TRIBUNWOW.COM - Simak respons dari capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan dari partai pengusungnya, Partai Nasdem terkait kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Menariknya, respons yang diberikan Anies Baswedan cukup berbeda dengan Surya Paloh selaku ketua Umum Partai Nasdem.
Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara akhir Pilpres 2024 dan Pemilu 2024.
Hasilnya, KPU telah menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai pemenang di Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sedangkan partai pemenang di Pemilu 2024 adalah PDIP.
Baca juga: Perbandingan Suara Hasil Pilpres 2024: Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Mahfud di 38 Provinsi
Secara keseluruhan, Anies Baswedan kembali menyoroti proses dari berlangsungnya Pilpres 2024.
Anies menegaskan tentang pentingnya proses daripada hasil akhir, yang mana proses yang jujur adil dan bersih akan dilegitimasi oleh semua.
“Dalam sebuah pemilihan, proses tak kalah penting dari hasil akhirnya,” ucap Anies dalam keterangan pers-nya, Rabu (20/3/2024).
Anies mengatakan proses pemilihan itu penting, di antaranya terbuka, adil, bebas dari tekanan, dan menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan dihormati.
"Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya,” tambahnya.
Menurut Anies, tanpa proses yang kredibel, legitimasi calon yang terpilih atau keputusan bisa menyebabkan keraguan.
Maka, dikatakan dia, menjaga integritas proses pemilihan adalah fundamental untuk kelangsungan demokrasi dan terpenuhinya aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
“Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan dan kita tak ingin ini terjadi,” kata Anies.
Anies menilai dalam prinsip negara demokrasi modern, ketika melihat ketidaknormalan dan penyimpangan, bukan dengan melakukan agitasi kepada publik.
“Namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim. Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi,” terangnya.
Baca juga: Jadi Non-koalisi yang Pertama, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
Meskipun Anies menyadari ada pihak-pihak yang berusaha mendegradasi usaha konstitusional Timnas AMIN sekaligus banyak pihak juga yang menyarankan agar tidak mengajukan gugatan penyimpangan karena kemungkinan mendapatkan keadilan yang kecil, dia mengatakan berbagai ketidaknormalan tersebut tidak dapat dibiarkan.
“Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan dan menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II,” paparnya.
“Kami sadar, dalam situasi saat ini, kemungkinan mendapatkan keadilan terasa amat kecil.
Berbagai lembaga-lembaga negara yang terkait penyelenggaraan Pemilu dan penyelesaian sengketa telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang terbukti melanggar etik, bahkan ada yang ketuanya sampai berkali-kali mendapat peringatan tapi tetap dibiarkan menjalankan perannya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Anies juga mengajak semua untuk terus melanjutkan perjuangan dan mendukung langkah tim hukum sehingga apapaun temuannya akan menjadi fakta sejarah bangsa ini.
“Mari kita terus jalankan perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian dan persatuan. Kita dukung langkah tim hukum, dan biarlah segala temuan yang disampaikan nanti menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,“ ajak Anies.
“Apapun takdir yang telah ditetapkan oleh nanti, kami akan tetap membersamai gerakan perubahan. Insya Allah, gerakan ini akan terus bergulir membesar ke depan, dan membawa perubahan-perubahan yang baik dan diperlukan oleh bangsa ini,” pungkasnya.
Baca juga: Hasil Pilpres 2024: Prabowo-Gibran Unggul 96 Juta Suara, Anies-Imin 40 Juta, Ganjar-Mahfud 27 Juta
Diberitakan sebelummya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
Hal itu didasari oleh hasil rekapitulasi perolehan suara pada 128 wilayah kerja panitia pemilihn luar negeri (PPLN) dan 38 provinsi yang dilakukan KPU sejak Rabu (28/2/2024) hingga hari ini, Rabu (20/3/2024).
Prabowo - Gibran berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan meraih 96.214.691 suara.
Kemudian pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara.
Terakhir, pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD hanya mampu mengoleksi 27.040.878 suara.
Dari total 38 provinsi, Prabowo - Gibran berhasil menang di 36 provinsi. Anies - Muhaimin unggul di dua provinsi. Sementara, Ganjar - Mahfud tak unggul di provinsi mana pun.
Respons Nasdem dan Surya Paloh
Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa bergabung dengan pemerintahan baru bukan prioritas partainya.
Hal itu dikatakan Surya Paloh dalam konferensi pers menyikapi hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).
“Saya pikir bergabung dengan pemerintahan baru saya pikir bukan prioritas ya,” kata Surya Paloh yang kemudian disambut tepuk tangan para kader Nasdem yang hadir.
Paloh mengatakan, bergabung ataupun tidak dengan pemerintahan baru, posisinya sama untuk saat ini.
“Jadi saya pertegas, tidak merupakan prioritas untuk segera bergabung,” ujar Surya Paloh.
Dia mengatakan, harapan Nasdem bahwa pemilu kali ini bisa menghasilkan pemerintahan yang lebih hebat, kuat, dan solid.
Baca juga: Surya Paloh Teguh Jadi Oposisi untuk Pemerintahan Mendatang, Akui Tak Ada Tawaran dari Jokowi
“Lebih mantap untuk menjalankan roda administratif pemerintahan, itu harapan dari Nasdem,” kata Surya Paloh.
Dalam kesempatan itu, Partai Nasdem juga mengucapkan selamat kepada presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Baca berita tanpa iklan.
Gabung Kompas.com+ Prabowo-Gibran menang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dengan perolehan suara 58,58 persen atau 96.214.691 suara.
“Partai Nasdem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024,” ujar Paloh.
Surya Paloh mengatakan, Partai Nasdem menerima hasil Pemilu 2024, baik itu pemilihan anggota legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres).
“Dengan catatan berbagai kekurangan, berbagai hal-hal yang perlu kita perbaiki kita harus perbaiki. Itulah sikap Nasdem,” katanya.
Dari berbagai catatan yang ada, menurut Paloh, Partai Nasdem tetap berkomitmen memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik di Indonesia.
“Nasdem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dan korespondensi dengan berbagai kelompok sipil, akademisi para tokoh, cendekiawan, guru besar hingga media sebagai pilar demokrasi keempat guna mewujudkan kehidupan tersebut,” ujar Surya Paloh.
Partai Nasdem menyadari bahwa partai politik adalah satu dari sekian pilar demokrasi.
Surya Paloh menyebutkan bahwa politik tidak saja membutuhkan otoritas yang kuat, tetapi juga praktik check and balances yang sehat.
“Oleh karena itu, selain perlu membangun sistem politik dan kekuasaan yang sehat, kita juga membutuhkan kecerdasan politik warga negara yang kuat,” kata Surya Paloh.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Anies usai Prabowo Menang Pilpres, Singgung Pemimpin Hasil Kecurangan Hasilkan Rezim Tak Adil dan Kompas.com dengan judul Sikap Nasdem Terkait Hasil Pemilu, Surya Paloh: Gabung Pemerintahan Baru Bukan Prioritas