Liga 1

Profil Wahyudi Hamisi, Gelandang PSS Sleman yang Lekat dengan Permainan Keras dan Kontroversial

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Iqbal (Kiri) saat berebut bola dengan Wahyudi Hamisi (Kanan) di laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

TRIBUNWOW.COM - Profil Wahyudi Hamisi, gelandang PSS Sleman yang melakukan aksi tidak terpuji pada pekan ke-27 Liga 1 2023-2024 melawan Persebaya Surabaya, Minggu (3/3/2024) sore.

Diketahui, Wahyudi Hamisi tampak menendang kepala pemain asing Persebaya Surabaya Bruno Moreira yang sedang terjatuh saat pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Cuplikan kejadian itu viral di media sosial dan panen kecaman dari penikmat sepak bola Indonesia.

Baca juga: Profil M Iqbal, Wonderkid Persebaya Surabaya yang Cetak Gol Tercepat Liga 1, Sempat Cedera ACL

Mereka mengutuk dengan keras karena tindakan yang dilakukan Hamisi berpotensi menyebabkan cedera otak, risiko cacat permanen, sampai kematian.

Bagi pecinta Persebaya, insiden ini mengulas kembali cerita lalu terkait permainan kasar yang diusung pemain asal Kotamobagu Sulawesi Utara itu.

Pada 2018 silam saat ia masih berseragam Borneo FC, dia pernah juga melakukan pelanggaran keras kepada Robertino Pugliara.

Ia melayangkan tekel dua kaki dari belakang yang menggunting kaki pemain asal Argentina itu.

Akibatnya tulang fibulanya patah dan ada robek pada ligamen engkel.

Akibat cedera tersebut, Robertino harus mengakhiri musim dengan cepat dengan estimasi waktu pemulihan mencapai enam bulan.

Beberapa waktu kemudian ia memutuskan pensiun di usianya yang ke-34 tahun.

Tiga mantan pemain Persebaya Surabaya, yakni David da Silva, Ze Valente, hingga Ahmad Nufiandani membela Bruno Moreira yang kena tendang kepalanya oleh gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi di pekan ke-27 Liga 1 2023 lalu. (Instagram @officialpersebaya)

Baca juga: 3 Mantan Persebaya Bela Bruno Moreira yang Kepalanya Kena Tendang Wahyudi Hamisi: Tak Ada Loyalitas

Peristiwa ini cukup membekas di ingatan Bonek karena Robertino dianggap mempunyai kontribusi besar untuk Persebaya.

Sebelum cedera, ia mencatatkan satu gol dan lima assist dari 22 laga yang dijalani bersama Persebaya.

Kemudian Robertino menjadi fondasi tim berjuluk Bajul Ijo untuk mengakhiri musim dengan finish peringkat ke-5.

Disisi lain Wahyudi Hamisi ternyata sudah lekat dengan permainan keras dan kontroversial.

Sejauh ini ia sudah main sebanyak 24 kali selama Liga 1 2023/2024 bergulir dengan koleksi kartu kuning sembilan dan kartu merah tidak langsung sekali.

Halaman
123