5/2024).
Andi Mallarangeng menyebutkan saat ini pemerintahan Prabowo-Gibran yang hanya mendapatkan kurang dari 50 persen kursi di DPR RI.
Baca juga: Prabowo-Gibran Terancam Bisa Tak Dilantik oleh MPR jika Gugatan PTUN Dikabulkan, Ini Kata PDIP
Jumlah itu berdasarkan jumlah partai pengusung Prabowo-Gibran yang lolos ke Senayan.
"Kalau soal koalisi kita serahkan sepenuhnya pada Pak Prabowo cuman kita mengerti bahwa ada kebutuhan Pak Prabowo untuk mendapatkan dukungan mayoritas dari parlemen," ujar Andi Mallarangeng.
Namun, menurut Andi, seharusnya Prabowo hanya membutuhkan maksimal 2 partai untuk bergabung ke pemerintahannya.
Hal ini berbeda dengan manuver Prabowo Subianto yang tengah mengincar semua partai agar mau bergabung ke koalisi.
"Sekarang ini koalisi kami berempat masih sekitar 48 persen jadi perlu untuk tambah dukungan lagi mungkin 1-2 partai tapi jangan semua."
"Karena kalau semua tidak ada oposisi dan yang penting lagi siapapun dari pendukung 01 maupun 02 kalau ada yang bergabung dalam koalisi pemerintahan Pak Prabowo itu harus konsisten jangan seperti sekarang ini ada kelihatan di dalam pemerintahan tapi rasa oposisi. Jadi harus konsisten."
Baca juga: 3 Partai Pendukung Prabowo Tanggapi Sinyal PKS Masuk Koalisi, Ada yang Terang-terangan Menolak
Selain itu, Andi juga menilai koalisi yang gemuk dan tidak adanya oposisi membuat pemerintahan jadi tidak sehat.
Namun, ia hanya memberikan saran selaku partai yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Kalau semuanya masuk kan juga jadi tidak sehat, kita perlu ada juga yang di luar. Yang mana di luar, di dalam kita serahkan sepenuhnya pada Pak Prabowo sebagai presiden terpilih," tambahnya.
3 Partai Gelar Karpet Merapat
3 Partai Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar tak malu-malu langsung ingin merapat ke pemerintahan.
Ketiganya adalah Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilah Sejahtera (PKS).
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini gerilya 3 partai Koalisi Perubahan setelah Prabowo Subianto ditetapkan jadi Presiden Terpilih dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Terpilih.
Baca juga: Kalah di Pilpres 2024, NasDem Kini Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh
1. PKB
PKB adalah partai pertama yang bertemu dengan Prabowo Subianto setelah pelantikan KPU RI, Rabu (24/4/2024).
Prabowo menyambangi markas PKB untuk bertemu langsung dengan sang ketua umum, Muhaimin Iskandar.
Setelah pertemuan itu, Muhaimin Iskandar belum menyatakan diri jika bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun, ia hanya memberikan kode jika PKB siap bekerja sama dengan Prabowo dan Partai Gerindra.
Muhaimin Iskandar juga tak gamblang soal sikapnya di kubu pemerintahan.
"Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran)," ujar Muhaimin Iskandar.
"Sudah jelas ya," tambahnya.
Baca juga: 3 Fakta Gugatan PDIP ke PTUN hingga Minta Pelantikan Ditunda meski Dinilai Sulit dan Sia-sia
Sementara Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut PKB sudah akan menyatakan diri bergabung ke pemerintahan.
PKB akan dipertemukan dengan Koalisi Indonesia Maju pada Mei 2024 mendatang.
Baca juga: 5 Sosok Potensial Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran dari Partai Golkar: Airlangga hingga Dito
2. Partai Nasdem
Dikutip dari Antara, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah bertemu langsung dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kamis (25/4/2024).
Secara tegas, Partai Nasdem berkomitmen untuk berada di pemerintahan.
"Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik," ujar Surya Paloh.
"Itulah pilihan saya, pilihan Nasdem," tambahnya.
Ia menambahkan alasannya bergabung ke pemerintahan demi membangun pemerintahan yang kuat untuk kemajuan bangsa.
Dengan bergabungnya Partai Nasdem ke Prabowo-Gibran, Surya berharap rakyat bisa bersatu kembali.
"Kita ingin mengakhiri permasalah pemilu ini sudah selesai. Sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri," tambah Surya Paloh.
Baca juga: 3 Pejabat dari Amerika Serikat yang Beri Ucapan Selamat untuk Kemenangan Prabowo, Terbaru Menhan AS
3. PKS
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyebut sudah menyiapkan tempat jika Prabowo ingin datang berkunjung.
“Moga-moga kalau Pak Prabowo datang, kita juga akan kasih karpet merah sebagai presiden pemenang, kita akan sambut ya,” ujar Aboe di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senen, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Meski begitu, ia meminta semua pihak bersabar menunggu langkah politik PKS ke depan.
Pasalnya, keputusan itu akan bergantung dengan dinamika politik beberapa hari ke depan.
“Jadi kita kumpul saja dulu di PKS dalam suasana yang kecil, tapi mungkin romantislah ya. Jadi mungkin dari situ kita akan berangkat ke langkah selanjutnya,” papar dia.
Sementara itu, ia menekankan bahwa PKS tetap memiliki keleluasaan.
Bagi Aboe, PKS siap berdiri di dalam atau di luar pemerintahan Prabowo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“PKS ini saya sudah katakan, PKS ini paling siap dengan segala situasi. Mau di dalam, mau di luar,” imbuh dia. (TribunWow.com)