Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Rabu 1 Mei 2024: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 26 Wilayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hujan Deras. Cek peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Rabu 1 Mei 2024.

TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Rabu 1 Mei 2024.

Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, inilah rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Cuaca Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 di 33 Kota, BMKG: Semarang Cerah, Padang Waspada Hujan Petir

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Riau
  5. Kep. Riau
  6. Bengkulu
  7. Jambi
  8. Sumatera Selatan
  9. Kep. Bangka Belitung
  10. Lampung
  11. Banten
  12. Jawa Barat
  13. Jawa Tengah
  14. Kalimantan Barat
  15. Kalimantan Tengah
  16. Kalimantan Utara
  17. Kalimantan Timur
  18. Sulawesi Utara
  19. Gorontalo
  20. Sulawesi Tengah
  21. Sulawesi Selatan
  22. Sulawesi Tenggara
  23. Maluku Utara
  24. Maluku
  25. Papua Barat
  26. Papua

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. DKI Jakarta
  2. Nusa Tenggara Barat
  3. Kalimantan Selatan

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  1. Nusa Tenggara Timur
  2. Sulawesi Barat

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat, Perairan Utara Aceh, dan di Perairan barat Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di pesisir barat Aceh, Pesisir Lampung hingga Bengkulu, Papua Barat, dari Papua hingga Papua tengah.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat bagian utara, dari Teluk tomini hingga Sulawesi Selatan, Pesisir Selatan Filipina, Samudera Pasifik Utara Papua, dan di Perairan Selatan Maluku Tenggara.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Maluku bagian Tenggara, Papua Tengah, Papua Selatan, Laut Arafuru hingga Laut Banda, Kalimantan bagian selatan, Laut Jawa, dan di Samudra pasifik utara Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*)