TRIBUNWOW.COM - Timnas Indonesia kini berpotensi kehilangan sang pelatih, yakni Shin Tae-yong yang santer diminati lagi oleh Korea Selatan yang baru memecat sosok juru taktik asal Jerman, yakni Jurgen Klinsmann.
Dilansir TribunWow.com, Jurgen Klinsmann baru-baru ini dipecat oleh Korea Selatan seusai gagal membawa Taeguk Warriors berbicara banyak di Piala Asia 2023 lalu.
Finis di babak semifinal Piala Asia 2023 ternyata tak mampu membuat posisi Jurgen Klinsmann di Korea Selatan aman.
Baca juga: Timnas Indonesia Santer Naturalisasi Ilias Alhaft, tapi Riwayat Cederanya Bikin Was-was, Cek Lisnya
Alhasil, seusai gelaran Piala Asia 2023 berakhir, kebersamaan Jurgen Klinsmann dengan Korea Selatan pun usai.
Padahal, Jurgen Klinsmann terbilang merupakan pemain maupun pelatih yang cukup top di dunia sepak bola sebelum dipecat oleh Korea Selatan.
Dilansir TribunWow.com, sebagai pemain Jurgen Klinsmann pernah menjuarai Piala Dunia 1990 lalu bersama Jerman dan berbagai gelar di klub.
Sedangkan sebagai pelatih, Jurgen Klinsmann pernah membawa Amerika Serikat memenangi Gold Cup pada 2012/2013 lalu.
Di Korea Selatan, Jurgen Klinsmann hanya memimpin sebanyak 19 pertandingan dan mencatatkan sembilan kemenangan, lima kali imbang, dan lima kekalahan selama menukangi Taeguk Warriors.
Mundurnya Jurgen Klinsmann diumumkan langsung oleh ketua asosiasi sepak bola Korea Selatan (KFA), yakni Chung Mong-gyu.
Baca juga: Timnas Indonesia Rugi Naturalisasi Jairo Riedewald? 3 Faktor Ini Bisa Jadi Pertimbangan Skuad Garuda
"Pelatih Klinsmann gagal menunjukkan kepemimpinan yang kami harapkan dari seorang pelatih timnas."
"Termasuk manajemen pertandingan, pemain, dan juga etos kerja."
"Yang mana itu penting untuk membuat tim lebih kompetitif," ujar Chung Mong-gyu.
Kini, menurut media Korea Selatan Naver Sport, sosok pengganti Jurgen Klinsmann di Korea Selatan tengah muncul, di mana sosok Shin Tae-yong yang menukangi Timnas Indonesia menjadi satu kandidatnya.
Menurut Naver Sport, Shin Tae-yong punya dua keunggulan yang dibutuhkan oleh Korea Selatan meski kini tengah berada di penghujung kontraknya di Timnas Indonesia.
Pengalaman Shin Tae-yong di Korea Selatan dinilai mampu membawa Taeguk Warriors kembali ke jalur kemenangan.
Tak hanya itu, kepiawaian dari Shin Tae-yong untuk mempersatukan tim juga tengah dibutuhkan oleh Korea Selatan yang sedang tidak kondusif.
Pasalnya, sosok Lee Kang-in dan kapten Korea Selatan yakni Son Heung-min dikabarkan tengah berselisih.
"Ada kemungkinan pelatih Shin Tae-yong yang memimpin di Piala Dunia Rusia 2018 akan kembali memimpin timnas Korea Selatan."
"Shin Tae-yong punya pengalaman memimpin timnas Korea Selatan."
"Dan yang terpenting ia sangat proaktif, karena kita perlu menyatukan para pemain yang saat ini terpecah," unggah Naver Sports.
Diketahui kontrak dari Shin Tae-yong di Timnas Indonesia sendiri bakal habis pada 30 Juni 2024, sehingga PSSI mau tak mau harus segera memagari sang pelatih yang kini diminati lagi oleh Korea Selatan.
Patut dinantikan bagaimana kelanjutan nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia kelak.
Baca juga: Bhayangkara FC Lepas 2 Nama untuk TC Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan Dapat Izin, Persija Enggan
Ilias Alhaft Fix Dinaturalisasi Timnas Indonesia? Shin Tae-yong Penentunya
Timnas Indonesia kini dikabarkan telah mendapatkan target naturalisasi baru, di mana sosok Ilias Alhaft kabarnya menjadi target terbaru dari skuad Garuda.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube pribadi pengamat sepak bola Indonesia Ronny Pangemanan pada Jumat, 16 Februari 2024 dikabarkan bahwa Ilias Alhaft telah ditawarkan PSSI kepada pelatih Timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong.
Menurut sosok yang akrab disapa Bung Ropan tersebut, keputusan Timnas Indonesia untuk menaturalisasi Ilias Alhaft kini tergantung kepada Shin Tae-yong.
"Pak ketua umum PSSI ini (Erick Thohir) itu sudah mendapatkan nama Ilias Alhaft ini dan saya coba untuk bisa memberikan nama Ilias Alhaft ini ke beliau dan beliau sudah teruskan ke STY, untuk dilihat dan dipertimbangkan sudah sampai di tangan STY, semua tinggal tergantung STY." tutur Bung Ropan di kanal YouTube pribadinya.
"Apakah STY mau dengan Ilias Alhaft ini, untuk menjadi bagian kalau memang ada beberapa pemain yang dibidik untuk tahun ini," lanjut Bung Ropan.
"Dan salah satu sudah ada Ilias Alhaft, tapi Pak Ketua tidak boleh memaksakan karena semua itu harus ditentukan oleh sang pelatih kepala (Shin Tae Yong)," pungkasnya.
Kode keras dari Ilias Alhaft kepada Timnas Indonesia pun sempat ia umbar kala pemain berusia 26 tahun tersebut membawa Almere City naik kasta ke Liga Belanda pada 12 Juni 2024 lalu.
Tampak Ilias Alhaft mengibarkan bendera Merah Putih di saat Almere City merayakan promosi ke Eredivisie pada musim tersebut.
Namun, kini Ilias Alhaft telah pindah dari Almere City ke klub Liga Armenia, yakni FC Noah.
Apabila bergabung ke Timnas Indonesia, maka Ilias Alhaft diyakini bakal memberikan tiga keuntungan sekaligus bagi Skuad Garuda.
Dirangkum TribunWow.com, berikut keuntungan Timnas Indonesia menaturalisasi Ilias Alhaft:
1. Jaminan Gol
Ilias Alhaft diyakini bisa menjadi satu solusi bagi lini serang Timnas Indonesia apabila dinaturalisasi kelak.
Pasalnya, insting gol dari Ilias Alhaft terbukti cukup tajam dalam beberapa musim terakhir.
Melirik dari Transfermarkt, Ilias Alhaft kini telah mengoleksi lima gol dan enam assist dari 18 penampilan bersama FC Noah di Liga Armenia.
Sedangkan saat bersama Almere City, Ilias Alhaft membukukan total 18 gol dan 12 assist dari 102 pertandingan.
Tentu, dengan ketajamannya tersebut, Ilias Alhaft bisa menjadi tumpuan utama Timnas Indonesia untuk mencetak gol.
Bisa bermain sebagai winger maupun gelandang serang, tentu Ilias Alhaft bakal menjadi pesaing pemain Timnas Indonesia seperti Saddil Ramdani hingga Rafael Struick kelak.
2. Jam Terbang di Eropa
Jam terbang dari Ilias Alhaft yang sudah malang melintang di beberapa klub Liga Eropa diyakini berhasil membentuk mental juara sang pemain.
Terbukti, Ilias Alhaft sempat membuat Sparta Rotterdam juara Liga 2 Belanda dan sempat menghantarkan Almere City promosi ke Eredivisie musim lalu.
Ilias Alhaft mengawali kariernya di akademi Sparta Rotterdam pada medio 2014/2015 lalu sebelum akhirnya diorbitkan ke tim utama pada dua tahun selanjutnya.
Sempat pindah ke Almere City pada 2018/2019 lalu, kini Ilias Alhaft telah bergabung ke FC Noah di Armenia pada musim 2023/2024 ini.
Tentu, pengalamannya di dua liga Eropa tersebut bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia apabila menaturalisasinya kelak.
3. Fisik yang Kuat
Ilias Alhaft disinyalir memiliki fisik yang kuat, di mana rekam jejak cederanya terbilang cukup jarang.
Melirik dari Transfermarkt, Ilias Alhaft terakhir kali mendekap cedera pada musim 2022/2023 lalu karena benturan yang membuatnya absen selama dua pertandingan di Almere City.
Sempat terkena cedera ACL pada musim 2018/2019 lalu, nyatanya Ilias Alhaft semakin kuat fisiknya dan jarang mendekap cedera dalam jangka waktu yang lama di Almere City.
Ilias Alhaft baru mengalami cedera lagi dan hanya absen selama 59 hari di musim 2020/2021 oleh dua cedera yang berbeda.
Sedangkan di musim 2021/2022 lalu, Ilias Alhaft sempat absen selama 87 hari dari empat cedera yang berbeda.
Kini, di musim 2023/2024 yang akan segera berakhir tersebut, Ilias Alhaft sama sekali belum absen karena cedera.
Memiliki fisik yang kuat tersebut tentu bakal menjadi keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia apabila menaturalisasi Ilias Alhaft kelak.
Menarik untuk dinantikan apakah Ilias Alhaft bakal dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia atau justru ada nama lain yang bergabung.
(TribunWow.com)