TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku gemetar saat ditunjuk Megawati menjadi calon presiden (capres) 2024 usungan PDIP.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Sabtu (10/6/2023), kabar tersebut disampaikan Ganjar Pranowo saat di acara Deklarasi Relawan Gapura Nusantara (RGN).
Lantas Ganjar Pranowo pun mengenang kehidupan masa lalunya.
Baca juga: Sinyal Palsu Hary Tanoe ke Airlangga dan Prabowo, Bahas Koalisi Besar Malah Bermanuver Dukung Ganjar
Ganjar Pranowo masih tak menyangka bisa ditunjuk sebagai capres oleh Megawati.
Sebab, Ganjar merasa dirinya hanya orang biasa.
"Saya sejak tanggal 21 April dari kader PDIP diberikan mandat dari bu Mega untuk menjadi capres, saya gemetar saat itu," kata Ganjar dalam sambutannya
"Karena saya sama orang biasa saja, " sambungnya.
Di mana Ganjar terlahir dari seorang pensiunan polisi yang saat itu hidupnya sangat terpuruk.
Seperti yang diketahui, ayah Ganjar merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang).
Ganjar harus membantu keluarganya untuk melunasi utang.
Ia mengaku keluarganya tidak memiliki kesempatan untuk hidup mewah.
"Dari bapak saya pensiunan polisi yang pada saat itu hidupnya harus membayar utang dari bulan ke bulan," beber Ganjar.
"Dan gaji kami anak-anaknya harus membayar utang orang tua jadi kami tidak hidup dalam kesempatan yang mewah," tambahnya.
Baca juga: Manuver Hary Tanoe, Sempat Temui Prabowo, Kini Terang-terangan Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Lantas Ganjar merasa bersyukur lantaran ayahnya telah menanamkan semangat patriotisme, spirit perjuangan, dan nilai perjuangan pada dirinya.
Hal tersebut sangat membekas bagi Ganjar.
"Tapi sejak patriotisme, spirit perjuangan, dan nilai perjuangan yang diberikan dan basic militer pada saat itu betul-betul memang membekas," tuturnya.
Daftar Cawapres Ganjar Pranowo
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membocorkan 10 nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com informasi tersebut disampaikan Puan Maharani saat di Rakernas PDIP, yang digelar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Saat menemui awak media Puan Maharani didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Puan Maharani menyebutkan sejumlah nama bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Nama-nama tersebut di antaranya ada Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhono (AHY).
"Pencawapresan nama kan banyak ada 10 kalau boleh saya sebut yang ada di media Pak Mahfud masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY," ujar Puan dikutip dari kanal YouTube TVOne News TV pada Selasa (6/6/2023).
Lantas, Puan Maharani meminta Ganjar menyebutkan nama yang bakal menjadi Cawapresnya.
Atas hal itu Ganjar menyebut nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto.
"Siapa lagi mas?" tanya Puan pada Ganjar.
"Airlangga," jawab Ganjar sambil tertawa.
"Pak Airlangga ya kan, nama-nama itu termasuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan," tegas Puan.
Mendengar pernyataan Puan itu, Ganjar langsung tertawa.
Baca juga: Sinyal Palsu Hary Tanoe ke Airlangga dan Prabowo, Bahas Koalisi Besar Malah Bermanuver Dukung Ganjar
Lebih lanjut, Puan Maharani menegaskan semua nama yang disebutkannya itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Puan menandaskan PDIP sedang mempertimbangkan calon yang cocok dengan Ganjar.
Di mana cawapres tersebut harus memiliki visi misi dan cita-cita yang sesuai dengan PDIP.
"Kalau bisa saya sebut nama itu dan semuanya tentu saja mempunyai kelebihan-kelebihan yang nantinya akan dipertimbangkan dan kemudian apakah itu bisa bekerja sama dengan calon presiden dari PDI Perjungan sesuai dengan visi misi cita-cita dan lain-lain sebagainya," tutur Puan.
"Jadi nama tetap kami kerucutkan tapi belum hari ini, hari ini masih menimbang-nimbang dulu nama yang ada," imbuhnya.
(TribunWow.com)
Sebagian artikel telah diolah dari Tribunnews yang berjudul: Gemetar Saat Ditunjuk Megawati Jadi Capres, Ganjar Cerita Masa Kecilnya Sebagai Orang Biasa