Pilpres 2024

Bakal Pecah Kongsi? PKB akan Evaluasi Dukungan untuk Prabowo, Gerindra Justru Tak Ambil Pusing

Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini.

TRIBUNWOW.COM - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang terdiri dari PKB dan Partai Gerindra terlihat menunjukkan gesekan.

Pasalnya, PKB kembali melakukan desakan agar cawapres untuk Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk segera diumumkan.

Jika tidak, PKB akan melakukan evaluasi terhadap dukungan untuk Prabowo hingga akhir Juni 2023.

Baca juga: Pengamat Ungkap Makna Sikap Santai dan Canda Jokowi saat Bicara dengan Prabowo: Mereka Bersatu

Gerindra pun mengatakan, bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin adalah cawapres terkuat untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini.

Sebenarnya, sejauh ini, Gerindra dan PKB sudah sama-sama sepakat bahwa capres dari KKIR adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, meski belum dideklarasikan secara resmi.

Baca juga: Respons Jokowi soal PKB akan Deklarasikan Cak Imin dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

PKB akan evaluasi dukungan ke Prabowo

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya akan mengevaluasi koalisi bersama Partai Gerindra apabila bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak kunjung diumumkan pada Juni 2023.

Jazilul menerangkan, dorongan itu datang dari para tokoh, mulai dari kiai hingga ulama.

Mereka meminta Cak Imin untuk segera memutuskan capres-cawapres yang akan diusung partainya.

"Sarankan ke Pak Muhaimin segera putuskan pada Juni. Kalau enggak ya dinetralkan lagi saja, begitu. Ya evaluasi (koalisi Gerindra-PKB)," ujar Jazilul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Jazilul mengaku tidak tahu alasan memilih Juni sebagai batas akhir.

Dia hanya mengatakan, hal itu adalah desakan dari para kiai.

Baca juga: Reaksi Golkar saat Diajak PKB untuk Usung Prabowo Subianto Jadi Capres, Awalnya Cuek dan Terdiam

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid saat ditemui di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Namun demikian, dia mengakui bahwa keputusan dukungan terhadap capres-cawapres sebenarnya sudah harus diumumkan pada Lebaran Idul Fitri 2023.

"Waktu itu Lebaran Idul Fitri para kiai sudah minta, ini sekarang audah Lebaran Kurban. Jadi nunggu lebaran apa lagi? Lebaran ibu hamil, apa selesainya? Enggak ketemu nanti," tuturnya.

Menurut Jazilul, desakan para tokoh kepada Muhaimin soal capres-cawapres ini adalah suatu hal yang wajar.

Maka dari itu, jika capres-cawapres masih tidak dideklarasikan sampai Juni 2023 berakhir, maka para tokoh meminta PKB mengevaluasi Koalisi Gerindra-PKB.

"Kalau enggak jadi, dievaluasi saja," ucap Jazilul.

Baca juga: Koalisi KKIR PKB-Gerindra Terus Berjalan, Cak Imin Kunjungi Prabowo untuk Bahas Cawapres Pemilu 2024

Respons Gerindra

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons PKB yang mengancam akan mengevaluasi Koalisi Gerindra-PKB apabila mereka tidak kunjung mendeklarasikan capres-cawapres pada Juni 2023.

Dasco merasa, apa yang PKB sampaikan itu bukan merupakan ancaman.

Dia menganggap PKB hanya memberi masukan.

"Saya pikir yang disampaikan Pak Jazilul (Waketum PKB) itu tidak juga merupakan satu ancaman, karena itu satu masukan," ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Sufmi Dasco Ahmad (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Dasco mengatakan, Gerindra akan menerima masukan dari PKB tersebut.

Ke depannya, Gerindra akan mengevaluasi langkah koalisi bersama PKB.

Sebab, keputusan yang akan mereka ambil harus diputuskan secara bersama.

"Kita akan berkoordinasi dan selalu berkoordinasi dengan PKB," imbuh dia.

Muhaimin disebut kandidat cawapres terkuat

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto belum ditentukan.

Namun demikian, sampai saat ini, nama Cak Imin menjadi kandidat terkuat cawapres Prabowo.

“Sampai hari ini kita bicara di acara Mas Budiman ini, saya bisa tegaskan, calon wakil presiden, kandidat terkuat Pak Prabowo adalah Gus Muhaimin,” kata Andre dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV bersama Budiman Tanuredjo, dikutip Kamis (8/6/2023).

Andre bilang, Gerindra dan PKB telah sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Piagam kerja sama kedua partai diteken pada 13 Agustus 2022.

Dalam piagam perjanjian tersebut dikatakan bahwa nama calon presiden dan calon wakil presiden diputuskan secara bersama-sama oleh Prabowo dan Muhaimin.

Oleh karenanya, selain Prabowo, Cak Imin juga jadi kunci penentu nama cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Muhaimin Iskandar (Serambi Indonesia)

Baca juga: Cak Imin Curhat ke Jokowi Ingin Jadi Cawapres Prabowo, Jazilul Fawaid: Sahabat yang Dulu Kerja Sama

“Istilahnya Pak Muzani (Ahmad Muzani) Sekretaris Jenderal kami, Gus Muhaimin adalah pemegang kunci inggris calon wakil presiden Pak Prabowo,” ucap Andre.

Andre pun memastikan sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tak masuk radar cawapres Prabowo.

Sebab, putra sulung Presiden Joko Widodo itu belum memenuhi syarat sebagai cawapres.Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan, capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun.

Sementara, Gibran baru berusia 35 tahun.

“Mas Gibran kan terhalang dengan aturan perundang-undangan. Jadi kita jangan berandai-andai,” katanya.

Andre melanjutkan, Gerindra dan PKB masih membuka lebar pintu kerja sama dengan partai-partai lainnya.

Gerindra dan PKB berharap, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dapat segera bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Setelah koalisi dirasa kuat, kata Andre, cawapres Prabowo akan diumumkan.

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dari banyak pihak untuk membangun bangsa.

“Pak Prabowo dan Gus Muhaimin punya komitmen yang sama, membangun Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dengan semangat gotong-royong,” tutur anggota Komisi VI DPR RI itu.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kala PKB Akan Evaluasi Koalisi dan Gerindra yang Menganggap Hal Itu Bukan Ancaman..."