TRIBUNWOW.COM - Video yang memperlihatkan seorang siswa sekolah dasar (SD) memaki gurunya lalu menendang pintu kelas viral di media sosial.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, peristiwa itu diketahui terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Sariak Laweh, Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Video itu viral seusai diunggah di beberapa akun media sosial, di antaranya akun Instagram @majeliskopi08.
Baca juga: Viral Seorang Pria di Sinjai Nikahi Bule asal Polandia, Rombongan Keluarga Wanita Pakai Baju Adat
Dalam video berdurasi 34 detik itu menunjukkan seorang pelajar yang mengenakan seragam sekolah berwarna merah putih itu mengucapkan kata-kata kasar kepada guru.
Beberapa siswa lainnya terlihat bingung dan takut dengan perilaku teman mereka.
Pelajar yang tidak menggunakan sepatu itu awalnya marah di luar ruangan.
Seorang wanita yang diduga sebagai guru yang dilawan pelajar itu merekam video tersebut dari dalam kelas.
Pelajar tersebut kemudian masuk ke dalam ruangan dan melontarkan kata-kata kasar kepada guru tersebut.
Bahkan, dia menggunakan kata-kata kotor yang tidak pantas.
Baca juga: Buntut Podcastnya dengan Keisya Levronka Jadi Viral, Marlo Ernesto Heran IGnya Malah Terkena Suspend
Tidak hanya itu, dia juga memukul dan menendang pintu sambil mengeluarkan umpatan dalam bahasa Minang.
Beberapa siswa yang menyaksikan tingkah laku pelajar tersebut terlihat bingung dan hanya bisa diam.
Ketika pelajar tersebut mengulangi ucapannya, dia langsung menendang pintu dan berusaha memukul guru tersebut.
"Ya sudah, pukul saya," ucap guru tersebut.
Kata Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota
Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Afri Efendi mengatakan, video peristiwa yang terjadi pada Senin (17/7/2023) itu, diambil oleh guru berinisial FW.
Sebelum video itu diambil, ternyata sudah terjadi insiden di mana guru tersebut memarahi sang anak dan memukulnya dengan rol.
Tidak terima dengan hal itu, murid berinisial F (11) itu kemudian menanyakan soal pemukulan itu lalu mengeluarkan makian.
“Ketika dipukul dengan rol lalu divideokan oleh guru tersebut, lantas siswa tersebut berusaha mengambil handphone guru. Namun, tidak bisa, akhirnya timbul emosi siswa,” ujar Afri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Guru Malah Minta Maaf
Afri mengatakan, kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan sang guru sudah meminta maaf secara terbuka melalui video di media sosial.
Selanjutnya, dinas pendidikan akan melakukan evaluasi terhadap guru tersebut atas kejadian ini.
Evaluasi juga akan dilakukan terhadap siswa tersebut.
“Kita lihat dulu kode etiknya, salahnya di mana. Kalau betul-betul melanggar kode etik, lalu kita minta pendapat berbagai pihak apakah akan dilakukan penyegaran atau lainnya. Akan kita tinjau ulang nantinya,” kata Afri.
“Terkait karakter-karakternya, tidak bagus sebagai karakter seorang siswa seperti itu,” ujar Afri menambahkan.
Adapun dalam videonya, FW menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, termasuk keluarga siswa, SD tempat dia mengajar, serta dinas pendidikan, karena video itu.
"Pada kesempatan ini, saya minta maaf atas kesalahan membuat video ini. Terhadap pihak-pihak dirugikan terhadap video ini. Ini hanya kesalahpahaman yang tidak semestinya terjadi antara guru dan murid. Masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan," ujar FW.
Baca juga: Viral Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Main Slot saat Rapat Paripurna: Saya Tadi Main Candy Crush
Bupati Lima Puluh Kota Bereaksi
Sementara dikutip dari Tribun Padang, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin mengaku kecewa dengan hasil mediasi terkait kasus siswa bentak guru di SDN 07 Sariak Laweh.
Pasalnya, menurut Safaruddin, mediasi yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan Lima Puluh Kota, pihak sekolah dan siswa serta guru dalam kasus tersebut, sangat tidak adil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mediasi tersebut berlangsung pada Selasa (18/7/2023) lalu.
Namun, mediasi kembali diulang atas perintah Bupati pada Kamis (20/7/2023) kemarin.
"Hasil musyawarah (mediasi) kala itu, tampak hanya sang guru yang disalahkan dan disuruh minta maaf.
Padahal kasus ini bukan sepenuhnya kesalahan guru," kata Bupati Safaruddin, Jumat (21/7/2023).
Safaruddin mengaku kecewa, terkait video klarifikasi yang terkesan menyudutkan serta menyalahkan guru secara sepihak tersebut.
Menurut Safaruddin, siswa dalam kasus tersebut juga sangat salah.
Sebab, sudah berani membentak dan tak menghargai gurunya sendiri, bahkan sampai menendang pintu sekolah.
"Kemarin telah klarifikasi ulang, saya minta video yang menyalahkan guru tersebut segera diselesaikan. Sebab, semua itu tanpa sepengetahuan saya," ungkap Safaruddin.
"Karena semua tanpa sepengetahuan saya (mediasi awal), maka saya panggil semua pihak agar menyelesaikan dan mendudukkan masalah ini dengan tuntas," tambah Safaruddin.
Guru yang viral dalam insiden beberapa waktu itu berinisial FW, Safaruddin meminta kepada seluruh pihak jangan pernah mengintervensi guru tersebut.
"Saya tak hendak mencari siapa yang salah, tapi klarifikasi dengan hanya guru yang meminta maaf, itu adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal," tegas Safaruddin.
Lebih lanjut, Safaruddin bakal memberi sanksi tegas kepada siapapun yang diduga mengintervensi sang guru dalam kasus ini.
Safaruddin bahkan menyampaikan pedoman terkait wajibnya seorang siswa menghargai gurunya.
Pedoman itu dikutip Safaruddin melalui buku Konsep Pendidikan KH. M. hasyim Asy'ari.
Pada konsep pendidikan yang ditulis Hasyim Asy'ari, kata Safaruddin, mengajarkan tentang wajibnya menghargai guru.
Sebab, menurut buku tersebut, guru kedudukannya setingkat di bawah nabi dan rasul.
"Sebab guru berkaitan dengan ilmu dan Islam yang sangat menghargai ilmu, saya sering sampaikan ini di berbagai kesempatan," terang Safaruddin ketika dihubungi TribunPadang.com.
Lebih lanjut, Bupati Safaruddin turut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan akibat peristiwa di Lima Puluh Kota tersebut.
"Saya minta maaf kepada publik, guru di tanah air, khususnya di Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota," pungkas Safaruddin. (TribunWow.com)
Baca berita Viral lainnya
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Video Siswa SD di Sumbar Maki Gurunya, Berawal dari Kesal Dimarahi" dan di TribunPadang.com dengan judul Kasus Siswa Bentak Guru Viral Malah Guru yang Minta Maaf, Bupati Lima Puluh Kota Geram: Tidak Adil