TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini, nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Alih-alih senang, Basuki langsung menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Dilansir TribunWow.com, Basuki mengaku tak tertarik duduk di bangku cawapres bersama Ganjar.
Bahkan, ia menyebut lebih baik menduduki posisi lain ketimbang cawapres.
"Saya lebih baik ambil yang lain," ujar Basuki saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Ada di Kubu Ganjar Pranowo, Jokowi Disebut Tak Mungkin Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Basuki menjawab pertanyaan apakah dirinya mau menjadi cawapres jika ditawari PDI-P.
Selain itu, Basuki mengingatkan soal umurnya yang sudah tua.
Tahun ini, ia akan memasuki usia 70. Basuki juga mengaku tidak mengerti urusan perpolitikan Tanah Air.
"Saya tetap kerja. Saya tetap dukung bapak-bapak DPR ini," ucap dia.
Sejauh ini, kata dia, tidak ada komunikasi dengan PDI-P terkait tawaran menjadi cawapres Ganjar.
Dia menduga, namanya masuk ke bursa cawapres Ganjar hanya sekadar wacana atau bentuk apresiasi.
"Tapi enggak ada komunikasi sama sekali," kata Basuki.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Melesat Ungguli Ganjar dan Anies, Dinilai Berhasil Lakukan Hal Ini
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa nama Basuki Hadimuljono masuk dalam radar kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Hal ini disampaikannya saat menjawab soal nama-nama bakal cawapres yang disebutkan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani masuk dalam radar PDI-P.
"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," kata Hasto dalam jumpa pers sebelum memulai Rakernas PDI-P hari kedua, Rabu (7/6/2023).
Hasto menuturkan, nama Basuki memang diusulkan masuk sebagai kandidat cawapres.
Hal ini lantaran kerja-kerja Basuki selama menjabat sebagai Menteri PUPR dianggap positif.
Utamanya, banyak daerah yang disebut mengalami kemajuan dalam infrastruktur.
"Karena Beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian NTT mengalami kemajuan," ujar dia.
"Kemudian ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai bapak infrastruktur," kata dia.
Baca juga: Bersikap Netral Tak Sindir Ganjar dan Anies, Manuver Prabowo Hadapi 2024 Dipuji Pengamat
Hasto menyampaikan, nama-nama bakal cawapres nantinya bakal dikerucutkan menjadi satu nama.
Namun, pengerucutan itu baru akan dilakukan setelah PDI-P melakukan berbagai rangkaian dialog.
"Setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama Bapak Presiden, sehingga nanti akan muncul," kata dia. (*)
Baca artikel lain terkait Pilpres 2024
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri Basuki Tak Mau Jadi Cawapres Ganjar Pranowo"