Pilpres 2024

Prabowo Subianto dan Yenny Wahid Bertemu Sore Ini, Bahas soal Koalisi?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (24/1/2020).(Ist)

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto akan menerima kehadiran putri ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid pada Rabu 6 September 2023.

Menurut Juru Bicara Prabowo Subianto yakni Dahnil Anzar Simanjuntak, pertemuan akan berlangsung pada pukul 17.00 WIB di Kertanegara, Jakarta.

"Betul, Pak Prabowo akan menerima Mbak Yenni Wahid di Kertanegara 4 Jam 17.00 nanti," kata Dahnil dikutip dari Tribunnews.com.

Meski demikian, Dahnil tidak menjelaskan secara detail pertemuan yang Prabowo Subianto dan Yenny Wahid.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Adanya Peluang Sandiaga Uno Jadi Wakilnya di Pilpres 2024, PPP Percaya Diri

Diketahui sebelumnya, koalisi Prabowo Subianto ditinggal oleh PKB dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang memilih untuk bergabung ke Koalisi Perubahan dan menjadi cawapres Anies Baswedan.

Prabowo dan Yenny sebelumnya pernah bertemu di Istana Merdeka pada momen upacara peringatan HUT ke-78 RI.

Dalam pertemuan tersebut Prabowo dan Yenny mereka sependapat untuk melakukan pertemuan lagi.

Selain berkomunikasi dengan Prabowo, Yenny juga berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo.

Karena kedua belah pihak masih berpeluang mendapatkan dukungan dari keluarga Gus Dur.

Sebelumnya, Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memastikan pihaknya tak mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

Yenny mengatakan pihaknya tak mendukung pasangan itu lantaran faktor Cak Imin yang pernah mengkudeta Gus Dur dari pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur. Sulit, posisi kami sulit," kata Yenny di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (5/9/2023) dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Prabowo akan Temui Yenny Wahid Bahas Pemilu, Gerindra Bantah karena Cak Imin Sudah Keluar Koalisi

Menurutnya, pihaknya juga sedari awal sudah mengingatkan ketika Cak Imin diisukan mendampingi Prabowo Subianto.

Yenny menjelaskan Gus Dur dikudeta oleh Cak Imin melalui Muktamar PKB di Ancol pada 2008 silam.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya, di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta," ujarnya.

Karenanya, dia menambahkan pilihan politik pihaknya antara mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo di Pilpres 2024.

"Ya pilihan politiknya tinggal 2 dan sedang kami olah, kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut, kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," ucap Yenny.

Adapun saat ini PKB telah membentuk koalisi bersama NasDem untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

PKB berkoalisi dengan NasDem setelah sebelumnya sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

Baca juga: Viral Konten Kreator Beri Sindiran Langsung di Depan Anies Baswedan: Mau Jadi Pemimpin atau Penyair?

Yenny Wahid Ngaku Siap bila Jadi Cawapres

Sebelumnya, Yenny Wahid buka peluang bila dirinya ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Yenny Wahid menuturkan, jabatan publik perlu diduduki oleh orang-orang yang sudah lama terjun di dunia politik demi membuat perubahan yang positif.

"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik. Karena itu kan memang salah satu tujuan kita adalah untuk menduduki jabatan publik yang strategis agar bisa membuat kebijakan publik, yang membuat perubahan positif di masyarakat," ujar Yenny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, jabatan publik adalah alat yang paling cepat untuk bisa membuat perubahan-perubahan kebijakan di masyarakat.

Ketika seorang politikus melihat ada momentum dan kesempatan, kata Yenny, maka dia harus bersedia ditunjuk jika memang cita-citanya adalah bekerja dalam bidang kebijakan publik.

"Saya juga masuk dalam kategori itu. Tentunya harus siap, harus bersedia, harus menyiapkan diri. Tentunya harus menyiapkan diri," kata Yenny.

Sementara itu, Yenny mengaku dekat dengan bakal calon presiden (capres) yang ada saat ini, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Yenny mengatakan, dirinya pernah menjadi dosen di Universitas Paramadina ketika Anies menjabat sebagai rektor.

Kemudian, Yenny juga merupakan teman Ganjar karena berada dalam satu komunitas yang sama.

"Kemudian, suami saya juga di UGM. Jadi temannya Mas Ganjar, sebagian juga teman kami, teman main jadinya," ujar Yenny.

"Lalu, kalau dengan Pak Prabowo, suami saya dulu di Gerindra. Jadi yang namanya komunikasi ya lancar dengan semua kandidat ini," katanya lagi. (TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)

Berita terkait Pilpres 2024 lainnya