TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan seorang pengemis wanita di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, sosok wanita pengemis itu viral setelah caranya dalam meminta-minta menggunakan kalimat 'a kasihan a dan teh kasian teh'.
Videonya yang mengenakan jas hujan berwarna biru sambil memegang baskom dan tas berwarna hitam itu pun viral di media sosial.
Lalu, siapakah sosok pengemis wanita di lereng Gunung Salak tersebut?
1. Hidup Susah, Suaminya Tuna Rungu
Sosok wanita paruh baya tersebut diketahui bernama Baliah.
Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Baliah masuk ke dalam kategori keluarga tidak mampu yang membuatnya terpaksa harus mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Viral Koran Achtung yang Pojokkan Prabowo Tersebar di 6 Provinsi hingga Bawa Nama Jokowi, Ini Isinya
Rumah Baliah juga tidak mewah.
Sosok Baliah sendiri tidak seperti manusia normal pada umumnya yang mudah dalam berkomunikasi.
Baliah sedikit memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan hal itu pula diakui oleh orang-orang disekitar tempat tinggalnya.
Meski begitu, Baliah tetap bisa diajak berbincang dengan siapapun, namun jawaban yang dilontarkan acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami oleh lawan bicaranya.
Ia memiliki seorang suami bernama Ropik, akan tetapi, sang suami juga memiliki kekurangan yakni tuna rungu dan hanya bekerja serabutan.
Baliah dan Ropik dikaruniai seorang putra yang saat ini duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.
Hal itulah yang membuat Baldiyah harus meminta-minta untuk mencukupi kebutuhan anaknya.
Wanita itu mengatakan, menjalani hari-harinya dengan meminta-minta mulai pagi hingga sore hari di kawasan Wisata Gunung Bunder tepatnya di pinggir jalan yang tidak jauh dari Curug Ngumpet.
Ia mengemis di lokasi saat ini yang berada di kawasan Tamana Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terhitung sudah satu tahun lebih.
"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu, kalau hari-hari biasa keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (12/1/2024).
Terkait dengan gayanya meminta minta, Baliah mengaku itu merupakan inisiatifnya yang dilakukan secara terus menerus.
Baca juga: Viral Konser NDX AKA Dihentikan di Bali setelah Penonton Teriakkan Nama Prabowo, Yonanda Minta Maaf
Ia pun mengetahui bahwa dirinya sedang diperbincangkan oleh warganet.
Namun, ia tidak memahami secara utuh konteks dari viral itu sendiri karena ia bukanlah orang yang paham akan teknologi.
Dalam sehari, penghasilannya mencapai Rp 100 ribu dan itu merupakan penghasilan kotor karena masih harus dipotong untuk biaya ojek.
Sebab, jarak dari rumahnya ke lokasinya mengais rezeki cukup jauh yang memakan waktu kurang lebih 30 menit.
"Ojek bolak balik Rp 60 sampe 70 ribu, jajan anak Rp 10 ribu, beli (vocher koin) wifi Rp 4 ribu (untuk anaknya), sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya.
2. Cerita di Balik Jas Hujan Biru
Baliah menceritakan kenapa ia mengenakan jas hujan biru pada video viral tersebut.
Dikatakan Baliah, saat pengendara mobil itu lewat, di kawasan tersebut sedang turun hujan.
Namun meski hujan, ada saja kendaraan roda empat yang melintas.
Hal itu kemudian membuat Baliah enggan untuk beranjak.
Dirinya pun lebih memilih untuk bertahan di lokasi tersebut.
Untuk melindungi tubuhnya, ia pun akhirnya memakai jas hujan plastik tersebut.
"Dingin, hujan," kata Baliah.
3. Pernah Disiram Air 2 Ember
Perjalanan Baliah si pengemis 'A Kasian A' di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor tak seasik nyanyiannya saat meminta-minta.
Getirnya menjadi seorang tunawisma telah dialaminya selama menjadi pengemis bertahun-tahun.
Baliah mengatakan pernah mengalami hal yang sangat tidak mengenakan.
Ia mengaku uang hasilnya mengemis raib digondol orang.
"Udah (pernah) diambil uangnya dulu, (jumlahnya) engga tau ada yang curi," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, di wilayah Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jumat (13/1/2024).
Baca juga: Viral Video Relawan Ganjar Diduga Lakukan Pesta Miras sebelum Kejadian Pengeroyokan oleh Oknum TNI
Selain itu, sebelum mengemis di lokasi sekarang di sekitaran Curug Ngumpet, ia sempat meminta-minta di Curug Cigamea yang juga masih berada di kawasan Gunung Salak Endah (GSE).
Akan tetapi, di Curug Cigamea itu ia mengaku mendapat perlakuan tak mengenakan dari salah satu pelaku usaha di area tersebut.
Baliah mengaku diusir dengan cara yang kasar agar tidak meminta-minta di area Curug Cigamea yang masih berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Dengan kondisi Baliah yang mengalami sedikit keterbelakangan mental pun ia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah.
"Disiram air dua ember di Curug Cigamea, dimarahin bapa-bapa, pindah ke bedeng (lokasi saat ini," ungkapnya.
4. Suka Berbagi ke Tetangga
Keseharian Baliah, pengemis 'A Kasian A' di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor terungkap.
Meski tinggal di bawah garis kemiskinan, Baliah tidak pernah merepotkan tetangga-tetangganya jika tidak memiliki uang untuk makan.
Baliah lebih memilih untuk mengemis di kawasan wisata pada akhir pekan dan jika kepepet ia berkeliling permukiman hingga area pasar.
"Engga pernah, misal minta karena belum makan gitu ya, belum pernah itu mah," ujar Agus, ketua RT tempat Baliah tinggal di wilayah Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Sabtu (13/1/2024).
Walaupun Baliah dan keluarga sendiri merupakan keluarga yang serba kekurangan, namun ia tidak lupa untuk berbagi.
Bagaimana tidak, Baliah sendiri gangguan mental sehingga sulit untuk berkomunikasi layakbta manusia normal.
Sementara itu, sang suami yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu.
Di samping itu, ia memiliki seorang anak laki-laki yang duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar yang harus dipenuhi kebutuhannya olehnya sebagai tulang punggung keluarga.
Agus menyebut bahwa jika Baliah mendapat makanan lebih kerap dibagikan kepada tetangganya.
"Kalo pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi kesini," ungkapnya.
Kebaikan Baliah juga diakui oleh para tetannganya. Meski Baliah mengemis untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi ia tidak lupa untuk berbagi dengan tetangganya.
"Suka ngasih ke anak-anak gitu Rp 2 ribu, kalau belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah," ungkap salah satu tetangga Baliah saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita di Balik Jas Hujan Biru Pengemis A Kasian A di Bogor, Kini Diparodikan, Padahal Aslinya Pilu; Kehidupan Nyata Pengemis A Kasian A di Bogor, Tak Berkecukupan, Kondisinya Miris; Cerita Pengemis A Kasian A Jadi Korban Pencurian, Disiram Air 2 Ember Saat Minta Uang di Curug Bogor, dan Pak RT Ungkap Keseharian Pengemis 'A Kasian A' di Gunung Salak, Suka Berbagi ke Tetangga