Pilpres 2024

Fakta Dukungan Budiman ke Prabowo, Siap Disanksi PDIP hingga Sepemikiran dengan sang Menhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko akhirnya menyatakan dukungannya pada bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

Sejatinya, sinyal dukungan Budiman Sudjatmiko ke Prabowo Subianto sudah terlihat sejak lama.

Tepatnya, saat Budiman Sudjatmiko berkunjung ke rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 18 Juli 2023.

Baca juga: 25 Tahun Beda Kongsi, Kini Prabowo dan Budiman Malah Mesra, Ternyata Ini Alasan sang Politikus PDIP

Kala itu, Budiman sempat membandingkan Prabowo dengan bacapres PDIP, Ganjar Pranowo.

Dibandingkan Ganjar, Prabowo dinilai Budiman lebih mampu menyatukan kelompok nasionalis.

Anggapan itu disampaikan Budiman lantaran menilai sosok Prabowo yang lebih senior dibanding Ganjar.

"Kita berbicara soal harus ada persatuan kaum nasionalis, harus ada persatuan kaum nasionalis, itu saja. Jangan berkelahi begitu, lho," kata Budiman usai pertemuannya dengan Prabowo, Selasa (18/7/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

"(Karena Prabowo lebih) senior (dibanding Ganjar). Senior ya," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Budiman juga mengatakan Indonesia layak mendapatkan pemimpin terbaik, salah satunya Prabowo.

Menurut Budiman, Prabowo yang berlatar belakang militer, dianggap mampu menghadapi krisis global.

"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakang aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komprehensif," urai Budiman.

Pujian kembali dilontarkan Budiman untuk Prabowo saat mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketua Umum Gerindra itu di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Romansa Hubungan Prabowo dan Budiman: Dulu Jadi Targetnya, Kini Malah Jadi Orang Dibelakangnya

Bahkan, Budiman mengungkapkan alasannya lebih memilih Prabowo ketimbang Ganjar.

Budiman menuturkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang strategik.

Momen Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan dari relawan inisiasi Budiman Sudjatmiko (Prabu). (Tribunnews.com)

Terkait hal itu, Budiman mengaku belum melihatnya dari sosok Ganjar Pranowo.

"Indonesia butuh kepemipinan yang strategik. Pak Ganjar baik, bukan buruk ya."

"Tapi, Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik untuk hari ini," tutur Budiman usai mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jumat, dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Budiman menilai di masa mendatang Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang, dan masalah-masalah lainnya.

"Kita butuh kepemimpinan yang punya visi misi jangka panjang yang bisa menyelesaikan masalah kerakyatan," lanjutnya.

Baca juga: Harga Diri PKB akan Terluka jika Prabowo Pilih Erick Thohir jadi Cawapres, Bisa Kehilangan Suara NU

Satu Pikiran dengan Prabowo

Kesamaan pikiran dengan Prabowo Subianto turut menjadi alasan Budiman Sudjatmiko mendukung Ketua Umum Gerindra itu.

Bagi Budiman, Prabowo memiliki semangat yang sama dengan dirinya dan para aktivis yang berjuang untuk kedaulatan rakyat Indonesia.

Budiman mengaku ia terinspirasi dengan pikiran-pikiran Prabowo yang tertuang dalam bukunya berjudul "Paradoks Indonesia".

Dari buku itu, Budiman menyadari ia dan Prabowo memiliki semangat yang sama, meski 25 tahun lalu keduanya berseberangan.

"(Pada) 25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu terpaksa kita ada di kubu yang berbeda," kata Budiman.

"Tapi, setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku 'Paradoks Indonesia' yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo."

"Kok semangatnya sama seperti yang dulu saya dan teman-teman aktivis perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," imbuh dia.

Berangkat dari kesamaan semangat, Budiman berharap ia dan Prabowo bisa mewujudkan masa depan bersama rakyat Indonesia.

"Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Dan karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto," pungkasnya.

Baca juga: Jika Cak Imin Tak Dipilih Jadi Cawapres Prabowo, PKB Dinilai Bakal Merapat ke PDIP, Ini Alasannya

Prabowo Tak Percaya

Bacapres sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengaku sempat tak percaya saat tahu Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungan terhadapnya.

Pasalnya, Prabowo dan Budiman di masa lalu berada di pihak yang berseberangan.

"Saudara Budiman saya saya, kita berada di pihak yang berseberangan. Dulu saya di tentara dapat perintah untuk ngejar-ngejar Saudara Budiman," ujar Prabowo di Marina Convention Centre, Kota Semarang, Jumat.

"(Sekarang) setelah ketemu, beliau katakan beliau baca buku saya, beliau mengerti pemikiran-pemikiran saya, dan akhirnya beliau menyatakan ingin mendukung," lanjutnya.

Bagi Prabowo, Budiman adalah sosok cemerlang, berani, dan bersih hatinya.

Karena itu, Prabowo mengaku terharu saat Budiman menyatakan deklarasi dukungan terhadapnya.

"Saya hari ini sangat terharu karena seorang Budiman Sudjatmiko, mau sekarang bergabung dengan saya berjuang untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo.

"Memang dari dulu Budiman Sudjatmiko ini adalah orang yang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya, tapi bersih hatinya, berani orangnya," tambah dia.

Siap Disanksi PDIP

Atas deklarasinya terhadap Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko mengaku siap apabila mendapat sanksi dari PDIP.

Meski meminta agar tak berandai-andai terkait sanksi dari PDIP, Budiman mengaku siap menanggung risiko buntut deklarasinya pada Prabowo.

"Jangan berandai-andai terkait sanksi. Ini situasi dinamis. Saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab," kata Budiman, Jumat, dilansir TribunJateng.com.

"(Tapi) saya siap misal ada sanksi. Tapi, saya yakin, saya tak punya prasangka buruk kepada partai PDI Perjuangan," ujar dia.

Budiman pun menegaskan dukungannya pada Prabowo adalah atas nama pribadi, tak ada hubungannya dengan PDIP.

"Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama (relawan) Prabu mendukung sosok Prabowo, bukan partainya," sambungnya.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, merespons aksi Budiman Sudjatmiko.

Sambil bercanda, Djarot mengucapkan selamat pada Budiman dengan mendorong mantan aktivis '98 itu menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.

"Berarti selamat pada Pak Budiman, karena sebagai calon wakil presiden dari Pak Prabowo," kata Djarot di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

"Kita dorong supaya Pak Budiman jadi wakilnya Pak Prabowo," tambahnya.

Terkait status Budiman, Djarot mengatakan pria berusia 53 tahun itu masih kader PDIP.

Namun, Djarot tak menjamin Budiman bakal tetap menjadi kader PDIP usai mendeklarasikan dukungan pada Prabowo.

"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu. Masih PDI Perjuangan, ya kita liat aja nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mendeklrasikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dengan menginisiasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jumat.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Dewi Agustina/Rizki Sandi Saputra, TribunJateng.com/Budi Susanto, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengingat Sinyal Awal Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Pernah Bandingkan dengan Ganjar