Berita Viral

Kecewa Gaji 3 Bulan Tak Dibayar, Guru SMPN 2 Monta Segel Ruang Kepsek, Aksinya Viral, Ini Faktanya

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru dan staf SMPN 2 Monta, Kabupaten Bima saat menyegel ruangan kepala sekolah.

TRIBUNWOW.COM - Kecewa gaji tak kunjung cair selama 3 bulan, guru dan staf SMPN 2 Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat menyegel ruang kepala sekolah (kepsek).

Aksi guru segel ruang kepsek ini pun viral di media sosial hingga membuat dinas terkait turun tangan.

Dikutip dari Tribun Network, Kamis (4/1/2024), berikut ini fakta-fakta aksi guru dan staf SMPN 2 Monta yang segel ruang kepsek:

Baca juga: Viral Husein Guru di Pangandaran Ngaku Cuma Dijadikan Bahan Konten Ridwan Kamil, RK: Istigfar Kang

Kronologi

Mengutip dari Tribun Lombok, peristiwa itu bermula saat guru dan staf mempertanyakan soal gaji kepada kepsek dan bendahara sekolah.

Namun, mereka tidak mendapatkan jawaban kepastian gaji yang belum dibayarkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Herman, seorang guru honorer SMPN 2 Monta.

"Gaji belum dibayar tiga bulan terhitung Oktober, November, dan Desember," keluh Herman saat diwawancarai, Rabu (3/1/2024).

Ia melanjutkan, para guru dan pegawai sudah melayangkan protes melalui grup WhatsApp, tetapi tidak mendapatkan titik terang.

Padahal, sebelumnya permasalah tersebut sudah dikomunikasikan pada Oktober 2023.

Bahkan, pada November 2023, Korwil Kecamatan turun tangan ke sekolah dan menggelar rapat dewan guru untuk menengahi permasalahan tersebut.

"Saat itu pula kepala sekolah memberikan tegas akan membayar di awal Desember ini," ucap Herman.

Namun, hingga Januari 2024, Herman mengatakan gaji tersebut belum juga dibayarkan.

Karena itu, kekecewaan para guru dan staf memuncak hingga menyegel ruang kepsek.

Herman juga memastikan tidak ada fasilitas sekolah yang rusak.

"Penyegelan itu kemarin," tambahnya.

Dia menyebut Dinas Dikpora Kabupaten Bima mengutus Korwil Kecematan turun.

"Tadi malam ada respon dari dinas untuk mengutus Korwil ke sekolah guna melihat dan menanyakan secara langsung ke teman-teman," katanya.

Baca juga: Fakta Kepala Sekolah Lecehkan Guru, Wali Murid dan Warga di Sampang, Hampir Tiap Hari Beraksi

KBM Tetap Aktif

Lebih lanjut, Herman menuturkan meskipun ada penyegelan, kewajiban mengajar tetap dijalankan oleh para guru.

"Itu pasti, untuk kegitan belajar mengajar tetap aktif," katanya.

Herman mengaku prihatin dengan kondisi para guru dan staf lainnya yang jarak tempuhnya cukup jauh dari rumah ke sekolah.

Untuk biaya transportasi, sejumlah guru dan staf harus merogoh kocek sendiri.

"Tapi demi tugas dan tanggung jawabnya mereka rela dan ikhlas mengeluarkan anggaran (biaya) sendiri," ungkap Herman.

Baru Pertama Kali

Seorang guru yang enggan disebut namanya membenarkan apa yang diungkapkan Herman.

Dia mengaku baru kali pertama mengalami keterlambatan pembayaran gaji.

"Baru kali ini serentak semua guru dan TU," kata guru tersebut, Kamis (4/1/2024).

Untuk biaya sehari-hari, dia harus merogoh kantong sendiri.

Beruntung, lokasi sekolah dengan tempat mengajarnya tidak jauh sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Meski demikian, dia prihatiin dengan rekan-rekan kerjanya yang tempat tinggalnya cukup jauh.

Baca juga: Viral Pelajar SMK di Grobogan Pesta Miras dengan Guru, Disdikbud Jateng: Diberhentikan Jadi Guru

"Harus isi bensin dan lain-lain sedangkan honor tidak ada," tambahnya.

Ia bersama rekan kerjanya berharap honor dapat diberikan dan dinas terkait diminta untuk mengecek secara langsung kondisi sekolah.

Sebab sekolah dinilai masih kekurangan kursi dan meja belajar.

"Keadaan SMPN 2 Monta dari kursi meja pun sudah tidak layak pakai setiap ruangan hanya ada beberapa kursi meja," katanya.

Dinas Terkait Turun Tangan

Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima mengaku akan turun langsung ke SMPN 2 Monta.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, saat dihubungi Tribun Lombok.

"Senin depan saya akan ke sekolah, akan memberikan pembinaan," katanya, Kamis (4/1/2024).

Ia menegaskan penyegelan itu hanya di ruangan kepala sekolah.

Kendati demikian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan sekolah tetap berjalan seperti biasa.

"Belajar tetap jalan," tambah Zunaidin. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul Viral Aksi Nekat Guru SMPN 2 Monta Segel Ruang Kepsek Pakai Bambu, Protes Gaji 3 Bulan Belum Dibayar