TRIBUNWOW.COM - Sosok Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi diungkap kedua orangtuanya.
Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas diduga tertembak oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023).
Jenazah Anggota Polri asal Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat ini, yang bertugas di Densus 88 Mabes Polri ini sudah dimakamkan pada Rabu, 26 Juli 2023 siang di Pemakaman Yayasan Mawar secara kedinasan.
Baca juga: Viral Tawuran Antar Pemuda di Jakarta hingga Buat KRL Terhenti, Polisi sampai Tembakkan Gas Air Mata
Kedua orangtua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yakni Y. Pandi dan Inosensia Antonia Tarigas masih terpukul atas kematian sang anak.
Sang Ibu yang bernama Inosensia Antonia Tarigas tak kuasa menahan tangis kala mengenang sosok anak bungsunya yakni Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.
Menurutnya, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage merupakan sosok yang sangat perhatian dan penurut.
"Terus terang saya sangat terpukul dengan kepergiannya," kata Inosensia ditemui di rumah Duka, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kamis 27 Juli 2023.
Di mata sang Ibu, sosok mendiang Bripda Ignatius sangat baik dan perhatian pada keluarga.
Bahkan, selama menjadi anggota Polri, Rico tak pernah mengeluh apapun.
Baca juga: BREAKING NEWS - 2 Oknum Polisi yang Diduga Tembak Bripda Ignatius Dwi Frisco Ditangkap Propam
"Dia anaknya memang baik ndak mau menyusahkan orangtua. Ndak minta ini itu. Semenjak tugas ndak pernah menceritakan kesulitan. Kelihatan happy banget. Ndak pernah cerita macam. Hampir tiap hari kalau ada waktu luang, tanya, 'Ma, lagi ngapa. Udah makan belum', itu pasti pertanyaannya," ungkap Insonsia.
Sejak kecil, Ignatius sudah bercita-cita menjadi anggota Polri atau TNI.
Bahkan, saat masih TK, anak sulungnya sudah minta dibelikan baju Polisi.
"Pas hari kartini dia minta saya dipakaikan baju Polisi. Baju Polisi maunya. Saya belikan ke pasar," ungkapnya.
Y. Pandi, ayah Ignatius menambahkan, sejak kecil anaknya hanya bercita-cita menjadi Polisi atau TNI.
"Sebenarnya dari kecil memang bercita-cita jadi polisi sejak kecil. Dari TK tuh, kalau ada kegiatan pakaian Polisi itu lah dia kalau besar mau jadi apa jadi Polisi. Kalau gak TNI. Awalnya mau jadi TNI, tapi karena ndak lolos. Ndak masuk," ujar Y. Pandi.
Baca juga: Profil Hendropriyono, Eks Kepala BIN yang Video Lawasnya Dikaitkan dengan Ponpes Al Zaytun
Diberitakan sebelumnya, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau IDF, tewas tertembak oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023).
Bripda IDF diketahui tergabung dalam kesatuan Densus 88 Mabes Polri.
Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian telah menetapkan dua orang tersangka.
Mereka yakni Bripda IMS dan Bripka IG, yang juga anggota Densus 88 Mabes Polri.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan peristiwa tersebut.
Ramadhan menyebut, insiden itu terjadi akibat kelalaian yang diduga dilakukan Bripda IMS dan Bripka IG.
"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Terhadap tersangka yaitu Bripda IMS dan Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," ujarnya, Rabu (26/7/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Dilansir TribunnewsBogor.com, polisi memastikan korban tewas akibat terkena letusan peluru senjata api.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar mengatakan, Bripda IDF tewas akibat kelalaian dua rekannya.
Kendati demikian, dia memastikan tidak ada penembakan.
"Tidak ada penembakan," ujar Aswin, Rabu.
Baca juga: Viral Polisi Diduga Ditembak oleh Seniornya di Bogor, Hotman Paris sampai Siap Turun Tangan
Aswin menjelaskan, Bripda IDF tertembak saat rekannya mengeluarkan senjata api dari dalam tas.
Senjata api itu disebut milik Bripda IMS.
"Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya," terangnya.
Hingga saat ini, Aswin mengatakan, pihaknya bersama Satreskrim Polres Bogor tengah mengusut kasus tersebut.
"Permasalahannya sedang ditangani bersama oleh Densus dan Polres Bogor."
"Nanti penyidik Polres dan Densus akan meng-update perkembangannya," urainya.
Diketahui, informasi tewasnya Bripda IDF oleh rekannya sesama polisi bermula dari video viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kamidayakkalbar.
Dalam video itu, terlihat jenazah seorang anggota Polri dalam peti mati yang disebut tewas karena diduga ditembak oleh sesama anggota Polri.
Tampak juga sejumlah orang merekam jenazah Bripda IDF yang diduga ada luka bekas tembakan di belakang telinga.
Dalam narasi video itu disebut terduga pelaku yang menembak merupakan senior Bripda IDF.
Hasil Autopsi: Ada 1 Luka Tembak
Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, ada satu luka tembak di tubuh Bripda IDF, mengutip Kompas.com.
"Ada luka tembak satu saja," ujarnya, Kamis (27/7/2023).
Hariyanto mengungkapkan, jenazah Bripda IDF telah diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Namun, hasil autopsi tersebut tidak disampaikan ke publik.
Jenazah korban, lanjut Hariyanto, telah dipulangkan ke pihak keluarga di Pontianak, Kalimantan Barat.
Terkait hasil autopsi, ia hanya membenarkan bahwa ada luka bekas tembakan di bagian kepala Bripda IDF.
"Di video itu kan benar, di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Terpukul Kehilangan Putranya, Ibu Ungkap Ignatius Dwi Frisco Sejak Kecil Bercita-cita Jadi Polisi dan di Tribunnews.com dengan judul Bripda IDF Tewas Tertembak Rekannya, 2 Polisi Jadi Tersangka, Densus 88: Akibat Kelalaian