TRIBUNWOW.COM - Masalah finansial hingga penunggakan gaji pemain dan ofisial klub PSM Makassar di Liga 1 2023/2024 disebut sudah terkendali.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa saat melakukan konferensi pers pada Rabu (20/12/2023).
Sadikin Aksa blak-blakan mengungkap permasalahan finansial yang sedang melanda PSM Makassar pada musim ini.
Baca juga: Dicoret Shin Tae-yong, Pemain PSM Makassar Ungkap Perasaannya Gagal Comeback di Timnas Indonesia
Masalah tersebut yang menjadi penyebab terjadinya penunggakan gaji pemain dan ofisial klub yang ramai dibicarakan di media sosial.
Namun, ia memastikan bahwa problema penunggakan gaji sudah terkendali.
Sejak beberapa waktu lalu, PSM terus mendapatkan sorotan lantaran masalah penundaan gaji.
Dimulai dari pelatih PSM Bernardo Tavares yang melelang benda-benda memorabilia juara Liga 1 2022/2023 untuk membantu staff yang belum mendapatkan gaji selama beberapa bulan.
Kemudian, terungkap pula cerita pemain yang mogok latihan sejak pertandingan pekan ke-21 melawan Persib Bandung.
Terbaru, bomber Mansaray Victor tiba-tiba meminta penghentian kontrak lantaran keterlambatan gaji.
Ia bahkan sempat curhat di media sosialnya dan menganggap apa yang dilakukan PSM tersebut mengkhianati kontrak profesional.
Namun, Sadikin Aksa memastikan hal tersebut sudah terselesaikan.
"Victor pemain yang terakhir pulang, saya sudah bicara dengan dia dan kita melihat ke depan lupakan masa lalu," kata dia seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Saat Sadikin Aksa Berkaca-kaca Ungkap Masalah di PSM Makassar, Ceritakan 2 Sosok Penting Juku Eja
Sadikin Aksa mengungkapkan musim ini situasinya serba pelik untuk tim berjuluk Juku Eja itu.
Harapan gelar juara Liga 1 2022/2023 mampu menggaet banyak sponsor, nyatanya tidak sesuai ekspektasi.
"Banyak yang kira sehabis juara kami gampang dapat sponsor, nggak juga karena waktunya mepet. Hari itu kita tidak ada waktu maju ke sponsor dan kalau mau ditanya, sponsor itu rata-rata akhir tahun tidak ada di pertengahan tahun. Oleh karena itu agak berat," tutur pria berkacamata itu.
Pihak PSM pun tidak bisa mengandalkan pemasukan dari tiket. Jauhnya jarak Stadion Gelora BJ Habibie di Parepare dengan Kota Makassar menjadi tantangan.
Belum lagi ada masalah boikot dari suporter.
Kemudian, manajemen juga harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk renovasi Stadion Gelora BJ Habibie dan juga pengadaan LED.
Di mana ia mengungkapkan pemasangan listriknya saja menelan biaya Rp 400 juta.
Sadikin Aksa menyebut dinamika yang terjadi saat ini masih dalam batas normal.
Menurutnya, PSM bukan satu-satunya klub yang memiliki masalah finansial di Liga 1 2023/2024.
Bahkan ia menyebut ada klub yang jauh lebih parah.
Namun, yang membuatnya sedih adalah isu krisis finansial PSM terus digoreng dan dijadikan bahan perbincangan yang dilebih-lebihkan.
Ia menegaskan tidak akan berpaling dari masalah ini.
Sebagai pemilik dan pemegang puncak kendali ia memastikan akan bertanggung jawab dengan situasi yang ada.
"Harus saya akui ada masalah, tertatih-tatih tapi tetap jalan, saya bertanggung jawab," pungkasnya.
Profil PSM Makassar
Berikut profil PSM Makassar klub berstatus juara bertahan yang kembali diprediksi menjadi kandidat penghuni papan atas Liga 1 2023/2024.
Berdiri sejak 1915 dengan nama Macassarche Voetbalbond (MVB) kemudian bertransformasi menjadi PSM Makassar dan dipakai hingga saat ini.
Tercatat PSM Makassar merupakan klub profesional tertua di Indonesia bahkan di kawasan Asia Tenggara.
Klub PSM Makassar merupakan satu-satunya klub sepakbola Indonesia asal Pulau Sulawesi yang konsisten tampil di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Baca juga: Setelah Victor Mansaray, Kini Giliran Kenzo Nambu yang Keluhkan Tunggakan Gaji di PSM Makassar
Bahkan sejak musim 2022/2023, PSM Makassar satu-satunya klub asal Indonesia Timur yang berlaga di Liga 1 Indonesia.
PSM Makassar berada di bawah naungan PT Persaudaraan Sepakbola Makassar yang mana Sadikin Aksa sebagai Direktur Utama.
Saat ini PSM Makassar berhomebase di Stadion BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan.
Stadion BJ Habibie digunakan PSM Makassar sebagai markas mereka pada Liga 1 2022/2023 dan kembali akan dipakai pada musim 2023/2024.
Sebelumnya PSM Makassar bermarkas di Stadion Mattoanging, Makassar.
Sejak didirikan, PSM Makassar kerap melahirkan pemain-pemain bertalenta yang juga menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia.
Salah satunya yang paling melegenda yakni Andi Ramang.
Bahkan FIFA menempatkan Ramang sebagai ikon sepakbola Indonesia.
Baca juga: Permasalahan PSM Makassar Makin Runyam, Kenzo Nambu Curhat Adanya Tunggakan Gaji: Aku Sangat Lelah
PSM Makassar juga terbilang sebagai salah satu klub Indonesia dengan deretan prestasi.
Tercatat PSM Makassar menjuarai kompetisi Liga Indonesia sebanyak 2 kali (1999/2000 dan 2022/2023).
Juara Piala Indonesia 2019, dan 5 kali juara Perserikatan.
Selain itu PSM Makassar juga menjadi tim Indonesia yang paling sering tampil di kompetisi antarklub Asia.
PSM Makassar pernah menjadi wakil Indonesia di Liga Champions Asia dan melangkah hingga babak 8 besar pada tahun 2002.
Kemudian menjadi finalis zona ASEAN AFC Cup 2023. (*)
Baca berita terkait Liga 1 lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirut PSM Pastikan Masalah Tunggakan Gaji Pemain Sudah Terkendali"