Kabar Tokoh

Jokowi Panggil Prabowo Subianto ke Istana soal Proposal Perdamaian, Pramono Anung Beri Bocoran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahahan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider (PR) 330/Tri Dharma (TD) di Cicalengka, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat pembelaan dari pihak istana soal proposal mediasi perdamaian Rusia-Ukraina.

Hal ini dikatakan melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pramono Anung mengatakan usulan Prabowo Subianto yang disampaikan pada KTT pertahanan Shangri-La Dialog di Singapura beberapa waktu lalu tersebut, harus dilihat dalam sudut pandang yang positif.

Baca juga: Ada di Kubu Ganjar Pranowo, Jokowi Disebut Tak Mungkin Dukung Prabowo di Pilpres 2024

"Apa yang disampaikan Menteri Pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan, baik dari Ukraina maupun Rusia tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif," kata Pramono di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (7/6/2023).

Pramono yakin bahwa Prabowo mengusulkan proposal tersebut dilandasi tujuan yang baik.

Presiden juga telah memiliki sikap terkait konflik Rusia dan Ukraina yang menjadi pegangan sikap pemerintah.

"Saya yakin seyakin-yakinnya lah bahwa para menteri kita dalam usulan proposal seperti itu pasti niatnya baik," katanya.

Baca juga: Bantah Jokowi Endorse Prabowo, PDIP Ungkap Pesan Presiden saat Rakernas: Itu Kan Hanya Persepsi

Pramono mengatakan rencana Presiden Jokowi memanggil Prabowo tersebut, karena usulan proposal menjadi polemik di ruang publik.

Oleh karenanya dalam pertemuan nanti, Jokowi dan Prabowo akan membahas mengenai usulan proposal tersebut.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa proposal perdamaian perang di Ukraina yang diusulkan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto bukan berasal dari dirinya.

Proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang disampaikan pada KTT pertahanan Shangri-La Dialog di Singapura tersebut kata Jokowi, berasal dari Prabowo sendiri.

"Itu dari pak Prabowo sendiri," kata Jokowi usai menghadiri Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Jokowi mengatakan belum bertemu lagi dengan Prabowo usai usulan tersebut disampaikan di Singapura.

Ia akan segera memanggil Prabowo untuk meminta penjelasan mengenai proposal usulan perdamaian itu.

"Tapi saya belum ketemu dengan pak Prabowo. Nanti mungkin hari ini atau besok akan saya undang. Saya minta penjelasan mengenai apa yang pak Menhan sampaikan ya," katanya.

Sebelumnya Menhan Prabowo menyampaikan proposal resolusi perdamaian untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6) lalu.

Ada lima poin yang disampaikan Prabowo dalam proposal perdamaian tersebut, diantaranya :

Pertama, gencatan senjata. Dalam hal ini penghentian permusuhan di tempat pada posisi saat ini dari kedua pihak yang tengah berkonflik.

Kedua, saling mundur masing-masing 15 kilometer ke baris baru (belakang) dari posisi depan masing-masing negara saat ini.

Ketiga, membentuk pasukan pemantau. Ia menyarankan PBB diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu.

Keempat, pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh baik Ukraina dan Rusia.

Kelima, PBB harus mengorganisir dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa.

Usulan Prabowo tersebut mendapat respon dari pihak Ukraina maupun Rusia.

Ukraina menolak usulan tersebut karena dinilai mencerminkan usulan Rusia.

Ukraina merasa tidak butuh mediator seperti itu.

Sementara itu pihak Rusia menyambut baik setiap Proposal perdamaian yang diajukan termasuk dari Menhan Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Istana Bela Prabowo Soal Proposal Damai Perang Rusia-Ukraina."