TRIBUNWOW.COM - Momen Presiden Joko Widodo memberikan simbol jempol dan telunjuk yang mengarah ke Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat blusukan ke Pasar Tradisional Grogolan, Pekalongan, Jawa Tengah Selasa (29/8/2023) jadi sorotan.
Momen Presiden Jokowi memberikan simbol jempol dan telunjuk hingga kompak memakai kemeja putih lantas menjadi perbincangan di media sosial dan dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Menurut, Pengamat Politik Ujang Komarudin simbol-simbol yang ditujukan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto semakin terlihat jelas dan nyata.
Baca juga: Viral Jokowi Tunjuk Ganjar Pranowo di Depan Menhan, Guntur Romli: Tak Ingin Buat Pak Prabowo Salting
Ujang menganalisa hal itu dari sebuah momen yang baru saja terjadi dan masih hangat jadi perbincangan netizen di sosial media.
"Sejumlah simbol kekompakan diantara keduanya sangat jelas terlihat ketika Prabowo dan Jokowi sama-sama mengenakan baju berwarna putih. Sementara, Ganjar tidak," ucap Ujang seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (30/8/2023).
Kemudian, Ujang juga menelisik simbol telunjuk Jokowi kepada Prabowo ketika keduanya sama-sama berinteraksi dengan masyarakat di sekitar Pasar Grogolan, Pekalongan, Jateng.
"Jokowi terlihat amat jelas dan nyata menunjuk Prabowo bahkan memberikan simbol jempol tangannya ke arah Prabowo dan bukan ke arah Ganjar," kata Ujang.
"Artinya, Pak Jokowi endorse Pak Prabowo ketimbang Ganjar. Sering kan Prabowo diajak kunker jalan bareng ke daerah-daerah."
"Ini menunjukkan kedekatan yang tersirat dan masyarakat juga teriaki Prabowo presiden dan Jokowi nunjuk Prabowo. Itu juga simbol dukungan Jokowi kepada Prabowo yang ingin menunjukkan bahwa Prabowo adalah penggantinya Jokowi," terang Ujang.
Baca juga: Nasib Koalisi KKIR antara Partai Gerindra dan PKB Bubar? Prabowo: Cak Imin Enggak Mungkin Lepas
Ujang menambahkan bahwa simbol jempol dan telunjuk Jokowi itu betul-betul menyiratkan dukungan pada Prabowo yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Jokowi guna melanjutkan kebijakannya kelak.
"Ini simbol jempol simbol oke dan setuju. Saya melihat keduanya dekat, kompak, punya visi yang sama kepentingan yang sama. Jokowi ingin kebijakannya dilanjutkan disaat yang sama Prabowo juga ingin melanjutkan kebijakan Jokowi ketika terpilih presiden 2024 nanti," ujar Ujang.
Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Prabowo ketika mendapatkan restu dari Jokowi.
Apalagi semakin hari kian nyata Prabowo dapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi.
Diketahui, Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo memang dalam satu momen sama-sama usai menghadiri acara Mukhmatar Sufi International di Sahid International Convention Center.
Kemudian melanjutkan giat kunker bersama menuju Pasar Grogolan, Pekalongan, Jawa Tengah.
Baca juga: Jokowi Ajak Prabowo dan Ganjar Pranowo Blusukan di Pasar Pekalongan, Sinyal Endorse?
Kemungkinan Prabowo-Ganjar Dipasangkan
Sementara itu pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, menilai kegiatan Presiden Jokowi mengajak Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo blusukan di Pasar Grogolan, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023), tak lepas dari agenda politik.
Blusukan dilakukan Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar setelah ketiga tokoh politik itu sama-sama hadir dalam pembukaan Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023 di Pekalongan.
"Tentu kalau dilihat dari kemungkinan, tentu hanya Pak Jokowi yang mengetahui motif atau tujuan mengajak Prabowo dan Ganjar blusukan," kata Emrus Sihombing.
"Namun dari aspek komunikasi, ada komunikasi verbal dan non verbal. Mengajak Prabowo dan Ganjar adalah lambang non verbal, dan sebagai tokoh politik, maka tidak lepas dari agenda politik," ungkap Emrus saat dihubungi Tribunnews, Selasa.
Menurut Emrus, hal itu tidak terlepas dari hal yang di-setting.
Sosok Prabowo dan Ganjar dinilai merupakan dua bakal Capres yang memiliki visi melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi.
"Karena mereka membawa visi yang sama, tentu Pak Jokowi happy dengan itu, karena program yang sudah dijalankan ada kepastian akan dilanjutkan," ungkapnya.
"Tapi saya juga bisa memaknai, tidak tertutup kemungkinan keinginan Bapak Presiden, boleh jadi, ingin mereka berdua dipasangkan," ungkap Emrus.
Lebih lanjut, Emrus mengatakan dalam pertemuan tokoh politik pasti ada ranah yang tidak disampaikan ke publik.
Termasuk Jokowi yang tidak menutup kemungkinan berdialog terkati hal privat bersama Prabowo dan Ganjar.
"Dengan diajaknya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, pasti ada pembicaraan privat, teritorial private yang tidak terekspos media," katanya.
Peran Prabowo di Muktamar Sufi Internasional 2023
Sementara pendakwah Gus Miftah turut hadir sebagai tamu undangan Muktamar Sufi Internasional 2023 mengutarakan rasa syukurnya lantaran Prabowo menjadi Ketua Panitia Pusat muktamar tersebut.
Menurutnya, atas peran Prabowo forum kelas dunia ini bisa berjalan dan diresmikan oleh Jokowi.
"Muktamar Sufi ini sebagaimana dikehendaki oleh Abah Luthfi bekerja sama dengan Kemhan. Waktu itu, kami berinisiatif meminta Menhan sebagai ketua panitia dan alhamdulillah beliau bersedia," kata Gus Miftah.
"Beliau bisa menghadirkan Pak Presiden untuk membuka Muktamar Sufi ini," jelas dia.
Dia pun berharap Muktamar Sufi Internasional yang berlangsung sepanjang 29-31 Agustus 2023 dapat membuahkan hasil yang membawa kebaikan bagi masyarakat.
"Kami berharap mudah-mudahan dari arena ini akan menghasilkan satu keputusan istimewa untuk kemaslahatan umat di dunia," tutur dia. (*)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Memaknai Simbol Jempol & Telunjuk Jokowi yang Mengarah ke Prabowo saat Berinteraksi di Pekalongan