Pilpres 2024

Tanggapan Ganjar Pranowo saat Strategi Kampanyenya Dinilai Membosankan: Lebih Suka Mengedukasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menunjukkan nomor urut 3 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

TRIBUNWOW.COM - Strategi dan gaya kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat sorotan dan dinilai membosankan.

Dilansir Kompas.com, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya enggan mengikuti cara-cara yang menggiring opini masyarakat hanya dengan jargon tertentu.

"Itulah perbedaan saya dengan mereka, karena kami berdiskusi seperti ini antusiasmenya ada. Dan saya tidak mau menggiring anak-anak muda dengan satu jargon, hanya dengan satu gaya," kata Ganjar ditemui di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023) sore.

Baca juga: 5 Hasil Survei Terbaru Capres-Cawapres 2024, Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Mahfud

Ini disampaikan Ganjar saat ditanya soal kampanyenya dan calon wakil presiden, Mahfud MD yang dinilai membosankan dibanding pasangan calon presiden dan wakil presiden yang lain.

Ganjar mengatakan itu setelah bertemu anak-anak muda Generasi Z dan milenial di Merauke.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengeklaim, gaya komunikasinya lebih mendorong pada edukasi, atau bukan pada jargon.

"Mungkin orang akan mengatakan itu membosankan, tapi kalau saya melihat antusiasme orang sedemikian banyak untuk bertanya sampai waktunya enggak ada. Jadi saya lebih suka mengedukasi," ucap dia.

Baca juga: Kampanye Dimulai, Ini Aktivitas Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Hari Pertama

Kendati demikian, Ganjar mengakui bahwa trik-trik mengemas diri atau kerap dikenal istilah "gimmick" memang salah satu hal penting bagi yang menyukai hal tersebut.

Namun, menurut dia, bukan berarti gimmick harus terus dilakukan pada setiap gaya komunikasi kepada masyarakat.

"Tapi nanti kalau gimmick-gimmick banget diketawain. Saya lihat ada anak muda yang mengatakan, 'Kami cerdas, kami juga bisa analisis kok', jadi ada cara yang lebih edukatif. Saya pilih jalur itu," ucap politikus PDIP ini.

Baca juga: Janji 3 Capres di Hari Pertama Kampanye Pilpres 2024: Anies, Prabowo, dan Ganjar

Diberitakan sebelumnya, strategi dan gaya kampanye capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai masih belum bisa mengimbangi 2 rivalnya dan menjadi salah satu alasan mengapa Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) hendak membuka komunikasi dengan kubu Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP).

KPP mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Ganjar-Mahfud belum mampu mensinkronisasikan strategi dan gaya kampanye yang ngepop, sebagaimana 'Amin' yang mampu menggaet segmen pemilih religius dengan tagline-nya, dan 'Goyang Gemoy' ala Prabowo yang menyasar segmen Gen Z dan milenial," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro saat dihubungi pada Minggu (26/11/2023).

Menurut Agung, tim pemenangan Ganjar-Mahfud yang bernomor urut 03 mesti mencari formula buat mendongkrak strategi kampanye demi menggalang dukungan dan suara karena simbol-simbol yang digunakan saat ini dinilai masih kurang menjangkau benak pemilih. (*)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding "Gemoy" dan Religius, Ganjar: Saya Tak Mau Giring Anak Muda dengan 1 Jargon"