Terkini Internasional

Para Menteri Uni Eropa Mendukung Rencana untuk Mengurangi Ketergantungan Ekonomi pada China

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato di Uni Eropa, 1 Maret 2022. Borrell mengatakan Uni Eropa harus belajar dari kesalahan strategis yang dibuatnya pada tahun-tahun sebelum perang Moskow di Ukraina.

TRIBUNWOW.COM - Kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell mengatakan soal dukungan para Menteri Negara Uni Eropa soal perekonomian.

Dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia, para Menteri Uni Eropa mendukung pengurangan ketergantungan ekonomi blok pada China.

Mereka juga tengah mencari cara untuk mewujudkannya, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Uni Eropa Berencana untuk Tingkatkan Produksi Amunisi demi Perang Ukraina Lawan Rusia

Borrell mengatakan para menteri luar negeri memberikan dukungan luas pada rencana untuk menyesuaikan kebijakan di China.

Hal ini dimaksudkan untuk lebih menekankan perannya sebagai saingan politik, sambil terus melihat Beijing sebagai mitra dalam masalah global dan pesaing ekonomi.

"Rekan-rekan menyambut makalah yang kami sajikan. Mereka menyetujui garis dasar dari kalibrasi ulang strategi kami di China," kata Borrell kepada wartawan setelah pertemuan mereka di Stockholm.

"Ketika ketergantungan terlalu besar, itu risiko," katanya.

Baca juga: Rusia Sebut Ukraina dan AS Jebak Negara-negara Uni Eropa Jadi Budak Lewat Perjanjian Ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kanan) berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka di markas besar Uni Eropa di Brussels, 16 Desember 2021. (JOHN THYS / AFP)

Borrell mengatakan UE harus belajar dari kesalahan strategis yang dibuatnya pada tahun-tahun sebelum perang Moskow di Ukraina.

Saat itu UE terlalu pada gas Rusia.

Dia mengatakan UE hari ini bahkan lebih bergantung pada China untuk teknologi utama seperti panel surya dan bahan-bahan penting daripada energi Rusia.

Borrell menekankan tujuannya bukan untuk melepaskan ekonomi Eropa dan China tetapi untuk menyeimbangkan kembali hubungan tersebut. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)