TRIBUNWOW.COM - Mengapa unggulnya pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 tak sejalan dengan perolehan suara Partai Gerindra di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, ini analisis pengamat.
Diketahui, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dan berada di urutan pertama berdasarkan Hasil Quick Count atau hitung cepat di sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan Hasil Quick count Litbang Kompas per Jumat (16/2/2024) pukul 15.30 WIB dengan jumlah data masuk 99,7 persen, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 58,45 persen suara.
Baca juga: Viral Tangkapan Layar Hasil Quick Count Anies-Imin 41,47 Persen, Voxpol Pastikan Hoaks, Ini Aslinya
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berada di urutan kedua dengan 25,23 persen suara.
Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Gajar Pranowo-Mahfud MD, di urutan buntut dengan persentase suara 16,32 persen.
Namun, tingginya perolehan suara Prabowo-Gibran tersebut tak sejalan dengan perolehan suara Partai Gerindra, partai pimpinan Prabowo.
Mengacu pada Hasil Quick Count Litbang Kompas per Jumat (16/2/2024) pukul 15.30 WIB dengan data masuk 95,95 persen, Partai Gerindra mendulang 13,49 persen suara.
Ini menempatkan Partai Gerindra di urutan ketiga Pileg 2024.
Baca juga: Satu Keunggulan Sementara Ganjar-Mahfud dibanding Prabowo-Gibran berdasarkan Real Count KPU RI
Perolehan suara tersebut tidak lebih unggul dari PDI Perjuangan (16,31 persen) dan Partai Golkar (14,61 persen).
Lantas, mengapa suara Prabowo tinggi sedangkan perolehan angka Gerindra tak lebih unggul dari PDIP dan Golkar?
Peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko memberikan penjelasan terkait ini.
Pertama, mengenai tingginya perolehan suara Prabowo-Gibran, ini tak lepas dari besarnya angka pemilih loyal Prabowo.
Prabowo yang pernah berkontestasi sebagai capres pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 memiliki pendukung yang sangat aktif, bahkan terkesan fanatis.
“Jadi Prabowo itu punya pemilih militan, apa pun yang dilakukan Prabowo itu setuju-setuju saja,” kata Totok, demikian sapaan akrab Vincentius, dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (14/2/2024) malam.
Besarnya basis massa Prabowo ini ditambah dengan banyaknya massa pendukung Gibran.