Perang Israel Vs Hamas

Keluarga Sandera Israel Marah dengan Netanyahu, Sebut Pimpinan Hamas-lah yang Telah Bebaskan Mereka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen dua warga Israel yang disandera Hamas telah dibebaskan.

TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu telah bertemu dengan para keluarga Israel yang pernah jadi sandera oleh Hamas.

Dikutip dari Al Jazeera, pertemuan Benyamin Netanyahu dan para bekas sandera itu digambarkan sebagai sesuatu yang menegangkan, Rabu (6/12/2023).

Pertemuan tersebut terjadi pada Selasa waktu setempat di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca juga: Perubahan Emily, Anak Israel yang Dibebaskan Hamas, Jadi Lebih Welas Asih dan Peduli Orang Lain

Lebih dari 100 orang tawanan warga Israel yang diambil oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel dikembalikan.

Sementara timbal baliknya, Israel mengembalikan sekitar 240 tawanan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Israel mengatakan masih ada 138 tahanan Israel yang berada di tahanan Hamas.

Para tawanan warga Israel yang sudah kembali ke keluarganya pun marah dengan Benyamin Netanyahu.

Mereka terlihat walk out atau meninggalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel itu.

Baca juga: Warga Thailand yang Jadi Sandera Hamas telah Kembali ke Negaranya, Pakai Baju Gambar Bendera Israel

Alasannya, keluarga sandera mengatakan jika pertemuan itu tak ada isinya.

"Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa yang dibicarakan, namun keseluruhan pertemuan ini buruk, menghina dan berantakan," kata keluarga sandera.

Selain itu, Benyamin dianggap telah menjadikan perang ini sebagai lelucon semata.

"Mereka bilang 'Kami sudah melakukan ini, kami sudah melakukan itu'," katanya menirukan pihak PM Israel.

Namun, para sandera tahu jika pembebasan itu atas kesepakatan, bukan hanya usaha Israel semata.

Baca juga: Warga Thailand yang Jadi Sandera Hamas telah Kembali ke Negaranya, Pakai Baju Gambar Bendera Israel

Emily Hand memeluk ayahnya di sebuah rumah sakit di Israel setelah dibebaskan oleh Hamas. (Israel Army / AFP)

"Sinwar (Pemimpin Hamas di Gaza) adalah orang yang mengembalikan rakyat kami, bukan mereka."

"Saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendiktekan sesuatu, kenyataannya mereka tak mendiktekan satu gerakan pun."

Israel mengatakan beberapa perempuan dan anak-anak masih berada di tangan Hamas.

Sementara keluarga dengan kerabat laki-laki dewasa yang disandera telah menyerukan agar mereka tidak dilupakan.

Baca juga: Berapa Bantuan yang Sudah Diterima Palestina saat Israel dan Hamas Lakukan Gencatan Senjata?

Seorang keluarga yang masih mendapati jadi tahanan Hamas mengatakan pertemuan itu juga tak ada artinya.

“Itu adalah pertemuan yang sangat bergejolak, banyak orang yang berteriak,” kata Jennifer Master, yang pasangannya Andrey masih ditahan oleh Hamas.

“Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai bisa pulang. Ada yang menginginkan perempuan yang tertinggal atau anak-anak yang tertinggal, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki."

Selain itu, para keluarga juga meminta tindakan konkret dan segera agar Israel bisa menjamin pembebasan tawanan yang tersisa.

“Saya bertanya kepada Netanyahu apakah tujuan utama perang ini adalah untuk membawa kembali para sandera,” Meirav Leshem Gonen, ibu dari sandera berusia 23 tahun Romi Gonen.

“Dia langsung menjawab saya: ‘Ya’,” katanya.

“Saya senang dengan jawabannya, tapi yang penting hanyalah kenyataan.”

Keluarga lain juga sudah hilang kesabaran atas tindakan Netanyahu.

“Saya tidak mau 61 hari, saya tidak mau 65 hari. Saya ingin mereka kembali sekarang," kata keluarga sandera Hamas. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)