TRIBUNWOW.COM - Seniman Butet Kartaredjasa baru-baru ini menuai kontroversi karena pantun yang ia lontarkan dalam acara peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu 24 Juni 2023.
Dalam pantunnya tersebut, Butet diduga menyindir sejumlah calon presiden potensial di 2024.
Dikutip TribunWow, disinggung juga oleh Butet bahwa sosok pilihan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah yang rambutnya putih.
Baca juga: Andika Perkasa Disebut Lawan Pas untuk Prabowo, Ikut Hadiri Acara PDIP sebagai Pendamping Ganjar?
Pantun ini telah mendapat tanggapan langsung dari juru bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil menuliskan melalui akun Twitternya @Dahnilanzar bahwa pihaknya tidak ada waktu untuk marah-marah.
"Mas Butet ngomong opo? Ah sudahlah. Tidak ada waktu kami baper dan marah-marah sama tudingan dan kebencian. Lupakan. Yuk kerja bersatu untuk Indonesia maju dan berkompetisi dengan sehat tanpa mengorbankan Persatuan." tulis Dahnil, Minggu 25 Juni 2023.
Pada cuitan selanjutnya, Dahnil juga menjelaskan bahwa Prabowo dan Gerindra tidak ingin memperparah kebencian dalam kompetisi politik.
Doa juga diucapkan oleh Dahnil untuk Butet.
"yang terpenting @masbutet sehat selalu. Dan kita sama2 bersyukur Mas Butet kembali bugar. InsyaaAllah Pak
@prabowo dan seluruh kader beliau berkomitmen jaga persatuan dan tdk ingin merawat benci. Kompetisi politik harus menggembirakan dan tdk mengorbankan persatuan."
Berikut isi pantun kontroversial yang dibacakan Butet:
"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan."
Baca juga: Ekspresi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat Melayat Desmond J Mahesa, Ungkap Kenangan Berkesan
4 Alasan Naiknya Elektabilitas Prabowo
Lebih dari satu lembaga survei menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang paling tinggi jika dibandingkan dua kandidat kuat bakal calon presiden 2024 yang lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Juru bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan ada empat hal yang menyebabkan meroketnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, keempat hal tersebut adalah sebagai berikut.
Baca juga: Prabowo Semakin Dekat dengan Jokowi jelang Pilpres, Masinton Pasaribu Bandingkan dengan Ganjar
Faktor pertama adalah kinerja Prabowo sebagai Menhan RI.
Kemudian variabel kedua adalah sikap Prabowo yang sadar dirinya merupakan menteri yang berfungsi sebagai pembantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Selama ini banyak tuduhan dialamatkan kepada Pak Prabowo, ketika Pak Prabowo bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi, ini bisa jadi duri dalam daging," ujar Dahnil.
"Cuman ternyata Pak Prabowo menunjukkan sikap yang gentle, sikap yang ksatria, Beliau bertugas sebagai prajurit," ungkapnya.
Selanjutnya faktor ketiga adalah otentisitas Prabowo yang fokus pada pekerjaan dan jarang melakukan pencitraan dibandingkan tokoh-tokoh lain.
Dahnil menceritakan bagaimana Prabowo jarang aktif secara berlebihan di medsos, bahkan terkadang media massa kesulitan ingin melakukan wawancara dengan sang Menhan RI.
Menurut Dahnil, Prabowo ingin fokus kepada kinerjanya sebagai seorang menteri.
Terakhir faktor keempat adalah kinerja politik dari Partai Gerindra dan para kadernya.
Sebelumnya diberitakan, Terungkap adanya tren pergeseran pilihan publik dari yang mendukung Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
Masyarakat yang puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) awalnya memilih Ganjar.
Namun, belakangan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan adanya peralihan suara ke Prabowo.
Adapun survei tersebut digelar sejak 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.
Sampel survei diambil dengan metode multistage random sampling melalui metode survei wawancara tatap muka.
Margin of error survei tersebut mencapai hingga kurang lebih 2,9 persen.
Sebagaimana diketahui, dalam survei yang sama, kinerja Jokowi dinilai positif oleh 76,2 persen responden.
Selain itu, menurut data Jokowi adalah Presiden yang paling banyak disukai dibanding 7 presiden yang lalu dengan suara 35,1 persen dan disusul Pak Harto 31,9 persen.
Baca juga: Mesranya Prabowo, Erick Thohir dan Presiden Jokowi: Kompak Nyetadion Tonton Laga Timnas Vs Argentina
LSI lantas menghubungkan kepuasan kinerja Jokowi dengan kandidat calon presiden (Capres).
Pada awal 2023, pihak yang puas dengan kinerja Jokowi banyak mendukung Ganjar.
"Di Januari 2023, yang puas terhadap kinerja Pak Jokowi mayoritas masih mendukung Pak Ganjar, 53,2 persen dibanding 29,7 persen," ungkap peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dikutip kanal YouTube LSI DENNY JA OFFICIAL.
Hal ini berubah pada Juni 2023, di mana nama Prabowo berangsur-angsur melambung pada Juni 2023 mengalahkan Ganjar.
"Di Maret masih juga diungguli Pak Ganjar, 47,8 persen dibanding 35,8 persen. Namun di Juni angkanya mulai berubah walau pun angkanya tidak terlalu signifikan perbedaannya. Prabowo di angka 43,3 persen, sementara Pak Ganjar di angka 42,3 persen."
"Jadi untuk pertama kalinya, yang puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Pak Prabowo dibanding Pak Ganjar Pranowo."
(TribunWow.com/Anung/Via)