Pilpres 2024

2 Langkah Cantik Prabowo Libas Ganjar Versi Survei LSI Denny JA, Jarak Elektabilitas Capai 2 Digit

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Head to head Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo. Dua langkah cantik yang ditempuhrabowo Subianto menjadi satu di antara kunci melebarnya jarak elektabilitas capres head to head lawan Ganjar.

TRIBUNWOW.COM - Dua langkah cantik yang ditempuh bakal calon presiden Prabowo Subianto menjadi satu di antara kunci melebarnya jarak elektabilitas capres head to head lawan capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.

Diketahui, dalam rilis survei LSI Denny JA dengan tema “Melebarnya Jarak Elektabilitas Prabowo vs Ganjar” melalui Virtual Zoom, Senin, 31 Juli 2023, elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen sementara elektabilitas Ganjar sebesar 41,6 persen, yang artinya selisih 10,4 persen.

LSI Denny JA mengungkapkan, langkah cantik pertama Prabowo adalah hubungannya dengan Jokowi yang semakin akrab.

Meskipun di satu sisi Prabowo sebagai menteri, tapi gestur yang ditunjukan Jokowi dibaca sangat kuat oleh publik sebagai dukungan kepada Prabowo.

Baca juga: Semua Pemilih Parpol kecuali PDIP Pilih Prabowo 2024 Versi LSI Denny JA, Lihat Persentasenya

“Banyak pengamat menilai dukungan Jokowi ini mengarah ke Prabowo di pilpres 2024,” ungkap Peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat pemaparan survei secara virtual.

Melihat dari tingkat kepuasaan kinerja Jokowi, pada periode Januari-Maret 2023 yang menyatakan puas kepada kinerja Jokowi ialah banyak yang mendukung Ganjar, yakni Januari 53,2 persen dan Maret 47,8 persen.

Sedangkan pada periode Juni-Juli 2023 yang menyatakan puas kepada kinerja Jokowi, justru banyak yang mendukung Prabowo dari Juni 43,3 persen dan meningkat pada Juli 45,4 persen.

“Ini artinya Prabowo cukup sukses mengkapitalisasi success story yang dimiliki Jokowi, sehingga kita bisa bilang semakin ke sini, Prabowo semakin Jokowi,” kata Hanggoro.

Langkah cantik kedua adalah sosialisasi Prabowo soal komitmen kesejahteraan rakyat.

Ia menilai, hal yang berkaitan dengan ekonomi menjdi isu yang seksi untuk ditawarkan kepada publik.

“Nampaknya Prabowo sudah mulai menawarkan program kepada masyarakat. Di daerah, banyak publikasi tagline atau pesan Prabowo yang tegas menyatakan menyejahterakan rakyat,” ujarnya.

Ada lima program ekonomi rakyat yang diusung Prabowo seperti pendidikan gratis, biaya kesehatan, perumahan, sembako dan biaya pinjaman dana usaha.

“Ternyata 83,5 persen publik menyatakan suka terhadap lima program yang diusung Prabowo,” jelas Hanggoro.

Faktor Kian Melebarnya Jarak Elektabilitas Prabowo dan Ganjar

LSI Denny JA juga mengungkap empat faktor yang menyebabkan kian melebarnya keunggulan elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hanggoro Doso Pamungkas, peneliti LSI Denny JA menjabarkan satu persatu alasannya. Pertama, blunder dari pernyataan Ganjar saat diwawancara oleh Deddy Corbuzier yang menyatakan bahwa menonton video porno sebagai sosok orang dewasa itu merupakan hal yang wajar.

“Publik yang menyatakan kurang wajar atau tidak wajar sama sekali terhadap capres yang suka menonton video porno mencapai 86,1 persen.” jelas Hanggoro.

“Ketidaksukaan publik terhadap video porno, selain karena alasan agama, bisa juga disebabkan karena banyak berita ahli yang menyatakan menonton video porno merusak kesehatan,” lanjutnya.

Alasan kedua, blunder yang bersumber dari pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut sosok capres pilihannya itu sebagai “petugas partai”.

Baca juga: DPD di Jawa, Kalimantan, Sumatera, hingga Sulawesi Dukung Prabowo 2024, Begini Reaksi Partai Golkar

“Megawati menyebut capres Ganjar adalah petugas partai. Megawati berulang-ulang mengatakannya ke publik. Publik tidak suka dengan istilah Presiden petugas partai. Publik yang tidak setuju Presiden disebut petugas partai mencapai 69,9 persen.” ujar Hanggoro.

Kemudian, Hanggoro melanjutkan memaparkan alasan ketiga yang membuat Elektabilitas Prabowo makin moncer ketimbang rivalnya Ganjar.

“Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal Piala Dunia FIFA U-20. Ganjar menjadi tokoh paling tinggi yang disalahkan atas batalnya piala dunia U-20. Sebesar 16,6 persen menyalahkan Ganjar.” papar Hanggoro

Terakhir, Ganjar dianggap publik berlagak bak Presiden ketika dirinya sedang melakukan kunjungan kerja di Jakarta kemudian secara tiba-tiba menelepon PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan menyampaikan keluhan pedagang Pasar Warakas Tanjung Priok.

“Sebanyak 74,7 persen menganggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu. Hal ini karena “cawe-cawe” Ganjar terhadap PJ Gubernur Jakarta tersebut terpublikasi,” jelas Hanggoro.

Keempat alasan itulah yang membuat Elektabilitas Kandidat Capres Prabowo Subianto makin moncer pada bulan Juli 2023 sebesar 52 persen ketimbang Kandidat Capres Ganjar Pranowo yang hanya mendapatkan 41,6 persen. (*)

Berita terkait Pilpres 2024