Pilpres 2024

Balasan Cak Imin soal 'Serangan' Yenny Wahid yang Ungkit Kudeta Gus Dur di PKB saat Bahas Cawapres

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unggahan Yenny Wahid di Instagram pribadinya, Minggu (19/1/2020). Terbaru, Yenny Wahid mengungkit masa lalu Cak Imin yang ia sebut mengudeta Gus Dur dari tampuk kepemimpinan PKB, begini reaksi Cak Imin.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akhirnya memberikan tanggapan terkait sindiran keras yang dilontarkan Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Diketahui, Yenny Wahid memberikan 'serangan' kepada Cak Imin saat membahas sosok cawapres pendamping bakal capres Prabowo Subianto.

Yenny Wahid mengungkit masa lalu Cak Imin yang ia sebut mengudeta Gus Dur dari tampuk kepemimpinan PKB.

Baca juga: Tak Ada yang Istimewa Antara Hubungan Jokowi dan Prabowo, Adian: Presiden 100 Persen Pilih Ganjar

Oleh karena itu, Yenny Wahid secara blak-blakan mengaku ogah mendukung Prabowo jika cawapresnya Cak Imin.

"Cak Imin menyebut Gus Dur yang pendiri partai sebagai guru politiknya. Tapi yang terjadi Gus Dur malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti," kata Yenny dalam program Rosi, Kamis (10/8/2023).

Tanggapan Cak Imin

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal sindiran putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.

Cak Imin enggan membahas panjang lebar soal Yenny Wahid yang kembali mengungkit konflik lama antara dirinya dengan Gus Dur.

Menurut Cak Imin, konflik lama antara dirinya dengan Gus Dur tak perlu lagi dibahas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Yenny Wahid mengaku sulit mendukung Prabowo Subianto jika Cak Imin dipilih sebagai bacawapres.

Yenny Wahid juga menyebut Cak Imin telah mengkhianati Gus Dur sebagai guru politik.

"Wis enggak usah dibahas, itu barang lawas kabeh (semua) itu," ujar Cak Imin, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Nama Cak Imin santer disebut-sebut akan menjadi bacawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Kendati demikian, ada sejumlah nama lain yang turut dikaitkan dengan posisi cawapres Prabowo.

Satu di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir.

Prabowo bahkan menunjukkan kedekatannya dengan Erick Thohir pada beberapa kesempatan.

Erick Thohir merupakan figur yang didorong Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi bacawapres Prabowo.

Sedangkan PKB menginginkan posisi itu ditempati oleh Cak Imin.

“Ya harus sering sama semua orang. Pokoknya kita harus terbuka seluas-luasnya,” ujar Cak Imin.

Yenny Wahid: Sebagai Saudara, Saya Maafkan

Yenny Wahid secara blak-blakan enggan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 jika pendampingnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Yenny kembali mengungkit konflik antara Gus Dur dan Cak Imin pada 2005 silam.

Sebagai putri, Yenny masih merasakan luka saat Gus Dur dikudeta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kala itu, Cak Imin langsung yang mengkudeta Gus Dur dari partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang tersebut.

"Susah bagi kami PKB Gus Dur, ini terlalu lama, terlalu dalam yang sudah terjadi," ucap Yenny dalam acara Rosi yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Jumat (12/8/2023).

"Gus Dur pendiri partai, orang yang dikatakan Cak Imin sebagai guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat."

"Susah kan mau pilih pemimpin seperti itu nanti," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Yenny sekaligus mengakui telah memaafkan Cak Imin.

Namun dalam hal politik, tak mudah bagi Yenny untuk kembali duduk bersama Cak Imin.

"Cak Imin tetap keponakannya Gus Dur, kalau sebagai saudara saya sudah memaafkan Beliau," ungkap Yenny.

"Tapi dalam hal politik enggak bisa hanya sekedar islah, berdamai."

Yenny harus mempertimbangkan sejumlah hal jika ingin bergabung dengan Cak Imin.

Satu di antaranya, mempertimbangkan soal kesediaan Cak Imin kembali ke corak PKB era Gus Dur. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yenny Wahid Ingatkan Kasus Kudeta Gus Dur di PKB, Cak Imin: Nggak Usah Dibahas Lagi, Kejadian Lama