Pilpres 2024

Demokrat Dukung Prabowo Disebut Pilihan Rasional, Pengamat Singgung Hubungan SBY dan Megawati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Museum dan Galeri SBY-ANI, jalan lintas selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (20/5/2023).

TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat disebut resmi bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Mengenai Partai Demokrat yang bergabung ke kubu Prabowo Subianto, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin buka suara.

Menurutnya, pilihan Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 merupakan pilihan rasional.

"Kalau kita lihat misalkan merapat ke Gerindra itu pilihan rasional bagi Demokrat. Apa pertimbangannya? Tentu kalkulasi yang matang karena dalam pemilihan serentak Pileg dan Pilpres usulan capres cawapres akan mempengaruhi elektabilitas partai politiknya," kata Ujang, Minggu (17/9/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: BREAKING NEWS PAN Sebut Demokrat Dukung Prabowo sebagai Capres: Pak SBY akan Turun Gunung

Ujang menambahkan, kemungkinan Demokrat kembali ke Anies Baswedan atau mendukung Ganjar Pranowo merupakan hal yang sulit.

"Jadi kalau ke Anies Baswedan Demokrat sudah marah, tidak mungkin. Lalu ke Ganjar susah karena hubungan SBY dan Megawati tidak pernah akrab. Jadi sulit Demokrat berkoalisi dengan PDIP," jelasnya.

Dikatakan Ujang potensi Demokrat merapat ke Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju merupakan jalan tengah dan rasional.

"Yang jalan tengah dan rasional bisa dilakukan bergabung dengan Prabowo bersama Koalisi Indonesia Maju. Karena mungkin di KIM itu Demokrat bisa lebih nyaman dan dapat fillnya, lebih sedikit resistensinya jika dibandingkan dengan berkolisi dengan Ganjar," sambungnya.

Kemudian dikatakan Ujang jika berkolisi dengan Ganjar, Partai Demokrat hanya akan menjadi follower.

"Kalau berkolisi dengan Ganjar, Partai Demokrat akan menjadi follower bukan menjadi kekuatan utama. Tapi kalau di Prabowo akan jalan sama-sama, begitu," tegasnya.

Ketua Umum PDIP Megawati yang menyinggung soal curhatan emak-emak (Kompas.com)

Baca juga: Sinyal Kuat Demokrat Gabung Koalisi Prabowo di Pilpres 2024, Zulhas: Ahlan Wa Sahlan Saudaraku

SBY Siap Turun Gunung Dukung Prabowo

Diberitakan sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, membenarkan kalau Partai Demokrat akan segera bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres).

Viva Yoga lantas membeberkan alasan Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan dukungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra itu usai menjomblo karena keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dia menjelaskan, salah satunya yakni karena SBY dengan Prabowo Subianto memiliki kenyamanan.

"Pak SBY menyatakan bahwa ke Pak Prabowo nyaman, sama-sama sebagai saudara dari keluarga besar di Tidar," kata Viva Yoga kepada awak media di Kediaman Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor Jawa Barat, Minggu (17/9/2023).

Tak hanya itu, SBY kata Viva Yoga juga tidak hanya kali ini bekerja sama politik dengan Prabowo.

Pada pilpres 2019 sebelumnya, Demokrat termasuk dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno

"Selama ini pernah menyatakan dukungan dan bekerja sama di Pilpres sebelumnya," beber Viva Yoga.

Lebih jauh, SBY kata Viva Yoga juga akan turun gunung, dalam artian memberikan dukungan langsung kepada Prabowo Subianto.

"Dan Pak SBY sendiri menyatakan akan ikut turun gunung untuk mau memperjuangkan Pak Prabowo menjadi Presiden," tukas dia.

Baca juga: Kode Keras Anggota Baru di Koalisi Prabowo: Golkar dan Partai Gelora Beberkan Ciri-ciri dan Sosoknya

Gerindra Tunggu Demokrat Deklarasi Dukungan

Wakil Ketua Umum Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, saat ini pihaknya tinggal menunggu pernyataan resmi dari Demokrat untuk mendukung Prabowo Subianto.

"Tentu kita berharap ada saatnya nanti partai Demokrat akan mengumumkan atau mendeklarasikan secara resmi tapi tadi ya kita sangat intens, sangat terbuka, pembahasannya, bercanda tapi serius," kata Budi saat ditemui usai pertemuan di Hambalang, Minggu (17/9/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Kendati demikian, Budi menilai kalau dalam pertemuan itu terlihat adanya kesamaan semangat dari SBY.

Atas hal itu, Budi berharap agar Partai Demokrat melalui AHY bisa dapat memberikan pernyataan secara resmi.

"Saya rasa kami menangkap semangat Pak SBY dan tentu ketum Demokrat Mas AHY dan kami sangat berharap pada waktunya nanti akan ada pengumuman secara resmi," beber dia.

Meski begitu, anggota Komisi IV DPR RI itu menegaskan kalau ke depan, hubungan Gerindra dan KIM bersama dengan Demokrat akan terus berlanjut.

Terdekat, Demokrat bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang diketahui akan menjadi sarana Demokrat untuk mengumumkan langkah politik.

Pada agenda itu, Budi menunggu adanya undangan dari Demokrat terhadap Gerindra.

"Moga-moga pada saatnya dalam waktu dekat, kami akan bersama-sama kembali lagi, apakah itu nanti forum Rapim, kami masih menunggu kabar selanjutnya," tukas dia. (*)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hubungan SBY dan Mega Tak Akrab, Pengamat Sebut Langkah Demokrat Dukung Prabowo Pilihan Rasional