Pilpres 2024

Prediksi Partai Non Koalisi Prabowo-Gibran yang Bergabung ke Pemerintahan, PDIP dan PKS Tak Goyah?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga capres yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo telah melakukan pencoblosan di TPS masing-masing.

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah partai non koalisi Prabowo-Gibran masih tersisa PDIP, PPP, Partai Nasdem, PKB dan PKS.

Empat di antaranya pun dipastikan lolos memiliki kursi DPR RI di Senayan, berbeda dengan PPP yang masih menunggu real count KPU RI.

Namun, siapakah nantinya partai yang akan bertindak sebagai oposisi dari pemerintahan Prabowo - Gibran?

Baca juga: Maju dari Dapil Neraka Jakarta II, Once Mekel Kalahkan Masinton Pasaribu yang Lama jadi Kader PDIP

Pengamat Politik Achmad Choirul dikutip dari Kompas TV mengatakan jika kekuatan oposisi bisa saja tergerus.

Artinya akan ada partai yang saat ini tak mendukung Prabowo-Gibran akan bergabung ke pemerintahan.

"Situasinya tidak mudah dan besar kemungkinan partai yang ada di kubu 01 dan 03 akan mencoba melakukan negosisasi," ujar Achmad Choirul, Sabtu (17//2/2024).

Menurutnya, hanya ada satu partai yang kuat untuk beroposisi yakni PDIP.

"Yang memiliki gap politik kuat tampaknya hanya PDIP."

"Selebihnya akan menggunakan momentum masa saat ini, rekapitulasi KPU sampai pelantikan capres-cawapres akan dijadikan momentum untuk kompromi, sinyalnya sudah ada."

Baca juga: Hasil Real Count KPU Terbaru: Prabowo-Gibran Raih 54,7 Juta Suara, Data Masuk 70,6 Persen

Diketahui, PDIP juga pernah menjadi oposisi saat Pemerintahan dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Selama dua periode, PDIP berada di luar pemerintahan dan mendapatkan banyak kursi di DPR RI.

Bahkan, PDIP juga sama sekali tak mendapatkan jatah kursi menteri selama 10 tahun.

Sementara itu, Pengamat Politik Jamiludin Ritonga memprediksi PDIP dan PKS akan berperan jadi posisi pemerintahan.

Alasan pertama adalah PDIP merupakan pengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Pilpres.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan Pidato Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) (Tribunnews/ Jeprima)

Selain itu, keduanya juga sudah terbiasa menjadi oposisi di pemerintahan hingga tak mendapat jatah menteri.

Jamiluddin menjelaskan, PDIP dan PKS merupakan partai ideologis yang tidak mudah goyah karena iming-iming jabatan.

Dia menilai politik pragmatisme jauh dari dua partai tersebut.

Namun, Jamiluddin memandang PDIP dan PKS akan sulit bersatu sebagai oposisi.

"Sebab, dua partai ini punya ideologis yang berbeda untuk diperjuangkan. Keduanya memang ibarat minyak dan air," tuturnya dikutip dari Kompas.com.

Sehingga jika keduanya berlaku sebagai oposisi, maka akan berjalan dengan perjuangan masing-masing. (TribunWow.com)