TRIBUNWOW.COM - Momen pertemuan dan makan siang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tiga bakal calon presiden (capres) yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto jadi sorotan.
Dikutip dari Kompas.com, momen Presiden Jokowi makan siang dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang motif parang saat makan siang bersama Presiden Jokowi.
Baca juga: Suasana Makan Siang Tiga Capres dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jawaban Prabowo Buat Semua Tertawa
Anies Baswedan tampak mengenakan batik motif parang dengan nuansa coklat tua dan putih, mirip dengan Prabowo Subianto yang mengenakan batik warna coklat muda dan coklat tua.
Sedangkan, Ganjar Pranowo tampil agak berbeda dengan mengenakan batik motif parang berwarna merah muda.
Sementara itu, Jokowi selaku tuan rumah mengenakan batik yang memiliki motif lain dengan warna dasar putih dan motif warna biru.
Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi menjelaskan, motif batik parang merupakan motif yang menggambarkan ombak di laut selatan Yogyakarta yang mengenai tebing karang.
“Batik parang adalah satu motif batik yang terdiri dari gambaran ombak dan lokasi yang miring. Tempat ini menggambarkan ombak pada daerah Parangtritis yang bergunung-gunung serta miring,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).
Mengutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, motif batik parang termasuk motif batik tertua di Indonesia yang sudah ada sejak Kerajaan Mataram.
Baca juga: Menyebut Pembangkang hingga Melukai Partai, Ini Kader PDIP yang Lakukan Psywar ke Jokowi-Gibran
Nama parang berasal dari bahasa Jawa pereng yang berarti lereng atau tebing.
Nama tersebut mewakili motif batik parang yang menyerupai huruf S secara diagonal atau garis miring.
Susunan motif S tersebut saling berkesinambungan alias tidak terputus.
Batik motif parang memiliki sejumlah makna filosofis, salah satunya adalah bentuk penghormatan raja-raja Jawa kepada leluhurnya.
"Asal batik parang adalah pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, guna menghormati leluhurnya yakni Panembahan Senapati," katanya.
Bani menambahkan, motif batik parang merupakan simbol perjuangan Panembahan Senapati saat melakukan tirakat di pantai selatan Yogyakarta.