TRIBUNWOW.COM - Satu di antara puasa sunah yang disukai Allah adalah Puasa Daud bagi umat islam.
Puasa Daud adalah puasa yang dicontohkan oleh Nabi Daud semasa hidupnya terdahulu.
Dalam hadist Shahih Al Bukhari soal puasa Daud yang sangat disukai Allah.
Baca juga: Puasa Ramadhan Kurang Berapa Hari Lagi? Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 11 Maret 2024
”Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud As. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada se- pertiga malam terakhir dan beliau tidur pada se-perenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhari).
Lalu bolehkah tetap berpuasa Daud setelah datang Malam Nisfu Syaban?
Pendakwah Buya Yahya menjawab ada dua pendapat soal puasa sunnah setelah Nisfu Syaban.
"Dalam Mahzab Imam Syafii bagi orang yang tidak pernah punya kebiasaan puasa tidak diperkenankan puasa kecuali untuk bayar utang atau karena kebiasaannya. Jadi yang ingin bayar utang tidak ada larangan sama sekali," ujar Buya Yahya.
Dua mahzab ada yang berkata haram dan sunnah namun dengan ketentuan lainnya.
"Ada dua mahzab, pertama mengatakan haram enggak usah puasa, yang kedua makruh. Ternyata Jumhur ulama mengatakan tetap sunah, jadi Anda enggak usah bingung, sudah kalau ingin puasa, puasa saja."
"Caranya paling tepat adalah jangan engkau mendahuli Ramadhan setelah sehari atau dua hari, maksudnya setelah Nisfu Syaban jangan puasa sehari atau dua hari, kecuali satu orang berpuasa di sebelum Nisfu Syaban."
"Kalau pengin aman tetap saja diperkenankan puasa caranya sehari sebelum Nisfu Syaban, biar nyambung. Kalau puasa senin kami tetap."
Sehingga bagi yang tidak diperbolehkan adalah orang yang sebelumnya tidak pernah berpuasa sebelum Nisfu Syaban.
Lalu ia melakukan puasa sunnah setelah datangnya malam Nisfu Syaban. (*)