Pilpres 2024

Prabowo Bisa Gigit Jari, Yenny Wahid Tak Beri Dukungan jika Cak Imin Cawapresnya, Ini Kata Gerindra

Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi rumah dinas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (9/7/2023).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden RI 2024, Prabowo Subianto, potensi gagal mendapatkan dukungan dari Yenny Wahid di Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, potensi itu bisa saja terjadi andai kata Prabowo memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Seperti diketahui, keluarnya Gus Dur dari partai yang ia dirikan sendiri itu terjadi pada tahun 2008.

Menurut Yenny Wahid, Gus Dur dikeluarkan dari partai yang sejatinya ia lahirkan sendiri karena keputusan Cak Imin.

Baca juga: Bonek Teddy Bear dari Prabowo untuk Gadis Kecil Heroik Penyelamat Kucing: Sehat Selalu Ya

Padahal sejatinya, Cak Imin merupakan keponakan Gus Dur.

Keduanya saling mengajukan gugatan kepengurusan Partai PKB.

Hingga pada akhirnya, pada 24 Juli 2008, pemerintah pada saat itu melalui surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menetapkan kepengurusan yang sah ada di tangan Cak Imin.

Yenny pun mengaku sulit memberikan dukungan untuk Prabowo jika cawapresnya Cak Imin. 

Statement itu disampaikan Yenny Wahid saat menjadi narasumber pada program Rosi yang ditayangkan di Youtube Kompas TV.

"Kita tetap baik dengan Pak Prabowo, tapi mungkin akan susah untuk mendukung Pak Prabowo menjadi presiden kalau pendampingnya adalah Cak Imin," kata Yenny, dikutip Sabtu (12/8/2023).

Meski begitu, Yenny Wahid mengaku tak mempermasalahkan jika Cak Imin hanya menjadi pengusung dari Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

"Tapi kalau sama-sama sebagai pengusung saja tak masalah. Tapi kalau pendamping lain urusan," jelasnya. 

Momen Cak Imin saat menyambut Prabowo Subianto pada harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023). (Tiktok @Tumgrd)

Baca juga: Berkegiatan dengan Dua Bacapres, Gibran Rakabuming Pilih Tak Unggah Foto Wajah Prabowo dari Depan

Yenny menjelaskan, hal itu sudah menjadi prinsip kuat baginya untuk tak mau dikaitkan lagi dengan PKB yang kini dipimpin oleh Cak Imin.

Ia menambahkan, terlalu dalam baginya luka yang membekas akibat kudeta yang dilakukan oleh Cak Imin.

"Susah, bagi kami susah PKB Gus Dur terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi.

"Gus Dur pendiri partai orang yang dikatakan oleh Cak Imin sebagai guru politiknya malah dikudeta apalagi rakyat."

"Susah kan mau memilih pemimpin seperti itu nanti, jadi memang itu yang masih menjadi hambatan," ujar Yenny Wahid. 

Meski demikian, anak keempat Gusdur itu mengaku telah memaafkan Cak Imin,

Terlebih mereka saat ini masih memiliki tali persaudaraan keluarga.

Akan tetapi, untuk soal pandangan politik, kata maaf itu tak bisa dikeluarkan oleh keluarga Gus Dur kepada Cak Imin.

"Cak Imin ini tetap keponakannya Gus Dur. Kalau sebagai saudara, saya sudah memaafkan beliau, enggak ada masalah," katanya. 

Merespon hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani membeberkan pandangannya.

Ahmad Muzani menuturkan jika sampai saat ini penentuan cawapres Prabwo masih belum ditetapkan.

Ia menjelaskan, jika apa yang disampaikan oleh Yenny Wahid tak lantas diartikan sebagai keretakan hubungan antar kedua belah pihak.

"Kan belum ada keputusan wakil presidennya. Hubungan kami dengan Mbak Yenny baik-baik saja. Insya Allah, semuanya berjalan lancar," ujar Muzani, Sabtu (12/8/2023) dikutip dari youTube KompasTV.

Meskipun belum diputuskan, Muzani menegaskan jika hingga saat ini Cak Imin masih menjadi bacawapres terkuat Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

"Bacawapres sekarang posisinya, menurut kami, masih Pak Muhaimin," tegasnya.

Muzani menegaskan jika penentuan final nantinya akan ditentukan oleh Prabowo dan PKB.

"Putusan untuk menerima partai-partai itu semua juga atas persetujuan PKB. Kami tidak bertindak sebelah atau bertepuk sebelah tangan."

"Tapi, keputusan ini juga kami menyampaikan ini kepada PKB. PKB sudah tahu semuanya," ujarnya.

Menurut Muzani, saat ini Gerindra masih terus melakukan komunikasi politik kepada sejumlah parpol lain.

"Karena itu, baik PKB maupun Gerindra terus melakukan komunikasi pendekatan dengan partai-partai lain, baik yang memiliki kursi di Senayan maupun partai non parlemen," kata Muzani. 

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait