TRIBUNWOW.COM - Pasangan calon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dianggap tak melakukan kampanye sebelum waktunya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pasalnya, paslon Prabowo-Gibran sempat dilaporkan oleh Aliansi Peduli yang Jurdil (AMPPJ) lantaran deklarasi ribuan aparat kepala desa.
Menanggapi laporan itu, Bawaslu mengatakan Prabowo-Gibran tak melakukan pelanggaran.
Baca juga: Daftar 15 Acara Diskusi Terbuka: Prabowo-Gibran 9 Kali Absen, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud?
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan tak ada ajakan untuk mendukung Prabowo-Gibran dalam acara itu.
Namun, terkait ada tidaknya pelanggaran, Bawaslu mengatakan masih akan melakukan penelusuran.
"Bukan tidak ada pelanggaran, tapi tak ada ajakan. Coba dilihat baik-baik," kata Bagja, Senin (27/11/2023).
Dugaan pelanggaran masih terbuka lantaran melibatkan aparatur desa untuk menggalang dukungan.
Selanjutnya, Bawaslu DKI Jakarta akan mendatangi kantor Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Ngaku Bukan Pencetus Gimik Gemoy setelah Dikritisi PKS sebagai Hal yang Tak Sehat
“Bawaslu DKI akan ke kantor Apdesi untuk melakukan penelusuran hari ini,” ucap dia.
Jika terbukti ada pelanggaran, maka sanksi akan diberikan pada aparatur desa yang terlibat.
“Jadi hati-hati lurah, kepala desa, apalagi aparatur desa, dan juga teman-teman ASN, karena tanggal 28 (sudah kampanye) jelas bentuk pelanggarannya,” paparnya.
“Jelas jika ada permasalahan, misalnya pelibatan, maka bentuknya pidana,” imbuh Bagja.
Baca juga: Hasil 6 Survei Terbaru Elektabilitas Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Mahfud, Siapa Unggul?
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPP Asosiasi Perangkat Desa (Apdesi) Sunan Bukhari mengatakan siap menerima risiko.
Sunan menyebut dukungan organisasinya para Prabowo-Gibran itu adalah kegiatan rutin.
Sehingga tak perlu ada yang dipermasalhkan.
"Pada prinsipnya kami Desa Bersatu melakukan kegiatan rutin tahunan Silatnas Desa Bersatu 2023 dan kami siap jika harus menghadapi resiko," ucap Sunan saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (25/11/2023).
Dirinya juga membantah ada pengarahan khusus untuk memberikan dukungan pada paslon 2 itu.
"Peserta 20.000 aparat kepala desa dari 8 organisasi itu, itu bukan mobilisasi, itu bergerak sendiri," katanya.
Baca juga: Survei LSN Ungkap 5 Faktor Prabowo-Gibran Sukses Dominasi Elektabilitas Jelang Pilpres 2024
Diketahui, ribuan perangkat desa hadir dalam acara APDESI itu di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dikatakan acara itu dihadiri oleh 20.000 anggota organisasi.
Terlihat, beberapa anggota yang hadir mengenakan seragam kemeja putih dengan lambang angka 2 di dada.
Selain itu, di punggung mereka tercetak gambar Prabowo-Gibran dengan slogan "Desa Bersatu untuk Indonesia Maju".
Atas terselenggaranya acara itu, AMPPJ melaporkan panitia Apdesi ke Bawaslu.
Laporan dilayangkan karena panitia acara dianggap memobilisasi ribuan kepala desa (kades) untuk mendukung pasangan nomor urut dua, Prabowo- Gibran.
Dalam acara tersebut hadir pula calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)