TRIBUNWOW.COM - Nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dinilai cocok menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Bahkan, peluang Yusril Ihza Mahendra mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 makin terbuka lebar.
Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin dalam Diskusi Publik Relawan Yakin Indonesia Maju (YIM) dengan tema : "Prabowo Mencari Cawapres: Yusril Ihza Mahendra Pilihan Terbaik" pada Rabu (4/9/2023) kemarin, bertempat di Jakarta Selatan.
Baca juga: Prabowo Subianto Harus Lebih Bekerja Keras untuk Dapat Dukungan di Wilayah Sumatera
Uang menyebut Yusril Ihza Mahendra semakin terbuka peluangnya mendampingi Prabowo Subianto, karena maraknya deklarasi di berbagai daerah, baliho bertebaran di Ibu Kota.
Ujang menjelaskan bahwa Yusril cukup ideal untuk menjadi cawapres, karena memiliki integritas yang tinggi, Kapasitas yang tidak perlu diragukan lagi, jiwa leadership yang kuat.
Meskipun ada kekurangan basis elektoral dan itu menjadi PR bagi semua tokoh yang digadang-gadang menjadi Cawapres.
"Anak muda saat ini peka dengan isu korupsi, oleh sebab itu butuh Pemimpin berintegritas, idealisme tinggi. Prof Yusril memiliki potensi besar untuk jadi Cawapres karena hal-hal tersebut," ungkap Ujang seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (6/10/2023).
Selain itu, Ujang juga menjelaskan bahwa Bacawapres lain, seperti Erick Thohir dan Airlangga Hartarto tidak sempurna alias masing-masing masih memiliki kekurangan yang sama, jadi harus bekerja lebih keras lagi.
"Prof Yusril sangat layak menjadi Cawapres, jika ditanya ke semua orang di Indonesia, pasti menyebut hal yang sama, ia sangat layak menjadi pemimpin negeri ini," ujar Ujang.
Baca juga: Masyarakat Tionghoa & Non Muslim di Jatim Kesengsem Prabowo, Bambang Widjanarko Ungkap Sebabnya
Ujang menambahkan, Yusril ini tokoh masyumi sejak lama dan konsisten, setia para ideologinya sehingga ia menjadi tokoh Islam moderat saat ini.
Oleh sebab itu Yusril disebut bisa mengambil ceruk suara Islam jika ia dipilih Prabowo menjadi Cawapres.
Basis elektoralnya ada, punya partai meskipun terbilang kecil yang ia pegang saat ini.
"Tantangan saat ini, cukup menaikkan sedikit elektoralnya Yusril, pastinya akan dipilih oleh Prabowo, kalau soal alasan yang lain Prof Yusril sangat layak dan potensinya sangat besar untuk negeri ini," kata Ujang.
Diketahui, Yusril Ihza Mahendra merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang saat ini menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju bersama Partai lain yang mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024.
Prabowo Dinilai Butuh Teknokrat Berpengalaman
Sebelumnya diberitakan, Pengajar Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas), Syafrizal Rambe menilai Prabowo membutuhkan seorang teknokrat berpengalaman untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.
Syafrizal menegaskan, dengan kian kompleksnya tugas konstitusional negara ke depan, prinsip meritokrasi menjadi hukum besi yang makin niscaya dalam urusan memilih sosok cawapres.
“Yang diperlukan Prabowo, dengan kekuatan Partai Golkar (Golongan Karya) dan jaringan SBY (Susilo Bambang Yudhono) yang telah merapat dan mendeklarasikan dukungan, sejatinya adalah seorang teknokratis, intelektual, dan cendekiawan yang menguasai aspek ketatanegaraan serta kepemerintahan,” kata Syafrizal, Kamis (28/9/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Merujuk Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sekaligus melihat diabaikannya fungsi wakil presiden dalam lima tahun terakhir, doktor ilmu politik yang pernah bertugas dua tahun di Ukraina itu menegaskan, meski Konstitusi menyatakan tugas wapres adalah membantu presiden, tugas dan wewenangnya jauh lebih kompleks dibanding seorang menteri yang juga seorang pembantu presiden.
Untuk itulah, perlu dicari figur yang secara meritokrasi jelas mumpuni, mengerti segala hal yang bersangkutan dengan teknis penyelengaraan negara, seorang intelektual, sekaligus idealnya mewakili komunitas besar tertentu.
Sementara Pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP), Muhammad Al-Fatih menilai, Profesor Yusril Ihza Mahendra adalah figur paling mumpuni untuk membantu Prabowo pada tugas-tugas presidensinya.
“Ketua Umum PBB (Partai Bulan Bintang) yang selama ini senantiasa mendukung Prabowo, yakni Prof Yusril Ihza Mahendra adalah figur paling tepat. Yusril adalah seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda. Yusril juga punya segudang pengalaman di dunia internasional,” ujar Al-Fatih, Kamis (28/9/2023).
Ia menunjuk peran Yusril ikut menyusun berbagai Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memimpin delegasi Indonesia ke berbagai pertemuan internasional, serta pernah menjadi Presiden Asia-Africa Legal Consultative Organization yang berkedudukan di New Delhi.
Yusril juga sosok politisi Islam moderat yang diterima oleh semua golongan.
Ia menunjuk pernyataan almarhum Gus Dur yang pernah mengatakan bahwa kakek Yusril ialah ulama Nahdlatul Ulama (NU) kultural, meski ayah Yusril seorang Masyumi.
Karena itu, Yusril akrab dengan amalan-amalan keagamaan yang dipraktikkan kalangan NU.
Tidak heran Yusril akrab dengan keluarga Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari, mulai dari Pak Ud, Gus Dur, dan Gus Solah.
Baca juga: Head to Head Prabowo Subianto Vs Ganjar Pranowo Versi Survei LSI, sang Menhan Unggul Telak 11 Persen
Semua Punya Peluang
Di sisi lain, Ketua Bidang Kajian Kebijakan Politik Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, buka suara soal nama-nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan digandeng Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Riza Patria mengatakan, terkait dengan pemilihan cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), merupakan kewenangan Prabowo Subianto dan para Ketua Umum (Ketum) partai pengusung.
"Terkait dengan kandidat cawapres Bapak Prabowo, seperti yang sudah disampaikan, adalah menjadi kewenangan dari Bapak Prabowo Subianto sebagai capres bersama dengan para Ketua Umum partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju," kata Ahmad Riza Patria, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (27/9/2023).
Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu kemudian menjelaskan parpol pengusung memiliki usulan-usulan terkait cawapres Prabowo.
Seperti Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto, PAN mengusulkan Erick Thohir, dan PBB mengusulkan Yusril Ihza Mahendra.
Di luar nama-nama itu, masih ada juga sosok-sosok seperti Ridwan Kamil, Gibrang Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Riza Patria atau yang akrab dipanggil Ariza itu kemudian menegaskan bahwa semua kandidat memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti.
"Jadi, Partai Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto, PAN mengusulkan Erick Thohir, PBB mengusulkan Bapak Yusril Ihza Mahendra," jelas Ariza.
"Di luar itu juga ada nama Ridwan Kamil, ada nama Mas Gibran, ada nama Pak Mahfud MD, dan lain-lainnya."
"Semua punya kesempatan yang sama dan kami mengikuti apa yang menjadi keputusan bersama nanti Pak Prabowo bersama para Ketua Umum yang memutuskan."
"Tugas kami hanya melaksanakan, memperjuangkan, dan bekerja keras untuk memenangkan Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI 2024-2029 bersama cawapres nanti yang disepakati oleh parpol di Koalisi Indonesia Maju," tuturnya.
Secara khusus, Ariza juga menjelaskan posisi Gibran di antara kandidat-kandidat lain.
Ia menegaskan posisi Gibran setara dengan tokoh-tokoh lain seperti Airlangga hingga Erick Thohir.
Menurutnya, masing-masing dari kandidat memiliki keunggulan, tak ada yang lebih dominan dibandingkan lainnya.
"Terkait dengan Mas Gibran, Mas Gibran sama dengan cawapres-cawapres lain yang diusulkan oleh partai politik seperti Pak Airlangga, Pak Erick Thohir, Pak Yusril dan calon-calon lain yang diusulkan," terang Ariza.
"Jadi, sekali lagi semua punya kesempatan yang sama, tak ada yang dominan, tak ada yang melebihi satu sama lain," tuturnya.
Oleh sebab itu, Ahmad Riza Patria kembali berujar keputusan soal cawapres berada di tangan Prabowo dan KIM.
Mereka akan berdikusi dan memutuskan bersama, siapa pun yang terpilih, sosok itu akan menjadi yang terbaik.
"Semua calon-calon baik, memiliki keunggulan-keunggulan masing-masing, dan sepenuhnya kita tunggu saja apa yang menjadi keputusan Bapak Prabowo dan Ketua Umum partai yang akan mengusulkan, memusyawarahkan, dan memutuskan bersama," jelasnya.
"Bapak Prabowo adalah orang yang sangat baik, sangat bijak, dan sangat demokratis. Tentu akan mendengarkan dan memutuskan bersama siapa pun nanti yang terbaik akan diputuskan oleh pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju," papar pria berusia 53 tahun itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Ungkap Peluang dan Tantangan Yusril Ihza untuk Jadi Pendamping Prabowo di Pilpres 2024