Terkini Internasional

Pertama Kali dalam Sejarah, Ketua DPR Amerika Serikat Dimakzulkan Lewat Voting, Hal Ini Penyebabnya

Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Kevin McCarthy, mantan Ketua DPR Amerika Serikat yang pertama kali lengser dari jabatannya lewat pemungutan suara.

TRIBUNWOW.COM - Sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, yakni Kevin McCarthy untuk pertama kalinya dalam sejarah Negeri Paman Sam dicopot dari jabatannya lewat pemungutan suara.

Dilansir TribunWow.com dari VOA Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023, Kevin McCarthy yang berasal dari Partai Republik tersebut akhirnya dicopot setelah sempat mendapat tentangan dari anggota partainya sendiri.

Dari hasil perolehan pungutan suara sebanyak 216 berbanding dengan 210, Kevin McCarthy akhirnya dimakzulkan dari jabatannya sebagai Ketua DPR Amerika Serikat.

Baca juga: Gebrakan Prabowo di Kancah Internasional: Rangkul Erat Kerjasama dengan Militer Terbesar di Dunia

Duduk perkara dari dicopotnya Kevin McCarthy sendiri berawal dari anggota DPR fraksi Partai Republik, yakni Matt Gaetz yang meminta adanya mosi pengosongan jabatan pada Senin, 2 Oktober 2023 lalu.

Permintaan mosi pengosongan jabatan oleh Matt Gaetz tersebut tak lepas dari rasa frustasi akan kepemimpinan Kevin McCarthy yang gagal meloloskan RUU anggaran yang diminta oleh kubu konservatif.

Matt Gaetz tak perlu lama-lama untuk mencopot McCarthy dari jabatannya, mengingat tipisnya mayoritas Partai Republik di DPR Amerika Serikat.

Namun, mayoritas anggota dari Partai Republik menginginkan Kevin McCarthy untuk tetap bertahan sebagai Ketua DPR Amerika Serikat.

“Berpikirlah baik-baik sebelum Anda menjerumuskan kita ke dalam kekacauan, karena ke sanalah kita menuju jika kita mengosongkan jabatan ketua DPR,” ujar Tom Cole, anggota DPR dari Partai Republik, Selasa 3 Oktober 2023.

Namun, Gaetz menanggapi pernyataan Tom Cole tersebut sembari mengungkit kekacauan dan hutang yang terjadi selama masa kepemimpinan Kevin McCarthy.

Baca juga: Gebrakan Prabowo di Kancah Internasional: Rangkul Erat Kerjasama dengan Militer Terbesar di Dunia

“Saya tidak menganggap mencopot Kevin McCarthy sebagai kekacauan. Saya rasa utang sebesar $33 triliun yang jadi kekacauan. Saya rasa menghadapi defisit tahunan sebesar $2,2 triliun adalah kekacauan. Menurut saya tidak menggolkan RUU anggaran per subyeklah yang jadi kekacauan,” balas Tom Gaetz.

Tak hanya Matt Gaetz saja, namun beberapa politisi dari Partai Republik juga merasa frustasi terkait Kevin McCarthy yang sempat membuat kesepakatan denga Presiden Joe Biden untuk membatasi belanja negara dengan harapan plafon utang yang naik pada awal tahun ini.

Apabila melirik dari sejarah di Amerika Serikat, belum pernah ada Ketua DPR yang dimakzulkan dari jabatannya.

“Jika saya menghitung berapa kali seseorang ingin menjatuhkan saya, saya pasti sudah keok sejak lama,” tutur McCarthy sebelum pemungutan suara pada Selasa, 3 Oktober 2023 pagi.

Terkait negosiasi yang dilakukan demi menghindari penghentian operasi pemerintahan federal (government shutdown), Partai Demokrat Amerika Serikat memiliki suara yang cukup untuk mempengaruhi hasil voting yang ingin mencopot McCarthy, buntut dari tipisnya mayoritas Partai Republik.

Baca juga: Gebrakan Prabowo di Kancah Internasional: Rangkul Erat Kerjasama dengan Militer Terbesar di Dunia

Sosok pemimpin Partai Demokrat di DPR AS, yakni Hakeem Jeffries sempat mendesak kaukusnya untuk melengserkan McCarthy dari jabatannya pada surat yang ia kirim kepada para anggota partainya pada Selasa pagi.

“Partai Demokrat di DPR tetap bersedia berkompromi untuk mencapai jalan yang cerah ke depan. Sayangnya, rekan-rekan kita dari kubu ekstrem Partai Republik tidak menunjukkan niat yang sama. Sekarang merupakan tanggung jawab anggota Partai Republik untuk mengakhiri Perang Saudara Partai Republik di DPR,” tulis Jeffries dalam suratnya.

Lengsernya McCarthy dari DPR AS sejatinya hanya perlu suara mayoritas dari 435 orang, di mana Partai Republik unggul tipis dalam perbandingan jumlah kursi 221 dengan 212 akan Partai Demokrat.

“Kalian lakukan saja apa yang perlu kalian lakukan. Saya mengerti politik. Saya tahu sikap semua orang. Saya benar-benar percaya pada institusi DPR – jika Anda mencopot seorang ketua yang didukung 99 persen konferensinya, yang berhasil mempertahankan operasi pemerintahan dan menggaji tentara, saya rasa kita berada dalam posisi yang sangat buruk untuk mengelola Kongres,” ujar McCarthy kepada Jeffries pada Senin, 2 Oktober 2023 lalu.

Diketahui lebih lanjut, Kevin McCarthy sudah menjabat sebagai Ketua DPR Amerika Serikat sejak Januari 2023 lalu setelah beberapa kali pemungutan suara.

Pungutan suara yang lebih dari satu kali tersebut karena Gaetz dan anggota Partai Republik lainnya sempat menentang.

Satu dari beberapa konsesi yang diberkan McCarthy kepada musuhnya di DPR ialah demi mendapat dukungan menjadi ketua DPR dariPartai Republik ialah diizinkannya mosi pengosongan jabatan apabila dikehendaki oleh anggota mana pun.

(TribunWow.com)

Baca berita Terkini Internasional lainnya