TRIBUNWOW.COM - Belum lama ini, mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez nganggur berbarengan dengan outnya Luis Milla dari Maung Bandung, Bobotoh cek keuntungan jika sang mantan melatih kembali.
Dilansir TribunWow.com, awal musim 2023/2024 dikejutkan dengan keputusan tak terduga dari pelatih Persib Bandung, Luis Milla.
Tak disangka, Luis Milla memutuskan out atau angkat kaki dari Persib Bandung.
Padahal, namanya sering disandingkan dengan potensi angkat trofi Liga 1 2023/2024.
Baca juga: Profil Luis Milla, Tinggalkan Noda di Persib Bandung, Dibanggakan di Timnas Indonesia
Kabar telah resmi angkat kakinya Luis Milla diumumkan oleh Persib Bandung pada Instagram resmi @persib, Sabtu (15/7/20232.).
"Hatur nuhun @luismillacoach (Terima kasih Luis Milla,-red)," tulis Persib Bandung.
Untuk alasan lebih lanjut, Persib Bandung menjelaskan kepergian Luis Milla dari Kota Kembang karena ada permasalahan pribadi di Spanyol yang tak bisa ia tinggalkan.
Dan usut punya usut, pelatih asal Spanyol itu memutuskan untuk pulang dikarenakan sang istri yang memberi kabar jika orangtuanya tengah mengalami sakit parah.
Hal itu diungkap oleh Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar.
"Tahu-tahu Luis Milla bicara. Jadi, urusan keluarga. Memilih istrinya, orangtuanya. Istrinya telepon terus karena orangtuanya sakit parah," kata Umuh Muchtar dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Di lain sisi, kabar perginya Luis Milla ternyata berbarengan dengan mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez yang umumkan kepergiannya dari klub Gimnasia de Jujuy FC.
Kabar itu diumumkan langsung oleh Mario Gomez pada Jumat (14/7/2023) melalui Instagram pribadinya @mariogomezdt.
"Hari ini saya menghentikan bola dan menyelesaikan satu panggung di Gimnasia de Jujuy. Seperti segala sesuatu dalam hidup, dengan momen kepuasan dan lainnya tidak begitu banyak. Hari ini saya hanya bisa mengucapkan TERIMA KASIH LOBO, terima kasih Jujuy dan semua orangnya!" tulis @mariogomezdt.
Baca juga: Mario Gomez Tebar Kode, Unggah Momen Bersama Persib Bandung di saat Luis Milla Pergi
Tentu, kabar yang berbarengan antara kepergian Luis Milla dan nganggurnya Mario Gomez memunculkan indikasi jika sang mantan pelatih asal Argentina itu akan kembali.
Spekulasi atau rumor itu juga diperkuat dengan unggahan Mario Gomez setelahnya yang memberikan kode rindu kepada Persib Bandung.
"Kenangan saat-saat indah dalam hidupku di Bandung, fans sangat penting dalam dunia sepak bola dan kehidupan klub," tulisnya dikutip TribunWow.com dari Instagram @mariogomezdt, Sabtu (15/7/2023).
Lantas, apa keuntungan Persib Bandung jika memulangkan Mario Gomez ke Kota Kembang?
Dilansir TribunWow.com, tentu, keuntungan Persib Bandung apabila mendatangkan sosok Mario Gomez tentu saja berkaitan dengan proses adaptasi.
Pelatih berusia 66 tahun itu akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan serta iklim sepak bola di Indonesia, terutama bersama Persib Bandung.
Selain itu, adaptasi cepatnya juga diperkuat dengan rekam jejak kariernya yang pernah melatih beberapa tim di Liga 1 lainnya seperti Borneo FC dan juga Arema FC.
Mario Gomez hanya tinggal menyesuaikan dengan komposisi skuad terkini Persib Bandung yang tentu saja banyak berubah jika dibandingkan pada era kepelatihannya.
Menarik dinantikan bagaimanakah kelanjutan karier dari sosok Mario Gomez.
Akankah merapat ke Persib Bandung menggantikan Luis Milla, atau sebaliknya.
Profil Mario Gomez
Dilansir dari Transfermarkt, berikut profil lengkap Mario Gomez :
Nama Lengkap : Roberto Carlos Mario Gomez
Tanggal Lahir : 27 Februari 1957
Tempat Kelahiran : Amsterdam, Belanda
Usia : 66 Tahun
Kewarganegaraan : Argentina
Avg. Syarat sebagai pelatih : 0,74 Tahun
Lisensi Kepelatihan : Lisensi A
Klub saat ini : -
Formasi yang disukai : 4-4-2
Mario Gomez Miliki Kesamaan dengan Robert Alberts
Terdapat kesamaan strategi antara Mario Gomez dengan eks pelatih Persib Bandung asal Belanda, Robert Alberts.
Terutama ketika menentukan skema atau formasi utama di setiap laga.
Ditelisik dari laga Persib Bandung ketika ditangani oleh Mario Gomez, nampak pelatih asal Argentina tersebut kerap menurunkan skema 4-5-1 atau 4-4-2.
Formasi 4-5-1 digunakan apabila Jonathan Bauman ditarik mundur ke belakang dan Ezechiel Ndouasel menjadi ujung tombak.
Sementara strategi pelatih asal Belanda, Robert Alberts, kerap menggunakan formasi yang sama 4-4-2 atau 4-3-3.
Pelatih yang dikenal dengan sikap humorisnya tersebut juga mengutamakan memasang dua bomber di lini serang, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.
Baca juga: Eks Persib Bandung Jadi Kran Pembuka Kebuntuan saat Bali United Menjamu Madura United di Babak Kedua
Apabila salah satunya absen, maka Robert akan memasang satu ujung tombak dengan memainkan strategi 4-3-3.
Jika dilihat lebih lanjut, letak perbedaan strategi keduanya ada di sektor depan atau lini serang Maung Bandung.
Apabila tengah dengan skuad komplit, maka keduanya akan memasang skema sama 4-4-2.
Namun, apabila dalam situasi deadlock, maka akan terlihat perbedaan plan b yang digunakan oleh kedua pelatih.
Robert Alberts kerap memasang formasi 4-3-3 untuk plan B, sementara Mario Gomez lebih memilih menggunakan formasi 4-5-1 untuk skenario keduanya.
Jadi, dapat dikatakan kesamaan strategi Mario Gomez dan Robert Alberts terletak di sektor depan atau lini serang.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)