Pilpres 2024

Yakini Prabowo Disindir Hasto terkait Capres Takut Bercermin, Relawan: Lebih Baik, Adu Gagasan Aja

Penulis: Aulia Majid
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Prabowo saat enggan diminta berkaca lagi oleh Najwa Shihab. Relawan meyakini sindiran dari politisi PDI-P Hasto Kristiyanto mengarah kepada bacapres dari Gerindra, yakni Prabowo Subianto.

TRIBUNWOW.COM - Relawan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, yakni Relawan Prabowo Mania 08 akhirnya buka suara terkait sindiran sosok elite PDI-P, Hasto Kristiyanto.

Dilansir TribunWow.com, Hasto Kristiyanto sempat memberi sindiran berupa capres takut bercermin yang diyakini Relawan Prabowo Mania 08 mengarah kepada sosok Prabowo yang diusung oleh Partai Gerindra tersebut.

Sindiran dari Hasto tersebut diyakini berawal dari gestur Prabowo yang menolak berkaca saat menjadi pembicara dalam acara Mata Najwa yang digelar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 19 September 2023 lalu.

Baca juga: Buntut Kaesang Resmi Jadi Ketua Umum PSI, Tetap Tolak Ganjar dan Dukung Prabowo di Pilpres 2024?

Menyikapi sindiran dari Hasto tersebut, Ketua Relawan Prabowo Mania 08, yakni Immanuel Ebenezer alias Noel akhirnya buka suara.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Senin, 25 September 2023, Noel menganggap pada ajang Pilpres 2024 ini sebaiknya diisi dengan adu gagasan saja.

Noel juga memberi permintaan agar pernyataan yang diucapkan oleh Hasto tidak perlu disampaikan lagi.

"Sudah lah, saya meyakini bahwa sosok (yang disindir Hasto) itu adalah Pak Prabowo. Namun, menurut saya lebih baik, adu gagasan aja," ujar Noel saat dihubungi, Senin 25 September 2023.

Lebih lanjut lagi, Noel menilai pernyataan Hasto tidak menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang tercermin di kader PDI-P.

Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto saat menyampaikan gagasan dalam acara Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023). (YouTube/ Najwa Shihab)

Baca juga: Tak akan ke Ganjar, Dukungan Alumni 212 Diyakini untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Hasto juga disamakan oleh Noel layaknya seorang YouTuber buntut dari aksi sindirannya tersebut.

"Hasto itu menunjukkan kader PDIP yang tidak menjunjung nilai Pancasila khususnya sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia. Dia nyinyir layaknya YouTuber," lanjut Noel.

Noel juga menilai Prabowo, Ganjar, dan Anies adalah bacapres yang baik untuk Indonesia.

"Sudahlah, semuanya (bacapres) mau Pak Prabowo, Mas Ganjar, atau Mas Anies adalah putra terbaik bangsa," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto sempat memuji Ganjar Pranowo yang tampil dalam acara adu gagasan antar bacapres yang diadakan oleh Mata Najwa pada 19 September 2023 lalu.

"Apalagi kalau kita liat perdebatan yamg terjadi di UGM kemudian di UI, itu kan menunjukkan kualitas dari kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo," tutur Hasto.

"Dengan dukungan keluarganya dengan keberpihakannya kepada rakyat, rekam jejak prestasinya itu. Bayangkan, bercermin saja ada yang takut," lanjut Hasto.

Baca juga: Seberapa Solid Koalisi Indonesia Maju Milik Prabowo? Ini Penjelasan Anis Matta, Sindir Koalisi Lain

Anis Matta Jelaskan Solidnya Koalisi Indonesia Maju Milik Prabowo

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, beberkan kondisi internal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com dari kanal Youtube Kompas TV , Senin (25/9/2023), yang diunggah oleh akun Tiktok @dekade_08, Anis Matta menjelaskan soal dasar pengukuran koalisi partai yang ia jelaskan berdasarkan dua macam.

"Satu koalisi itu kalau kita mau lihat ukuran solidnya dulu perhatikan bahwa apakah partai-partai yang berkoalisi itu adalah komplementer atau kompetitor," jelas Anis Matta.

Ia juga mengungkit soal koalisi lainnya yang ia nilai memiliki dasar sebagai kompetitor bukan sebagai komplementer antar sesama koalisi.

Namun, Anis Matta tak menyebutkan secara gamblang koalisi mana yang ia sebutkan banyak dihuni oleh partai kompetitor bukan komplementer.

"Menurut saya beberapa koalisi, ada koalisi yang sekarang ini punya masalah itu lebih karena naturenya partai-partai yang ada di dalam itu pada dasarnya adalah kompetitor sesama mereka dan bukan komplementer," lanjutnya.

Setelah menjelaskan soal dasar pengukuran kuat tidaknya sebuah koalisi, Anis Matta membeberkan soal kondisi terkini Koalisi Indonesia Maju (KIM) besutan Prabowo.

Menurutnya, meski KIM terkesan gemuk dan dihuni partai-partai besar, namun, ia tak khawatir soal bakal adanya perpecahan.

Mengingat, para partai pengusung Prabowo itu sudah memiliki target market masing-masing dalam pemilu mendatang.

"Kalau di Koalisi Indonesia Maju ini sekarang yang saya lihat ini semuanya adalah komplementer karena secara horison ideologi kalau kita ambil kanan dan tengah ini melengkapi sesama mereka ini, gitu loh, jadi saya tidak membayangkan jika komplikasi seperti itu mungkin akan terjadi karena partai-partai tidak khawatir dengan marketnya sendiri-sendiri ya," imbuh Ketum Gelora tersebut.

Anis Matta juga mencatut tiga partai besar di Koalisi Indonesia Maju yang justru semakin akrab dan tak khawatir bakal saling sikut raup suara.

"Misalnya, Gerindra  tidak khawatir dengan Demokrat, tidak khawatir dengan Golkar, ada pertemuan di tengah tetapi size di tengah kan juga gede banget Indonesia ya besar sekali itu, jadi dari sisi itu karena kita komplementer lebih gampang menyatukannya gitu," pungkasnya.

(TribunWow.com)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya