TRIBUNWOW.COM - Di tengah dominasi pelatih asing, hanya ada dua pelatih lokal yang masih eksis melatih klub Liga 1.
Dua pelatih itu adalah Aji Santoso bersama Persikabo 1973 dan Rahmad Darmawan bersama Barito Putera.
Sayangnya, kiprah dari Aji Santoso dan Rahmad Darmawan bersama klubnya tidak terlalu menjanjikan di Liga 1 2023.
Bahkan untuk Aji Santoso justru memiliki nasib yang cukup miris.
Baca juga: Eks Striker Dewa United Kirim Sinyal Gabung Persebaya, Gantikan Paulo Henrique?
Baca juga: Bhayangkara FC Perlu Waspada, 6 Anak Emas Paul Munster Potensi Diboyong ke Persebaya
Aji Santoso sudah menukangi dua tim di Liga 1 2023.
Sebelum menjadi pelatih Persikabo 1973, Aji Santoso lebih dulu melatih Persebaya Surabaya di awal musim.
Namun, kedua tim yang ditanganinya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Semua pertandingan yang dijalani seakan tidak berpihak padanya.
Aji Santoso memulai musim 2023-2024 sebagai pelatih Persebaya yang sudah ditangani sejak 2019 silam.
Selama empat musim telah dilewati bersama tim berjuluk Bajul Ijo tersebut dengan penuh perjuangan, termasuk pada musim ini manajemen dan Bonek sepakat untuk menggaungkan misi juara Liga 1.
Ia pun mempersenjatai tim dengan pemain-pemain pilihan yang dinilai mampu mendompleng performa tim.
Sayangnya, perjalanan Persebaya di awal musim jauh dari ekspektasi.
Dari enam laga pertama hanya berhasil dimenangkan satu kali, sedangkan lima pekan setelahnya berakhir dua imbang dan tiga kekalahan.
Tiga di antaranya merupakan laga kandang.
Rangkaian hasil buruk membuat Bonek menyatakan kekecewaannya dengan berbagai cara.
Baca juga: Kabar Gembira Bonek Mania: Paul Munster Segera Latih Persebaya Surabaya, Cek Waktunya, PSIS Tumbal?
Salah satunya ialah dengan tidak datang ke stadion untuk memberikan dukungan dan juga munculnya tagar #ajiout di media sosial.
Namun, puncak ketegangan terjadi pada pekan ke-6 Liga 1 2023-2024 saat Persebaya dikalahkan Persikabo 1973 1-2 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya lalu.
Tepat setelah laga tersebut, suporter langsung meneriakkan chant Aji out dilanjutkan demo di area luar stadion.
Aji Santoso pun menemui Bonek untuk mempertanggungjawabkan rangkaian hasil buruk tersebut.
"Saya bertanggung jawab dengan hasil ini. Jangan menyalahkan manajer, jangan menyalahkan pengurus, jangan menyalahkan pemain. Kalian boleh mencaci saya, saya bisa terima," ujarnya saat unjuk rasa berlangsung.
Tidak lama berselang, manajemen memutuskan untuk mengistirahatkan sang nakhoda.
Sebuah keputusan yang mengejutkan mengingat kompetisi masih berjalan enam pekan.
Terlebih Aji Santoso dianggap sebagai pelatih yang satu frekuensi dengan Persebaya.
Baca juga: Gemuruh Pelatih Liga 1: Persebaya-Persis Solo Mulai Berbenah, Arema FC-Persikabo 1973 Selanjutnya?
Saat di bawah kepemimpinannya, tim berhasil menempati peringkat kedua Liga 1 2019 setelah sempat terseok di papan bawah hingga paruh musim.
Aji Santoso juga mempersembahkan gelar Piala Gubernur Jawa Timur 2020.
Selain itu tangan dinginnya juga membawa Persebaya menulis ulang sejarah dengan menang pertama kalinya di kandang Persija Jakarta dan Arema FC dalam 23 tahun terakhir.
Legenda timnas Indonesia itu telah memimpin 91 laga Persebaya dengan meraih 43 kemenangan, 22 seri, dan 26 kekalahan.
Manajemen Persebaya sebenarnya menawarkan posisi baru kepadanya setelah diistirahatkan.
Namun, ia memutuskan untuk angkat kaki. Dua hari setelah berpisah dengan tim, Aji Santoso langsung berlabuh ke Persikabo, klub yang membuatnya dipecat dari Persebaya.
Segudang pengalamannya diharapkan mampu mengangkat performa tim berjuluk Laskar Pajajaran yang terseok-seok di zona degradasi.
Namun, pelatih berlisensi berlisensi AFC Pro tersebut seperti kehilangan sentuhan ajaibnya.
Dari 15 pertandingan yang dipimpin, Persikabo hanya menang sekali, lima kali imbang, dan sembilan kali kalah.
Tim berada di posisi 17 klasemen sementara Liga 1 223-2024 dengan 16 poin, terpaut sembilan poin dari Persis Solo yang berada di posisi 15.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Liga 1 2023 "Tak Ramah" dengan Aji Santoso...