Liga 1

Senasib dengan Persija-PSM, PSIS Juga Punya Masalah Finansial, Yoyok Sukawi: tapi Telatnya Gak Lama

Editor: auliamajd
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto CEO PSIS Semarang yang memeluk pelatih Laskar Mahesa Jenar, Gilbert Agius (kiri) serta aksi selebrasi Lucas Gama saat melawan Persija Jakarta di pekan ke-17 Liga 1 2023 (kanan). PSIS Semarang ternyata sempat dilanda permasalahan finansial seperti PSM Makassar dan Persija Jakarta di gelaran Liga 1 2023 ini.

TRIBUNWOW.COM - Tak hanya PSM Makassar dan Persija Jakarta yang sempat terkendala finansialnya, PSIS Semarang pun ternyata terkena masalah yang sama di gelaran Liga 1 2023 ini.

Dilansir TribunWow.com, sebelum PSIS Semarang, PSM Makassar sempat tersandung masalah, di mana para pemain Juku Eja banyak yang vokal terkait tunggakan gaji di Liga 1 2023 ini.

Sedangkan Persija Jakarta sempat ditinggalkan sponsor-sponsornya yang berujung dengan adanya permasalahan finansial di Liga 1 2023 ini, sama seperti PSM Makassar maupun PSIS Semarang.

Baca juga: PSIS Semarang Rungkad: 4 Pilar Penting Laskar Mahesa Jenar Potensi Bisa Angkat Kaki, Gali Freitas?

Kini, PSIS Semarang menjadi tim terbaru yang berbicara terkait adanya permasalahan finansial saat mengarungi Liga 1 2023 ini.

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube bos PSIS Semarang yakni Yoyok Sukawi, kondisi keuangan dari Laskar Mahesa Jenar diakui sedang tidak dalam kondisi yang ideal.

"Di PSIS itu sama (punya masalah pembayaran gaji), karena ekonomi di dunia ini turun jadi tiket penonton berkurang, sponsor juga berkurang."

"Kemarin Persija juga ngomong kalau sponsor kabur, tiket penonton sulit, dan lain sebagainya," tutur bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

Yoyok Sukawi lantas menjelaskan bahwa PSIS Semarang tengah mengalami over budget yang mempengaruhi kondisi keuangan tim.

"Kalau di PSIS sebetulnya sama, kita sudah over budget (alias) terlalu banyak sebenarnya tapi kita punya komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban cuman mungkin telat," terangnya.

Bos PSIS Semarang Yoyok Sukawi (kiri) dan skuad PSIS Semarang (kanan). (Instagram @yoyok_sukawi @psisfcofficial)

Baca juga: PSIS Semarang Hati-hati: Persis Solo Kans Goda 1 Pemain Inti, 2 Cikal Bakal Bisa Buat Sosoknya Out

Namun, Yoyok Sukawi berkomitmen tidak akan para pemain PSIS Semarang dan staff kepelatihannya terlalu lama menunggu hak mereka turun.

"Tapi telatnya gak sampe lama, gak sebulan dua bulan. Kita pakai skema misal gajian tanggal 10 langsung lunas di depan, sekarang kita cicil," lanjut Yoyok Sukawi.

Yoyok Sukawi pun menjelaskan alasannya memilih mencicil gaji pemain dan staff PSIS Semarang.

"Kenapa kita cicil? karena PSIS usaha kita butuh waktu untuk berputar menghasilkan uang. Apalagi sekarang dollar melejit, itu berantakan semuanya. Tapi gak usah khawatir, PSIS masih bisa bertahan," terangnya.

Sebelum PSIS Semarang, PSM Makassar pun sempat tersandung permasalahan tunggakan gaji yang disuarakan oleh para pemainnya.

Bahkan, sang striker baru Victor Mansaray pun mengancam ingin hengkang dari PSM Makassar karena ia tak bisa mentolerir adanya tunggakan gaji di kariernya.

Sosok Kenzo Nambu yang menjadi top skor klub PSM Makassar saat ini pun mengaku lelah menagih janji kepada manajemen terkait haknya.

Top skor PSM Makassar di Liga 1 2023, yakni Kenzo Nambu turut buka suara terkait adanya tunggakan gaji di Juku Eja musim 2023/2024 ini, Selasa 19 Desember 2023. (X @ikenzo39)

Baca juga: Sosok di Luar Dugaan Barito Putera Terancam Out: Persija, PSIS dan PSS Sleman Potensi Turun Tangan

Namun, PSM Makassar sudah menyelesaikan permasalahan gaji tersebut melalui sang pemilik, yakni Sadikin Aksa.

"Harus saya akui ada masalah, tertatih-tatih tapi tetap jalan, saya bertanggung jawab," tutur bos PSM Makassar, Sadikin Aksa dikutip dari Kompas.com.

Senada dengan PSM Makassar dan PSIS Semarang, Persija Jakarta pun mengalami masalah yang sama terkait finansialnya di Liga 1 2023 ini.

Dilansir dari BolaSport.com, Presiden Klub Persija Jakarta, yakni Mohamad Prapanca secara terang-terangan menyebut Macan Kemayoran tengah terkendala permasalahan finansial.

"Iya kesulitan itu ada," ujar Prapanca.

"Sebenarnya tidak perlu nanya faktornya apa karena semua sudah terlihat sendiri."

"Sponsor yang di jersey itu kurang banyak."

"Kedua, kami tidak punya stadion yang pasti," lanjut Prapanca.

"Kami mencoba mempertahankan apa yang ada di dalam Persija," pungkasnya.

Presiden Persija Jakarta Mohamad Prapanca (Instagram @officialprapanca)

Baca juga: Sinyal Adu Sikut Persija-PSIS Mulai Menguat: Sosok Rp 4,35 M Barito Putera Aktornya, Ini Peluangnya

Cerita Carlos Fortes ke Media Portugal

Striker PSIS Semarang asal Portugal, yakni Carlos Fortes tengah membeberkan kesan dan tujuannya bersama Laskar Mahesa Jenar kepada media di kampung halamannya.

Dilansir TribunWow.com, Carlos Fortes merupakan satu dari pemain asing PSIS Semarang yang memilih berlibur kembali ke kampung halamannya di Portugal di saat jeda kompetisi Liga 1 2023 ini.

Bersama PSIS Semarang, Carlos Fortes sudah membukukan 10 gol dan dua assist di gelaran Liga 1 2023 hingga pekan ke-23.

Kini, Carlos Fortes yang tengah pulang kampung tersebut sempat diwawancarai oleh media Portugal, yakni A Bola terkait perjalanannya di Liga 1 Indonesia.

Dilansir dari A Bola pada Minggu, 24 Desember 2023 lalu, tampak Carlos Fortes bercerita tentang kiprahnya di PSIS Semarang.

Carlos Fortes sempat ditanya bagaimana tahun 2023 yang tengah ia jalani bersama PSIS Semarang serta rekor mencetak 13 gol yang membuatnya masuk ke daftar pencetak gol terbanyak Portugal tahun 2023 ini.

"Secara keseluruhan, menurut saya ini adalah tahun yang positif, namun sebenarnya bisa lebih baik lagi. Saya mengalami cedera di awal tahun yang sangat mengkondisikan saya dan menghalangi saya untuk mencapai angka yang lebih baik."

"Tetap saja, merupakan kebanggaan besar bagi saya melihat nama saya masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak Portugal pada tahun 2023," tutur Carlos Fortes.

Carlos Fortes yang datang ke Liga 1 Indonesia karena peran Eduardo Almeida di Arema FC tersebut pun sempat membeberkan kesulitan bermain di kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air.

Foto Carlos Fortes saat memakai jersey PSIS Semarang. (Instagram@carlosfortes99oficial)

"Ya, itu yang paling rumit, terutama dua bulan pertama, karena adaptasi dengan makanan, perbedaan waktu, dan suhu yang tinggi. Namun secara pribadi dan kolektif, ini adalah tahun yang sangat baik di semua tingkatan," lanjutnya.

Carlos Fortes pun tak menampik bahwa ia ingin mencoba bermain di Liga Arab Saudi seusai berpetualang di Liga 1 Indonesia.

"Saya tidak pernah takut untuk beremigrasi dan sekarang saya senang berada di sini, namun jika ada peluang yang lebih baik muncul, di negara lain, hal itu tidak akan membuat saya takut;"

"Saya tidak punya preferensi terhadap negara mana pun, tapi yang jelas, dengan pengaruh moneter dari kejuaraan di Saudi, bahkan untuk stabilitas jangka panjang keluarga saya, itu akan menjadi sesuatu yang sangat menarik," tambahnya.

Carlos Fortes pun juga membeberkan tujuannya bersama dengan PSIS Semarang di Liga 1 2023 ini.

"Tujuan kami selalu menjamin pemeliharaan. Kami telah menjalani kejuaraan yang hebat dan berada dalam posisi untuk bersaing memperebutkan juara play-off."

"Saya pikir kami memiliki kualitas untuk mencapainya, tetapi ini adalah liga yang sulit, di mana, terkadang, klub tidak mampu menjaga stabilitas yang diperlukan, namun sejauh ini semuanya berjalan dengan baik dan kami akan terus bekerja untuk mencapai tujuan ini," lanjutnya.

Apabila pensiun menjadi seorang pesepak bola, Carlos Fortes ternyata sudah memiliki beberapa perencanaan.

"Itu adalah sesuatu yang telah aku pikirkan. Saya memiliki beberapa proyek yang sedang berjalan yang ingin saya laksanakan dalam kemitraan dengan istri saya."

"Saya memulai kursus kepelatihan UEFA C, namun belum berhasil menyelesaikannya karena sementara itu saya datang ke Indonesia dan saya juga ingin melihat sesuatu yang lebih terkait dengan mengelola karir olahraga," pungkasnya.

(TribunWow.com/Aulia)

Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Bos PSIS Akui Nelat Bayar Gaji Pemain Mahesa Jenar, Yoyok Sukawi: Kita Cicil