TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Rabu 1 Mei 2024.
Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Cuaca Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 di 33 Kota, BMKG: Semarang Cerah, Padang Waspada Hujan Petir
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Selatan
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Barat
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat, Perairan Utara Aceh, dan di Perairan barat Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di pesisir barat Aceh, Pesisir Lampung hingga Bengkulu, Papua Barat, dari Papua hingga Papua tengah.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat bagian utara, dari Teluk tomini hingga Sulawesi Selatan, Pesisir Selatan Filipina, Samudera Pasifik Utara Papua, dan di Perairan Selatan Maluku Tenggara.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Maluku bagian Tenggara, Papua Tengah, Papua Selatan, Laut Arafuru hingga Laut Banda, Kalimantan bagian selatan, Laut Jawa, dan di Samudra pasifik utara Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*)