TRIBUNWOW.COM - PSM Makassar punya sederet keuntungan saat berlaga di kompetisi ASEAN Club Champions (ACC) 2024-2025.
Dikutip dari Tribun Timur, ACC kompetisi diselenggarakan oleh ASEAN Football Federation (AFF).
AFF mengundang dua tim asal Indonesia PSM Makassar sebagai juara Liga 1 musim lalu dan Persija Jakarta runner-up musim lalu.
Baca juga: 2 Efek Domino Perginya Carlos Fortes dari PSIS: Seret Gol dan Tak Ada Pelapis, PSM-Persija Untung?
Artinya musim depan, PSM Makassar akan tampil di kompetisi level internasional.
Dengan begitu ada keuntungan didapatkan PSM Makassar.
Salah satunya daya tawar Pasukan Ramang.
Daya tawar ini bisa membuat pemain pikir-pikir untuk pindah di jendela transfer awal musim.
Karena kepindahan akan membuat pemain tersebut kehilangan kesempatan berkompetisi di ACC.
Sebaliknya, Juku Eja bisa mendatangkan pemain ternama dengan daya tarik akan bermain di kompetisi internasional atau ACC 2024-2025 nantinya.
Baca juga: Persikabo dan Bhayangkara FC Hadapi Laga Penghakiman di Pekan 30, Sekali Kalah Langsung Terdegradasi
Seperti Yakob Sayuri dan Yance Sayuri yang menjadi incaran klub nasional maupun luar negeri.
Duo kembar ini memang menjadi sorotan setelah Yakob menonjol pada ajang Piala Asia 2023.
Selain itu, top skor Pasukan Ramang Kenzo Nambu menjadi incaran klub luar negeri sejak musim lalu.
Tiga pemain inti ini kontraknya akan habis di akhir musim.
Pengamat Sepak Bola Assegaf Razak mengatakan ini menjadi peluang bagi pemain.
Tidak semua tim mendapatkan kesempatan berlaga di ajang internasional.
Keuntungan tersendiri bagi penggawa Ramang.
Baca juga: PSM Makassar Digilas Barito Putera, Macz Man Desak Bernardo Tavares Ganti 1 Sosok dengan Mantan
Mereka yang pindah akan kehilangan kesempatan tersebut.
"Sisa bagaimana manajemen nanti mempertahankan pemain yang punya kualitas yang bagus," katanya kepada tribun timur, Minggu (17/3/2023).
Bermain di ajang internasional bukan jaminan pemain tetap di PSM Makassar.
Akan tetapi tentu kesempatan langka akan hilang begitu saja bagi Pasukan Ramang yang memilih hengkang.
"Iya kalau dia main di ajang ini tidak bisa dijual karena terdaftar di situ," ujar mantan arsitek PSM.
"Kita tidak salahkan juga pemain karena masalah itu, kalau ada yang tawar lebih tinggi pasti dia pindah," tandasnya.
Sejarah ACC
Kompetisi ini pertama kali digelar pada tahun 2003.
Turnamen dwi tahunan ini berhenti setelah pergelaran keduanya pada tahun 2005.
Setelah itu sempat akan bergulir pada tahun 2020 namun tidak terealisasi karena Covid 19.
Kompetisi ini nampaknya akan hidup kembali dengan adanya surat undangan kepada dua tim Indonesia PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Ada dua tim Indonesia pernah mengikuti kompetisi ini yakni Petrokimia Putra dan Persita Tangerang.
Dalam dua kali pergelaran tersebut tim asal India East Bengal keluar sebagai juara pada tahun 2003 dimana tuan rumah saat itu Indonesia.
Petrokimia Putra menjadi juara ketiga pada saat itu.
Pada tahun kedua Tampines Rovers menjadi juara pada tahun 2005 mengalahkan tim asal Malaysia Pahang FA.
Ada 17 klub yang pernah ikut kompetisi ini dari tujuh negara yang berpartisipasi. (*)
Baca berita terkait Liga 1 lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Deretan Keuntungan PSM Makassar Berlaga di Kompetisi ACC, Pemain Pikir-pikir untuk Hengkang