Pilpres 2024

Saat Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo 'Rebutan' Jokowi Effect, Pengamat: Penentu Kemenangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) saat meninjau harga di Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan.

TRIBUNWOW.COM - Peran The Jokowi Effect dinilai menjadi hal yang penting dalam perebutan suara pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama untuk bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (9/10/2023).

Menurut Hamdi Muluk, nantinya suara-suara dari para pendukung Jokowi akan menjadi rebutan bagi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca juga: Perang Palestina dan Israel Memanas, Prabowo Subianto Gelar Rapat Terbatas, RS Indonesia Terdampak

Sebab Ganjar Pranowo yang merupakan bacapres PDIP dan Prabowo Subianto bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) menarasikan diri sebagai penerus Jokowi.

Hamdi berujar, jika suara-suara dari para pendukung Jokowi bisa dimaksimalkan oleh salah satu di antara mereka, maka itu akan menjadi keuntungan elektoral yang besar.

Sementara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dinilai akan kesulitan untuk bisa menggaet suara dari kubu para pendukung Jokowi.

Sebab sejak awal pasangan bacapres-bacawapres dari Koalisi Perubahan itu telah menarasikan diri sebagai antitesis dari Jokowi.

Maksudnya, Anies-Cak Imin adalah kubu yang menginginkan perubahan alih-alih mendaku diri sebagai penerus dari Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) itu.

"Kita tak tahu persis berapa kira-kira The Jokowi Effect itu, tapi hitungan saya mungkin sekitar 10 sampai 20 persen ada kali lah," kata Hamdi Muluk.

"Kalau itu bisa dibawa seluruhnya The Jokowi Effect tadi ke salah satu kubu akan menjadi keuntungan elektoral yang sangat besar."

"Saya kira kalau untuk kubu Pak Anies sulit untuk membawa narasi itu, kubu Pak Anies dan Kubu Cak Imin mengatakan, ya, kami perubahan. Dari awal kami antitesis dengan Jokowi," terangnya.

Baca juga: Prabowo Dinilai Sosok yang Mendekati Kriteria Jokowi soal Pemimpin Ideal, Ini Kata Pengamat

Menurut Hamdi, ke mana suara-suara dari pendukung Jokowi akan berlabuh juga bisa menjadi penentu kemenangan di Pilpres 2024.

Sejauh ini, berdasarkan hasil-hasil survei Pilpres 2024 yang beredar, Ganjar dan Prabowo menjadi bacapres favorit dan persaingan antara keduanya begitu ketat.

Oleh sebab itu, menurut Hamdi, jika suara dari para pendukung Jokowi bisa dikapitalisasi oleh salah satu kubu, itu akan menjadi penentu kemenangan bagi mereka.

"Dan ini bisa menjadi penentu kemenangan, paling tidak dari suara-suara survei sekarang, ya, persaingannya ketat sekali," sambungnya.

"Kalau misalnya ini bisa dikapitalisasi dengan maksimum itu bisa berpengaruh terhadap kemenangan salah satu tokoh ini," ucap Hamdi.

Hasil Survei

Sementara itu, 20 lembaga tercatat sudah merilis hasil survei peta elektabilitas ketiga bacapres di Pilpres 2024 menjelang pendaftaran capres-cawapres yang akan dimulai kurang dari dua minggu lagi.

Adu kuat elektabilitas tiga kandidat capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan pun semakin ketat.

Untuk Prabowo dan Ganjar, hasil survei sejumlah lembaga berbeda-beda, ada yang menempatkan Prabowo di puncak, ada juga yang menempatkan Ganjar di posisi teratas.

Namun, untuk Anies Baswedan konsisten berada di posisi ketiga meskipun saat ini sudah meminang Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.

Baca juga: Dahnil Anzar Geram saat Prabowo Dihina dan Diejek: Beliau Pincang karena Menjaga NKRI

Prabowo diketahui didukung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, dan Garuda.

Kemudian Ganjar Pranowo didukung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Selanjutnya, Anies Baswedan didukung NasDem, PKS, dan PKB.

Berikut contoh tiga hasil survei elektabilitas bacapres di Pilpres 2024 mendatang.

1. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Menurut survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Ganjar Pranowo memuncaki top of mind pilihan presiden dengan angka 25,5 persen.

Pada urutan kedua top of mind pilihan presiden, Prabowo Subianto menempel Ganjar dengan keterpilihan 23,3 persen, disusul Anies Baswedan 13,2 persen.

Survei LSI ini dirilis Rabu (4/10/2023).

2. Indikator Politik Indonesia

Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya pada 30 September 2023.

Menurut Survei Indikator Politik yang digelar 25 Agustus-3 September 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berdasarkan simulasi tiga nama.

Anies Baswedan memiliki angka 21,5 persen, Ganjar 37 persen, dan Prabowo Subianto 33 persen.

3. Indonesia Survey Center (ISC)

Menurut survei ISC yang dilakukan pada 17 hingga 23 September 2023 dan dirilis Rabu (4/10/2023), elektabilitas Prabowo Subianto menempati posisi wahid.

Berdasarkan simulasi 3 nama bakal Capres 2024, elektabilitas Prabowo sebesar 42,3 persen, disusul Ganjar Pranowo 3,1 persen, dan Anies Baswedan 20, 4 persen. (*)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Jokowi Effect akan Diperebutkan Bacapres untuk Raih Kemenangan di Pilpres 2024