TRIBUNWOW.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea turut berkomentar atas bencana kelaparan yang terjadi di Yahukimo, Papua.
Hotman Paris memberikan komentar itu melalui Instagram miliknya, Selasa 31 Oktober 2023.
Hotman Paris mengunggah berita soal bencana kelaparan di Papua yang telah menewaskan 24 orang.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah Disekap, Disiksa dan Dibiarkan Kelaparan Keluarga di Malang, Tubuh Kurus Penuh Luka
Menurutnya, bencana itu tak seharusnya terjadi mengingat banyaknya sumber daya alam di Yahukimo.
Namun sumber daya alam berupa tambang emas itu hanya membuat sang pemilik kaya tidak dengan warga di sekitarnya.
"Padahal disana ada perusahaan tambang emas yg buat pemiliknya kaya raya," kata Hotman Paris.
Diberitakan dari Tribun Papua, sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kelaparan pada Kamis 26 Oktober 2023 lalu.
11 warga itu berasal dari Distrik Amuma di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Namun, Pemerintah Kabupaten Yahukimo membantah tak memberikan bantuan untuk warganya dan tak ada yang meninggal karena kelaparan.
"Tidak ada bencana kelaparan maupun kematian massal di Distrik Amuma," kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, melalui keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023) malam.
"Rabu pagi tim Pemerintah Kabupaten Yahukimo yang dipimpin langsung Kepala Dinas Sosial dr Leo turun langsung ke Distrik Amuma untuk mengonfirmasi kejadian sebagaimana laporan kepala distrik yang disampaikan lewat media."
Baca juga: Fakta Kerusuhan Yahukimo yang Tewaskan 6 Warga, Ribuan Lainnya Mengungsi hingga Sosok Dalang Utama
Namun pertanyataan itu dibantah oleh Pj Gubernur Papua Pegunungan melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekertaris Daerah (SETDA) Provinsi Papua Pegunungan, Elai Giban.
“Faktanya, masyarakat di Amuma mengalami kelaparan, dan sudah ada 24 warga yang meninggal,” kata Elai Giban kepada wartawan melalui sambungan telepon selularnya, Minggu (29/10/2023).
Saat ini Pemprov Papua Pegunungan telah menetapkan status tanggap darurat hingga awal November 2023 mendatang.
“Bencana (kelaparan) ini kan atas dasar laporan dari masyarakat, makanya bapak Pj Gubernur (papua Pegunungan) langsung meresponnya melalui Dinas Sosial dan langsung diteruskan ke Kemensos,” ujarnya.
“Pasca-laporan tersebut, Kemensos langsung memberikan bantuan dan meninjau lokasi, dan ditemukan ada 24 warga meninggal akibat bencana kelaparan tersebut,” sambungnya.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Senin 30 Oktober 2023: Aceh-Papua Hujan Lebat, Kalteng Hujan Petir-Angin
Kata Elai Giban, bantuan juga bukan hanya datang dari Kemensos, namun juga dari Pemprov Papua Pegunungan, Polda Papua dan lembaga swasta lainnya.
Elai Giban sangat menyayangkan sikap Bupati Yahukimo yang membantah kejadian bencana kelaparan tersebut di media massa tanpa menerima kenyataan di wilayah yang dipimpin sedang ada masalah. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika, TribunPapua/Roy Ratumakin)