Pilpres 2024

Elektabilitas Anies Baswedan Turun setelah Deklarasikan Cak Imin sebagai Cawapres, AHY Lebih Populer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam deklarasi AMIN di Surabaya, Sabtu 02 September 2023. Elektabilitas Anies Baswedan Turun setelah Deklarasikan Cak Imin sebagai Cawapres, AHY Lebih Populer

TRIBUNWOW.COM - Bakal calon presiden Anies Baswedan mengalami penurunan elektabilitas berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, Senin 2 Oktober 2023.

Dikutip kanal YouTube Kompas.com, LSI Denny JA melalui Adjie Alfaraby mengatakan bahwa Anies Baswedan mengalami penurunan dibandind Bulan Agustus.

Adjie memaparkan hasil survei elektabilitas terbaru yang diambil pada 4-12 September 2023.

Baca juga: Tracking Survei Elektabilitas Capres 5 Bulan Terakhir: Prabowo & Ganjar Saling Sikut, Anies Anjlok

Waktu tersebut tercatat selang 2 hari Anies Baswedan mengumumkan deklarasi dengan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Keduanya mendeklarasikan diri sebagai pasangan AMIN.

Diketahui, survei eletabilitas LSI Denny JA dilakukan dengan 1.200 responden.

Sementara survei itu memiliki kurang lebih 2,9 persen margin of error dengan metodologi sampling multi-stage random sampling.

Baca juga: Hasil Survei LSI Denny JA Elektabilitas 3 Capres: Prabowo Unggul hingga Alami Kenaikan 14 Persen

Hasilnya, pada Bulan September, Prabowo unggul dibanding dua calon presiden lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Prabowo Subianto mendapatkan 39,8 persen suara, sementara Ganjar Pranowo memperoleh 37,9 persen suara dan Anies Baswedan 14,5 persen.

Sebanyak 7,8 persen suara memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

"Anies elektabilitasnya justru turun pasca-deklarasi memilih Cak Imin sebagai cawapres. Dari Agustus 19,7 turun ke 14,5 persen," kata Adjie Alfaraby.

"Jadi turunya kurang lebih 5,2 persen setelah Cak Imin dipilih sebagai cawapresnya Pak Anies."

Baca juga: Beda Sikap Ibu-Anak soal Isu Duet Prabowo-Ganjar: Puan Sempat Kode Keras, Megawati Tutup Peluang

Ia lalu mengatakan soal penyebab turunnya elektabilitas Anies Baswedan.

"Ada dua hal yang menjadi jawaban mengapa Anies cenderung menurun pasca-deklarasi."

Dua faktor itu terletak pada deklarasi AMIN.

"Yang pertama adalah kita tahu kritik keras dari Pak SBY maupun Partai Demokrat pada Pak Anies pasca-deklarasi AMIN," tuturnya.

"Karena saat itu kita tahu ada dramanya Demokrat marah dan menganggap Anies tidak menepati janjinya atau bermain di belakang karena dianggap tak memberitahu atau mengajak Partai Demokrat atas masuknya PKB dan Cak Imin sebagai cawapres Anies sehingga ini jadi isu panas."

Selain itu faktor kedua adalah Cak Imin yang kurang populer dibanding Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY lebih populer dibanding Cak Imin berdasarkan survei LSI Denny JA (YouTube Kompas.com)

"Kalau kita lihat personal memang Cak Imin kalah populer dibanding AHY dilihat data kuantitatifnya."

Dalam pertanyaan yang diajukan oleh LSI Denny JA, orang yang mengenal AHY lebih banyak memilih dan mendukung jadi cawapres dibanding Muhaimin Iskandar.

Hasilnya dari 100 persen yang mengenal nama AHY, 65,9 persen lebih memilihnya. Sementara dari 100 persen orang yang mengenal Cak Imin hanya memberikan 49 suara.

Diberitakan sebelumnya, dua bacapres yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat mengalahkan Anies Baswedan.

"Pertarungan ketat terjadi di dua nama yang sangat ketat, kita lihat selisihnya masih dalam margin of error survei, tapi angka absolut Prabowo sedikit di atas Ganjar" kata Adjie Alfaraby selaku perwakilan LSI Denny JA.

Baca juga: Beda Sikap Ibu-Anak soal Isu Duet Prabowo-Ganjar: Puan Sempat Kode Keras, Megawati Tutup Peluang

Selain itu, LSI Denny JA juga memberikan gambaran hasil survei dari waktu ke waktu mulai bulan Januari 2023.

Namun, suara Ganjar terus turun sejak dipernalkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati jadi capresnya.

Di Bulan Januari, Ganjar Pranowo sempat unggul telak dibanding dengan capres lainnya padahal saat itu dirinya belum diberi mandat.

Hal berbeda terjadi pada Prabowo Subianto yang terus naik mulai Januari 2023 hingga kini.

Sempat ada penurunan di bulan Juni namun ia masih unggul dibanding capres lainnya.

Baca juga: Reaksi Ibu-ibu yang Anaknya Dicium Keningnya oleh Prabowo saat Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Ilustrasi survei elektabilitas kandidat capres, Prabowo Subianto (kiri), Ganjar Pranowo (tengah) dan Anies Baswedan. (KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI)

Tercatat sejak Januari 2023 hingga September 2023, Prabowo Subianto mengalami kenaikan 14,4 persen suara.

Sementara itu, capres Anies Baswedan mengalami fluktuasi.

Namun pada bulan September ini, suara Anies Baswedan menjadi yang terkecil selama bulan Januari.

Tepatnya setelah ia mendeklarasikan Muhaimin Iskandar jadi bakal calon wakil presidennya.

"Jadi terlihat bahwa Anies mengalami penurunan dan ironisnya terjadi setelah deklarasi capres-cawapres pasangan AMIN, jadi deklarasi 2 September kita lakukan survei 4 September," kata Adjie.

"Penurunannya signifikan karena melewati margin of erros," katanya.

(TribunWow.com/ Tiffany Marantika)